June 22, 2016

7 Rahasia Menulis Artikel Opini Disukai Koran

7 Rahasia Menulis Artikel Opini Disukai Koran


Untuk dapat menulis di media arus utama ini, kita perlu banyak belajar dari penulis lain tentang upaya mereka menembus media massa. Yakni dengan membaca artikel-artikel mereka serta memperhatikan waktu artikel tersebut dimuat.  Salah satu rubrik paling polpuler adalah opini. Banyak penulis profesional begitu antusias menulis di sini. Karena itu, saya ingin mengatakannya, bahwa mencoba kemampuan menulis anda bisa diukur dari sisi ini. Meski demikian bukan berarti sebuah tulisan yang tidak bisa dimuat di suatu kolom Opini Surat Kabar berarti tulisan tersebut jelek. Dalam hal ini ada terpaut soal selera. Tetapi sebagai calon penulis professional hal seperti ini bisa jadi pertanda.




Mampukah anda membuat tulisan dan dimuat di Koran Nasional? Kalau belum. Mulailah berjenjang, urutkan dari Koran kecil di kota anda, kemudian ke kota tetangga dan seterusnya hingga Koran terbaik di negeri ini. Menurut saya ide seperti itu akan mampu menumbuhkan adrenalin kepenulisan anda, dan itu sesuatu yang menarik.
Saya pernah berada pada kondisi seperti itu, tetapi motivasinya berbeda. Waktu tahun-tahun 70 an saat masih mahasiswa di UGM Yogyakarta, saya berjuang hanya untuk bisa menjadi penulis Koran demi mendapatkan honornya. Saat itu belum ada computer, belum ada wifi dan kehidupan Online. Yang ada barulah mesin tik dan Tip Eks sebagai penghapusnya. Di tengah berbagai keterbatasan dan kegiatan perkuliahan, saya melaku kan pelatihan menulis dengan otodidak ( Kisah selengkapnya sobat bisa lihat dibuku saya: Ketika Semua Jalan Seolah Tertutup… Menulis Malah Memberiku Semuanya). Hasilnya setelah enam bulan berjuang barulah satu tulisan saya dimuat di Koran  Dua Mingguan Eksponen di jalan KH Dahlan-Yogyakarta. Senangnya bukan main.
Dua bulan berikutnya, hampir semua Koran nasional sudah menerbitkan artikrl-artikrel saya. Yang Paling melegakan, saya dapat memperta hankan penghasilan honor dari tulisan saya antara 17-35 ribu rupiah perbulannya. Sebagai perbandingan, saya masih ingat anak bupati sahabat saya, yang kostnya di Realino waktu itu wesselnya baru sebesar Dua puluh lima ribu rupiah. Harga beras per Kg memang masih tiga puluh rupiah. Jadi harga satu artikel di harian Nasional seperti Kompas-Sinar Harapan dan Surabaya Post waktu itu bervariasi antara 17,500 sampai 30,000 rupiah atau setara dengan 580 kg-1000 kg beras ukuran sedang, sementara Koran Lokal seperti Kedaulatan Rakyat, Pikiran Rakyat dan Suara Merdeka bervariasi antara 1500-2500 rupiah. Berkaca dengan pengalaman ini maka menjadi penulis professional adalah soal kemauan dan target yang diinginkan.Jadi kalau anda mahasiswa dan ingin mebiayai kuliah anda dengan hasil honor dari menulis artikel, maka ebook ini perlu anda baca.
 E-Book Gratis Ebook ini Bisa Anda dapatkan Gratis Kalau anda membeli Salah satu Buku Serial Menulis dari Buku Perbatasan: Katika Jalan Tertutup Menulis Malah Memberiku Segalanya, Rahasia Sukses Penulis Preneur, dan 7 Cara Menulis Artikel Yang Disukai Oleh Koran. Emailkan saja bukti pembelian Anda ke : harmenbatubara@gmail.com atau SMS kan ke HP 0818173382 maka kami akan mengirimkan Ebook tersebut ke Anda.

Menulis Ebook ini juga saya maksudkan hanya dengan niat sederhana, bisa membantu para pembacanya untuk bisa menulis Opini dengan lebih baik. Tahu polanya, mengetahui ilmunya dan kemudian menuliskannya. Hanya saja ada satu hal yang harus kita ingat. Anda juga harus terus meng Up datet intelektual anda dengan cara banyak membaca, banyak mendengar para ahlinya dan seterusnya. Sebab tanpa pengetahuan serta intelektual yang memadai nggak mungkinlah Opini yang anda tulis akan menarik bagi para pembaca kalau anda sendiri masih gelap dengan kehidupan ini kan? Jadi memperkuat pengetahuan itu perlu dan memang diperlukan.

June 10, 2016

Penulis Pro Menulis Dengan Hati


Penulis Pro  Menulis Dengan Hati

Mengapa kita harus menulis dengan hati? Mengapa harus melibatkan hati saat menulis. Bukankah menulis itu merangkai kata dan kata, atau apakah saat merangkai kata kata itu lalu kita menghubungkannya dengan hati?  Mari kita coba lihat disekitar kita berapa banyak sampah sampah kertas yang terbuang karena tulisannya, karena isinya tak ingin diingat, tidak berkesan. Atau pergilah ke toko buku, coba amati  berapa banyak buku yang masuk ke toko buku ternama tapi seminggu kemudian masuk ke box buku buku discount dengan label discount 70%.
Sedih juga melihatnya. Padahal penulisannya memerlukan upaya merangkai jutaan kata. Memerlukan bermalam malam bahkan mungkin berbulan-bulan menuliskannya. Bukan sampai di situ saja juga bukan tidak mungkin telah melalui riset yang tidak murah, lama dan melelahkan. Begitu juga dengan editornya;  mungkin sang editor telah bermalam malam begadang serta jelas kurang tidur karena target buku ini harus rampung, harus sudah masuk mesin cetak, dan sudah harus terpajang di toko. Ya banyak sekali buku yang ditulis hanya dengan mengandalkan kata kata, hanya mengandalkan target sesuai kesepakatan atau proposal. Apakah buku itu bisa kita samakan dengan sayur tanpa garam; atau seperti pembuat cake yang gak ngembang; buku yang perwajahannya begitu hambar, membosankan dan memang tidak menarik sama sekali.
Apakah anda setuju kalau menulis dengan hati itu kita sebutkan juga sebagai penulis dengan kemampuan professional?  Memang sih ada juga yang menyarankan agar kalau menulis itu untuk membuat sebuah tulisan yang spesial. Membuat sebuah tulisan yang membuat diri kita dan pembaca lainnya bisa bergetar saat membacanya. Kalau kita lewat ungkapan seperti itu, kita bisa paham bahwa tulisan yang dimaksudkan adalah tulisan terkait kehidupan. Ya kehidupan yang menyangkut siapa saja baik itu hewan, manusia dan seterusnya. Jadi kalau saya perhatikan, yang mereka sebutkan itu menulis dengan hati sesungguhnya adalah menulislah secara professional. Sebab secara logika, tidak mungkin sebuah buku teknik yang terkait dengan prosedur “how to” tentang perawatan mesin kita jadi tergetar dalam membacanya. Tetapi kalau buku teknik itu sudah di susun secara procedural dan professional maka kita dapat mengatakan bahwa penulis buku tersebut sudah berhasil dan sudah sangat professional. Padahal kalau kita lebih peka sedikit saja. Sesungguhnya buku buku seperti itu sudah ada pakemnya. Sudah ada format bakunya. Kalau format itu diikuti secara benar maka akan jadilah ia sebuah buku pedoman atau “guide” yang fungsional dan menarik.
Nah dalam menulis juga begitu.  Semua pengetahuan terkait menulis itu ya harus di pelajari. Ibarat kata nih ye. Kalau membuat tulisan atau artikel ya kita harus tahu dahulu jenis yang mana? Sebab jangan lupa ternyata sebuah artikel itu sangat banyak ragamnya. Ada artikel narasi, eksposisi, argumentasi dll dll Jadi kalau kita berniat menuliskan sesuatu tetapi kita sendiri belum bisa mengklassifikasikan jenis artikel yang akan kita tulis. Maka percayalah, anda akan muter muter saja di sana. Mungkin niat anda mau membuat sedikit ada lelucon, pada hal artikel anda adalah jenis narasi. Ya nggak akan mungkin hidup suasananya. Artinya pengetahuan tentang menulis itu jelas sangat penting. Baru kemudian ketrampilan dalam menuliskannya. Artinya latihan menulis dan menulis.
Memang banyak ahli yang mengatakan kalau ingin menulis ya menulis saja. Tetapi itu bukan berarti anda tidak perlu mempelajari ilmu menulis itu sendiri. Ceritanya bisa begini. Katakan dikampung anda adalah kampung penghasil bambu. Di seluruh desa anda bambu tumbuh dimana-mana. Boleh dikatakan semua warga desa adalah ahli tentang kerajinan dari bahan bambu. Nah kalau demikian ceritranya tentu beda. Sebab secara tidak terasa sebenarnya anda sendiri sudah “ahli” dalam hal perbambuan. Cuma belum trampil. Tapi coba lakukan sesuatu yang berbeda. Coba cari semua buku atau referensi yang terkait dengan bambu dan kerajinan dari bambu, dan kemudian tekuni dan pelajari. Kemudian padukan dengan kegiatan ikut berkarya terkait bambu sesuai dengan kehidupan warga desa anda. Maka percayalah, dalam waktu yang tidak lama. Pastilah anda akan jauh lebih dikenal dan trampil di desa anda.

Nah kalau anda sudah paham dengan ilmunya, dan sudah trampil dengan pekerjaannya maka kalau anda padukan dengan “niatan hati” anda untuk menghasilkan karya bambu yang bermanfaat dan enak untuk dilihat, maka hal itulah yang barangkali disebut banyak orang dengan sebutan berkarya dengan hati. Nah menurut saya menulis dengan hati itu ya tidak jauh beda. Pertama tama pahami dahulu ilmunya. Kemudian latihlah ketrampilan anda lewat latihan dan latihan atau menulis dan terus menulis. Maka pada suatu tahapan anda akan bisa merasakan, bahwa kalau anda mau berkarya dengan hati, maka karya atau tulisan anda akan jadi sebuah karya yang kalau dibaca akan menyenangkan para pembacanya. Kalau anda menuliskan artikel kehidupan, maka anda sendiri dan para pembacanya akan tergetar saat membacanya. Cobalah.



May 25, 2016

Mau Jadi Penulis Online Beken? Tulislah Dengan Logika SEO



Apa itu SEO? Susahkah memakai logika SEO(Search Engine Optimization) itu? Sebenarnya sangat mudah, kalau anda bisa menulis dengan baik dalam tatanan sebagai penulis tradisional, maka sesungguhnya anda cukup sekedar mengetahui saja tentang apa SEO itu. Karena tulisan anda yang bagus itu akan secara otomatis disenangi oleh Google, Bing dll. Lho malah begitu? Ya sebab seorang penulis yang baik itu tahu persis apa yang dibutuhkan oleh para pembacanya. Nah prosesnya jadi begini.

Mesin pencari seperti Google, Yahoo, Bing dll  setiap saat akan berusaha untuk bisa memberikan layanan terbaik bagi para “pemakainya”. Hal itu mereka tunjukkan dengan memberi urutan teratas setiap tulisan yang SEOnya terbaik bagi mesin pencarian mereka. Mereka ingin supaya para kastamernya senang dan puas menggunakan layanan mereka. Sebaliknya para pengguna menginginkan supaya website mereka  muncul di halaman pertama. Karena itulah mesin pencari selalu ingin menampilkan hasil terbaik untuk setiap kata kunci yang dimasukkan pengguna. Jadi inti dari SEO adalah untuk menjadikan website anda yang terbaik untuk kata kunci yang anda inginkan. Misalnya, Anda ingin kalau seseorang mengetikkan Sepatu di mesin pencari atau kalau seseorang menanyakan om google tentang Sepatu, maka Website Sepatu andalah yang muncul duluan. Yah seperti itulah kurang lebih maknanya.

Seperti apa sebenarnya cara kerja mesin pencari seperti Google, Bing, Yahoo dll itu? Logikanya kurang lebih begini. Ketika seseorang membutuhkan informasi dari internet, maka mereka akan mendatangi mesin pencari. Kata apa yang mereka gunakan untuk mencari informasi tersebut? Pasti sesuai keinginan mereka. Lalu nengetikkan apa informasi yang mereka cari. Hal seperti itu dilakukan oleh semua orang internet setiap saat. Maka mesin pencari ini menjadikan diri mereka sebuah perpustakaan yang sangat besar untuk menyimpan semua keinginan sang pencari Informasi. Karena itu , setiap tulisan yang di upload oleh siapa saja ke internet maka Google, Bing , Yahoo dll itu akan menyimpan informasi itu secara terstruktur secara apik sebagaimana sebuah perpustakaan dikelola. Jadi tegasnya mesin pencari itu adalah Perpustakaan raksasa, yang kalau dibuat secara fisik bangunannya bisa melebihi lapangan sepak Bola Gelora Bung Karno. Logikanya begini.
Cobalah Tanya om Google, misalnya dengan mengatikkan “melamar pekerjaan”, maka dalam hitungan detik saja anda akan disuguhi tulisan sebanyak jutaan file yang terkait informasi tsb. Nah bayangkan kalau informasi yang jutaan itu dibuat dalam bentuk buku secara fisik, pasti akan memerlukan bangunan yang sangat dan sangat besar. Jelas kan? Ya jelas sekali. Nah SEO ini, adalah ilmu untuk mengetahui kata-kata apa saja yang dilakukan oleh para pencari informasi kalau mereka mencarinya di Google, Bing, Yahoo dll itu. Jadi kalau anda akan menulis sesuatu, maka anda harus peka dengan kata-kata yang sering dicari orang di mesin pencari itu. Itu saja ? Ya itu saja.

Apakah saya harus paham SEO? Menurut saya sangat perlu, sebabnya agar anda bisa memanfaatkan mesin pencari itu untuk kepentingan anda sendiri. Terserah apakah anda seorang penulis, seorang marketing atau apa saja. Kalau anda paham dengan SEO maka anda pasti lebih efisien kerjanya dan dapat memanfaatkan mesin pencari itu demi kepentingan anda. Memang pernyataan-pernyataan di atas seakan mewajibkan semua pemilik website mengaplikasikan SEO karena sedemikian dahsyatnya.Tapi tidak semua orang/website butuh SEO. Ini karena tidak semua website membutuhkan pengunjung dari mesin pencari. Ada jenis-jenis website yang justru tidak efektif kalau memanfaatkan SEO sebagai strategi utamanya. Begini maksudnya…Mesin pencari seperti Google menampilkan daftar website sesuai kata kunci yang dimasukkan oleh manusia si pencari informasi. 

Artinya, anda hanya akan mendapatkan pengunjung apabila kata kunci yang anda inginkan juga diinginkan oleh orang lain.Coba bayangkan jenis website ini:  perbatasan; Humor atau hiburan;    Blog personal; Cerita fiksi, dll.  Sangat jarang…atau bahkan tidak ada atau sangat jarang  yang mencari konten dari website seperti itu lewat mesin pencari. Maka dari itu strategi pemasaran utama mereka bukan SEO, melainkan SOCIAL MEDIA MARKETING misalnya, facebook, google plus, instagram, pinterest, LinkedIn, StumbleUpon,Tumblr, dll atau iklan berbayar  lainnya. Karena itu perlu dipahami,  Kalau jenis website anda memang yang tidak pernah dicari lewat mesin pencari, maka anda tidak perlu menguasai SEO. Tetapi sebaliknya, Anda perlu belajar SEO dan mengaplikasikannya ke website kalau anda adalah seorang: Blogger professional; Pemilik website bisnis; Affiliate & CPA marketer; Pemilik toko online; Pengembang software berbasis web; Profesional yang memanfaatkan website untuk membangun reputasi; Profesional yang memiliki portfolio online; Penjual produk/jasa lewat internet; dan Pengusaha yang ingin melakukan pemasaran online



Alasannya juga sederhana, karena calon kustomer, pelanggan, dan pengguna mereka adalah orang-orang yang menggunakan mesin pencari. Disinilah Teknik SEO bisa sangat berperan dan menjadi faktor penentu dalam kesuksesan bisnis mereka.

Jadi Secara Sederhana Inilah Konsep dasar SEO
Apa saja yang harus saya pelajari? Kalau itu pertanyaannya maka tentu akan sangat panjang dan lebar jawabannya dan itu juga tidak akan bertahan lama. Sebab setiap saat ilmu berkembang, tradisi berubah dan semuanya berganti. Maka ilmu SEO juga seperti itu, Nggak ada habisnya. Dalam garis besarnya untuk saat ini ada beberapa komponen utama dalam SEO; komponen-komponen ini yang akan menentukan seberapa baik website anda secara SEO dimata mesin pencari. Komponen ini pulalah yang menentukan urutan rangking di hasil pencarian SEARCH ENGINE. Secara singkat, krang lebih inilah hal hal yang perlu anda pelajari untuk menguasai SEO:       Mengoptimasi halaman halaman website anda; Riset kata kunci (Keyword research); Menganalisa kompetisi; Membuat tulisan atau konten yang teroptimasi sesuai target; Membangun popularitas, link, dan reputasi; Melakukan audit terhadap performa SEO Dll

Jadi kalau anda adalah seorang penulis konten pro atau amatiran yang mencari keberuntungan dalam penulisan artikel, ebook terkait pemasaran, blogging, dan lain-lain di dunia Online maka anda memang perlu mengetahui dan menjadi ahli dalam hal SEO. Begitu juga kalau anda seorang penulis biasa, maka mengetahui SEO tidak ada ruginya. Malah akan memberikan anda berbagai keuntungan yang bermanfaat bagi kepenulisan anda.