7 Rahasia Menulis Artikel Opini Yang Disukai
Koran
Menulis
Ebook ini saya maksudkan dengan niat sederhana, bisa membantu para pembacanya
untuk bisa menulis Artikel Opini dengan lebih baik. Tahu polanya, mengetahui
ilmunya dan kemudian menuliskannya. Hanya saja ada satu hal yang harus kita
ingat. Anda juga harus terus meng Up datet intelektual anda dengan cara banyak
membaca, banyak mendengar para ahlinya dan seterusnya. Sebab tanpa pengetahuan
serta intelektual yang memadai nggak mungkinlah Opini yang anda tulis akan
menarik bagi para pembaca kalau anda sendiri masih gelap dengan kehidupan ini
kan? Jadi memperkuat pengetahuan itu perlu dan memang diperlukan.
Untuk dapat menulis di
media arus utama ini, kita perlu banyak belajar dari penulis lain tentang upaya
mereka menembus media massa. Yakni dengan membaca artikel-artikel mereka serta
memperhatikan waktu artikel tersebut dimuat.
Salah satu rubrik paling polpuler adalah opini. Banyak penulis
profesional begitu antusias menulis di sini. Karena itu, saya ingin
mengatakannya, bahwa mencoba kemampuan menulis anda bisa diukur dari sisi ini.
Meski demikian bukan berarti sebuah tulisan yang tidak bisa dimuat di suatu
kolom Opini Surat Kabar berarti tulisan tersebut jelek. Dalam hal ini ada
terpaut soal selera. Tetapi sebagai calon penulis professional hal seperti ini
bisa jadi pertanda.
Mampukah anda membuat
tulisan dan dimuat di Koran Nasional? Kalau belum. Mulailah berjenjang, urutkan
dari Koran kecil di kota anda, kemudian ke kota tetangga dan seterusnya hingga
Koran terbaik di negeri ini. Menurut saya ide seperti itu akan mampu
menumbuhkan adrenalin kepenulisan anda, dan itu sesuatu yang menarik.
Saya pernah berada
pada kondisi seperti itu, tetapi motivasinya berbeda. Waktu tahun-tahun 70 an
saat masih mahasiswa di UGM Yogyakarta, saya berjuang hanya untuk bisa menjadi
penulis Koran demi mendapatkan honornya. Saat itu belum ada computer, belum ada
wifi dan kehidupan Online. Yang ada barulah mesin tik dan Tip Eks sebagai
penghapusnya. Di tengah berbagai keterbatasan dan kegiatan perkuliahan, saya
melaku kan pelatihan menulis dengan otodidak ( Kisah selengkapnya sobat bisa
lihat dibuku saya: Ketika Semua Jalan Seolah Tertutup… Menulis Malah Memberiku
Semuanya). Hasilnya setelah enam bulan berjuang barulah satu tulisan saya
dimuat di Koran Dua Mingguan Eksponen di
jalan KH Dahlan-Yogyakarta. Senangnya bukan main.
Dua bulan berikutnya, hampir semua Koran
nasional sudah menerbitkan artikrl-artikrel saya. Yang Paling melegakan, saya
dapat memperta hankan penghasilan honor dari tulisan saya antara 17-35 ribu
rupiah perbulannya. Sebagai perbandingan, saya masih ingat anak bupati sahabat
saya, yang kostnya di Realino waktu itu wesselnya baru sebesar Dua puluh lima
ribu rupiah. Harga beras per Kg memang masih tiga puluh rupiah. Jadi harga satu
artikel di harian Nasional seperti Kompas-Sinar Harapan dan Surabaya Post waktu
itu bervariasi antara 17,500 sampai 30,000 rupiah atau setara dengan 580
kg-1000 kg beras ukuran sedang, sementara Koran Lokal seperti Kedaulatan
Rakyat, Pikiran Rakyat dan Suara Merdeka bervariasi antara 1500-2500 rupiah.
Berkaca dengan pengalaman ini maka menjadi penulis professional adalah soal
kemauan dan target yang diinginkan.Jadi kalau anda mahasiswa dan ingin mebiayai
kuliah anda dengan hasil honor dari menulis artikel, maka ebook ini perlu anda
baca.