London Book Fair 2019: Dari Indonesia untuk Dunia
Oleh : Moazzam Malik
Banyak orang mengatakan, para diplomat selalu jatuh cinta pada
negara pertama mereka ditempat- kan dan memang benar adanya.
Indonesia negara penempatan pertama saya sejak memulai tugas di
Jakarta, Oktober 2014. Indonesia adalah tempat yang istimewa. Setiap orang
Indonesia patut berbangga dengan kekayaan alam yang berlimpah ini. Beraneka
ragam makanan, keramahtamahan, kekuatan dan ketahanan rakyat; keragaman agama,
etnis, bahasa serta kebersamaan yang harmonis yang masih dinikmati masyarakat
Indonesia.
Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia dengan populasi
Muslim terbesar, peran Indonesia sangat diperhitungkan. Naiknya peringkat
Indonesia di G-20 ditopang pertumbuhan ekonomi 5 persen per tahun. Kehadiran
Indonesia di panggung dunia makin aktif.
Terhitung Januari 2019 hingga 2021 Indonesia duduk di kursi
anggota tidak tetap DK PBB. Indonesia juga telah menunjukkan kepiawaian menjadi
tuan rumah untuk konferensi internasional seperti Our Oceans di Bali dan minggu
lalu, Olympics Council of Asia menganugerahkan penghargaan kepada Komite
Olimpiade Indonesia atas keberhasilannya menggelar Asian Games 2018. Karena
alasan-alasan inilah saya percaya Indonesia punya peran sangat penting,
bersebelahan dengan India dan China, negara yang diperhitungkan pada abad
ke-21, Abad Asia.
Selama menjadi duta besar, saya banyak bertemu orang dari
berbagai latar belakang. Saya selalu mengatakan kepada mereka tentang penting
dan istimewanya Indonesia bagi dunia. Bahkan, kami memiliki proyek khusus untuk
mempromosikan Indonesia di Inggris yang bertagar #IndonesiaMatters.
Anda mungkin bertanya, mengapa saya harus mempromosikan
Indonesia? Negara ini pernah disebut ”rahasia terbaik di dunia”. Survei British
Council tentang milenial di negara-negara G-20 baru-baru ini menunjukkan
Indonesia di peringkat ke-17 dari 20 negara untuk daya tarik keseluruhan.
Kepercayaan lah yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-15. Ini mencerminkan
Indonesia salah satu negara paling ramah, indah dan menyenangkan di dunia.
Namun, tak banyak orang tahu tentang Indonesia. London Book Fair (LBF) 2019
adalah kesempatan untuk mengubah persepsi ini.
Tahun ini Indonesia akan menjadi Negara Fokus Pasar di LBF.
Setiap tahun 1.500 perusahaan internasional dari 60 negara berpartisipasi di
LBF. Lebih dari 25.000 pengunjung dari 135 negara hadir. Namun hanya satu
negara setiap tahun yang menjadi tajuk utama LBF. Tahun ini negara itu adalah
Indonesia. Indonesia akan menjual 17.000 pulau imajinasinya kepada dunia di LBF
2019. Tanpa diragukan lagi, ini peluang tunggal terbesar yang dimiliki
Indonesia untuk menjual budaya, kesusastraan, dan seninya kepada dunia.
Inggris telah menjadi ”penerbit dunia” selama lebih dari 300
tahun. Penerbit Inggris mengekspor lebih banyak buku daripada negara lain. LBF
adalah contoh bahwa Inggris adalah negara yang berpikiran maju dengan wawasan
internasional. Lebih dari 70.000 pekerjaan didukung oleh industri penerbitan
Inggris, menghasilkan pendapatan tahunan Rp 144 triliun. Lebih dari 70 persen
ekspor penerbitan Inggris saat ini sudah keluar dari Uni Eropa dan 35 persen
dari penjualan digital. Pasar Inggris telah disesuaikan dengan masa depan.
Industri penerbitan dan buku di Inggris menjadi pusat industri global.
Peluang dari LBF 2019
Menjadi Negara Fokus Pasar di LBF adalah peluang yang sangat
besar bagi Indonesia memasuki pasar ini guna menjangkau dunia. Akan ada 99
acara diadakan di London pada minggu peluncuran LBF dan kegiatan lain di
Inggris untuk mempromosikan Indonesia. Fokus pasar LBF telah menyoroti 12
penulis Indonesia yang sudah menarik perhatian penerbit Inggris. Beberapa buku
telah diterbitkan dan lebih banyak lagi dijadwalkan rilis di Inggris oleh
Harvill Secker, Emma Press, Monsoon Press, AmazonCrossing, dan Tilted Axis
Press.
LBF juga telah mendorong kerja sama lebih dalam antara penerbit
Mizan dan Kube yang berbasis di Leicester. Kube adalah salah satu penerbit
literatur Muslim terbesar tak hanya di Inggris, tetapi di seluruh dunia Barat.
Melalui kemitraan ini, mereka menerjemahkan buku-buku untuk anak-anak dan orang
dewasa serta mengambil pendekatan Indonesia untuk toleransi, keragaman, dan
pluralisme kepada komunitas Muslim di Eropa serta AS.
Peran Inggris sebagai rumah dari bahasa Inggris sebagai bahasa
global kian penting bagi penerbitan global. Inggris memiliki akses gratis ke
talenta dan ide-ide dan secara geografis dekat dengan pasar penerbitan
internasional terkaya dan paling berwawasan di UE.
Menampilkan Indonesia di LBF 2019 adalah salah satu bagian dari
upaya kami merayakan 70 tahun hubungan diplomatik Inggris-Indonesia. Selama
2019, kami akan menampilkan 70 kisah dalam kurun waktu 70 tahun hubungan
diplomatik. Tema ini menunjukkan kedekatan hubungan kami di berbagai sektor,
termasuk bisnis, olahraga, pendidikan, budaya, lingkungan dan konservasi,
politik, kewirausahaan, pendidikan, media, serta banyak lagi. Secara geografis,
Inggris dan Indonesia memang berjauhan. Namun, ikatan kerja sama-kerja sama
inilah yang membuat kita semakin dekat.
Ada begitu banyak hal yang menyatukan kita. Inggris dan
Indonesia adalah dua negara demokrasi, negara kepulauan dengan masyarakat
multiagama. Kami berbagi kecintaan terhadap teh, kopi, sepak bola, bulu tangkis,
musik, seni jalanan, makanan, film, sejarah, dan budaya. Persahabatan kita
memiliki dasar yang kuat. Kita sudah bekerja bersama di berbagai bidang.
Dalam sains kita telah memiliki 1.200 publikasi bersama sejak
2000. Di bidang pendidikan sudah ditandatangani 50 kesepakatan dalam lima tahun
terakhir. Lewat kampanye ”English for Indonesia”, kami telah membantu jutaan
orang Indonesia belajar bahasa Inggris. Juga melalui program ”Prosperity”, kami
bekerja sama dengan Indonesia mengatasi korupsi dan membangun infrastruktur.
Kita juga bekerja sama melindungi lingkungan dan hutan-hutan
yang indah untuk generasi mendatang. Perusahaan-perusahaan Inggris terlibat
proyek transportasi umum guna meningkatkan mobilitas agar Indonesia menjadi
lebih kompetitif. LBF adalah peluang besar bagi kedua negara untuk saling
mengenal lebih baik serta memperdalam hubungan kerja sama.
Kompas.id tanggal 15 Maret 2019 : London Book Fair 2019: Dari
Indonesia untuk Dunia
Moazzam Malik Duta Besar Inggris
untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste