October 1, 2015

Penulis Dari Perbatasan : Penulis Yang Disenangi Pembacanya






Oleh harmen batubara

Untuk dapat menghasilkan tulisan yang enak dibaca, memang tidaklah mudah. Tetapi kalau mau bersabar dan mau berlatih secara ihklas, maka suatu saat anda akan menemukannya atau mejadi seorang penulis yang disenangi oleh para pembacanya. Ada beberapa syarat yang perlu anda perhatikan. 

Kuasai dan Latih Ketrampilan Menulis Anda. Kegiatan tulis-menulis tentu saja mensyaratkan kemampuan atau ketrampilan menulis. Bagaimana mungkin tulisan bisa dikatakan baik tanpa ketrampilan menulis, yaitu ketrampilan untuk mengungkapkan pikiran dengan untaian kata, rangkaian kalimat, dan susunan paragraph dalam tulisan. Untuk itu anda perlu tahu ilmu menulis, tahu cara menulis dalam bahasa Indonesia yang benar. Ibarat belajar pencak silat, anda harus tahu betul jurus-jurus dasarnya. Idenya adalah latih dan kuasai semua jurus dasar tersebut. Kalau anda sudah mahir dengan jurus dasar. Maka secara tidak langsung anda akan bisa menemukan kembangan-kembangan jurus baru. Itulah yang disebut sebagai ketrampilan itu.
Demikian juga dengan ketrampilan menulis. Ketrampilan menulis tidak muncul tiba-tiba. Ketrampilan tersebut harus dibangun dan ditumbuhkembangkan dengan aktifitas menulis yang tak mengenal bosan dan lelah. Ada pula kekuatan bakat di sana, tetapi sekedar mengandalkan bakat tak cukup. Bakat tak pernah bisa mengalahkan latihan, namun latihan disertai bakat akan membuat seseorang menjadi “HEBAT”, penulis yang disenangi pembacanya. Ketrampilan menulis itu buah dari latihan terus-menerus, bukan diwariskan, apalagi turun dari langit.

Jam Terbang atau Pengalaman. Menjadi seorang penulis haruslah mempunyai jam terbang dalam dunia tulis menulis yang banyak. Jangan harap bisa menulis dengan baik jika tak punya pengalaman. Anda harus ihlas untuk memulainya dari seorang penulis “jalanan” , menulis ditempat yang kecil persaingannya, tetapi melakukannya dengan sungguh-sungguh. Misalnya di Koran dinding sekolahan atau di Karang Taruna. Meski di tempat yang tidak ada persaiangannya, tapi menulislah dengan sungguh-sungguh.  Meski kita percaya bahwa;  Setiap orang hidup memiliki pengalaman yang unik, berbeda dari orang lain. Nah keunikan itulah yang terus dikembangkan agar bisa jadi suatu ciri khas. Keunikan itulah kekuatan setiap orang untuk melahirkan tulisan yang baik. Jadikanlah setiap kesempatan sebagai ajang atau kesempatan untuk berbuat yang terbaik. Jangan acuh dengan kesempatan. Tapi jadikanlah ia jalan emas menuju pembuktian diri. Jadilah yang terbaik, dan jadilah penulis yang disenangi.
Jadilah Seorang Ahli, Miliki Pengetahuan Mendalam.  Menjadi seorang ahli jangan hanya terbatas pada keahlian formal; yang didukung oleh ijasah, diploma atau sertifikat. Saya pernah melihat disertasi seorang Doktor hewan tentang Cara menangkap ikan Belut. Setelah saya baca disertasinya, keahlian sang Doktor tersebut menurut saya masih jauh dibawah ketrampilan para penggiat penangkap belut di Kampung saya. Kalau saja para penangkap belut di kampong saya, juga membekali diri mereka dengan ilmu tentang ikan belut. Maka sejatinya mereka juga adalah pakar penangkap belut yang hebat.
Karena itu kalau mau jadi seorang penulis. Maka pilihlah bidang atau segmen yang anda senangi. Kuasai ilmunya meski secara otodidak tidak jadi masalah. Tetapi begitu anda menuliskannya seorang pakar sekalipun akan mengakui akan kebenaran yang anda tuliskan. Jadi ingat, anda bisa menjadi seorang ahli yang berkualitas meski secara otodidak. Dulu di kantor tempat saya bekerja ada seorang Professor Doktor  yang sering kami namakan sebagai Bapak Geodesi Indonesia. Kepakarannya memang hebat.Hebatnya beliau ini punya asisten yang sama sekali tidak punya pendidikan formal kecuali hanya sampai SMU, tetapi  pengetahuan dan ketrampilannya boleh dikatakan tidak berbeda jauh dengan sang Dokor, khususnya dalam bidang Astronomi Geodesi. Sang Doktor dan juga rekan-rekan beliau ingin sekali memberikan gelar keahlian pada sang asisten beliau. Hanya saja si asisten ini juga ternyata tidak mau untuk menjadi mahasiswa di Perguruan Tinggi tempat sang Doktor mengajar. Berbagai kemudahan telah ditawarkan, tetapi sang asisten tetap tidak mau. Sang asisten memang ahirnya tidak punya gelar apa-apa, tetapi semua tulisannya tentang astronomi Geodesi menjadi rujukan di pendidikan tinggi Geodesi. Jadi maksudnya, ya kurang lebih begitulah. Jadilah seorang ahli, sehingga tulisan anda akan benar – benar menjadi bahan rujukan yang tidak diragukan oleh para pembaca anda.
Banyak Membaca dan Milikilah Wawasan Yang Luas. Wawasan berbeda dengan pengalaman dan pengetahuan. Setidaknya begitulah menurut pendapat banyak para ahli, karena wawasan adalah hasil sintesa pengalaman dan pengetahuan  yang diperoleh dari banyaknya belajar dan membaca. Wawasan yang luas akan menjadi daya kritis dan kejelian seseorang dalam  melihat setiap permasalahan. Bila semangat belajar, membaca digabungkan dengan kecerdasan maka sesungguhnya ia akan jadi seorang penulis yang hebat. Apakah orang bukan cerdas akan tidak mempunyai peluang?





Semangatnya jangan melemah. Ingat kecerdasan adalah bahan bawaan, dan itu umumnya anugrah. Tapi bukan berarti kalau kita kurang cerdas berarti peluang kita akan mati. Persoalannya hanya dalam ketekunan. Kalau anda rajin belajar dan tekun berlatih. Maka lama-lama anda juga akan jadi cerdas. Bedanya hanya soal mengasah dan daya tahan dari ketajaman yang bisa anda peroleh. Soal sukses tidak ada hubungannya dengan cerdas atau kurang cerdas. Yang ada itu adalah antara orang yang rajin dan tidak rajin. Maka sebagai penulis, isilah atau jadikan wawasan anda seluas dan sedalam yang anda bisa.



No comments:

Post a Comment