September 11, 2017

Mau Jadi Penulis Pro? Cobalah Jadi Penulis Kejar Honor

Kalau Kamu Memang Ingin Jadi Penulis Profesional

Pernahkah terlintas dalam pikiranmu bahwa penulis terkenal, punya nama, kaya secara material dan hidup ala selebriti di berbagai dunia panggung sebenarnya hanyalah penulis biasa saja. Penulis yang siapa saja sebenarnya bisa menuliskannya. Anda pasti ingin klarifikasi? Masa Sih? Cobalah perhatikan. Berbagai  tayangan live Show  di Televisi, terserah  apa genrenya, ada banyak  penggemar dan berhasil menghasilkan “bintang” bintang  tenar, kaya raya dsb dsb. Apakah tayangan atau show itu memang bagus? Nope! Belum tentu? Memang ada yang bagus tetapi lebih banyak lagi yang biasa-biasa saja. Lalu apa intinya? Ya lihatlah industeri yang melahirkan bintang dan mega bintang nya itu. Merekalah yang punya hajat, merekalah yang punya “selera” dan merekalah yang menentukan mana bintang yang Top dan mana yangTop sekali.
Nah di sanalah bedanya. Kalau banyak anak muda yang ingin jadi penulis Idola, berkarya, dan kaya raya maka jadilah bagian dari “pentas Show” yang diusung oleh industeri penerbitan. Bukan apa-apa. Karena begitu mereka berhasil menjadikan sebuah buku “Booming”, maka perhatikanlah hanya dalam hitungan minggu akan muncul lagi buku-buku baru yang lebih hebat, yang lebih “booming” dari yang sebelaumnya. Padahal hanya dalam tenggat waktu yang demikian terbatas?  Kapan Penulisnya bisa menuliskannya? Karena mesin industeri penerbitan itu bekerja, mereka mampu mendikte selera; anda kalau tidak membaca buku terbitan mereka, pasti anda tergolong kuno. Nggak tahu jaman, nggak gaya, nggak ngarus dst dst. Hanya satu tindakan yang harus anda ambil. Membeli buku mereka, dan menyebut sang Penulisnya sebagai “penulis hebat, penulis cerdas” yang dilahirkan zaman. Kalau anda berani menyebut yang sebaliknya, maka anda pasti dibilang tidak punya akal sehat dan anda memang orang yang tidak bisa mengikuti zaman. Itulah dunia panggung. Industeri memang harus mampu membuat panggung- panggung yang melegenda. Tanpa itu rasanya sepi. Masalahnya? Apakah anda berada dalam “radar” mereka? Kalau tidak ya anda hanya akan jadi sekedar penulis professional. Memang tidak kaya sekali, tetapi anda layak hidup seperti para professional lainnya. Mungkin tulisan ini akan sedikit banyak bisa membantu anda untuk menjadi penulis professional.

Penulis Yang Tahu Selera Pasar

Penulis Yang Tahu Selera Pasar   Tapi jangan salah persepsi, setiap segmen ( niche) mempunyai pasarnya sendiri-sendiri. Ada pasar yang ramai, tetapi hanya diminati oleh para pembaca yang menengah ke bawah. Sebaliknya ada juga segmen yang sebenarnya tidak banyak peminatnya, tetapi umumnya disukai oleh mereka yang punya daya beli. Dan banyak lagi ragamnya. Sekarang memang semua sudah ada “perangkat” atau “tool” yang bisa membantu anda. Anda bisa membaca selera pasar pada segmen yang anda suka lewat “Google” jelasnya “Google Keyword Planner” atau berbagai software yang memungkinkan anda tahu dengan benar, seperti apa sebenarnya “realitas” segmen yang akan anda kan tulis.

Begitu anda happy dengan segmen yang akan anda tulis, maka lakukanlah Riset perihal segmen yang akan anda tulis. Riset di sini adalah lewat “dektop” publishing artinya riset lewat berbagai tulisan Online terkait segmen yang akan anda tulis tersebut. Ingat kalau melakukan riset, perhatikan obyek yang anda riset; pilih juga kredibilitasnya.  Anda harus telaten saat dimana anda memanfaatkan data apa adanya dan pada saat yang mana harus memilih data dari sumber-sumber yang punya kredibilitas. Misalnya dari kalangan penerbit atau harian yang sudah punya jam terbang puluhan tahun; dari data atau publikasi kalangan universitas ternama; serta publikasi yang bisa anda yakini kredibilitasnya. Kemudian yang juga tidak kalah menariknya.  Apakah nantinya anda dalam menerbitkan buku tersebut hanya mengandalkan pada para penerbit “Mayor” yang memang hidupnya hanya dari dunia penerbitan Buku? atau anda terbitkan sendiri lewat pola “Selfpublishing” yang memadukan website pribadi, website toko Online sendiri serta memanfaatkan website mall; seperti Bukalapak com, Tokopedia com, Lazada, Alibaba, Amazon com Dll. Anda bisa memanfaatkan berbagai media website anda sendiri dengan kombinasi website pro yang memang sudah ada di pasar yang bisa anda manfaatkan secara gratis.


Perlu Disiplin dan Mampu Memotivasi Diri

Seperti kata seorang sahabat, kalau masih menulis hanya dengan mengandalkan mood, pertimbangkan ulang cita-citamu untuk jadi penulis profesional! Karena bagaimanapun tak bisa hanya mengandalkan mood. Penulis yang profesional memperlakukan aktivitas menulisnya sebagai sebuah pekerjaan yang tetap harus dilakukan setiap hari, tanpa peduli mood dan situasi hati. Tak peduli habis patah hati, gagal ujian, atau baru saja bertengkar dengan pacar, atau isteri dan tak ada alasan untuk tidak menulis. Ada banyak hal yang orang lupa kalau melihat dunia seorang penulis. Ibarat rutinas seorang prajurit professional, menulis juga harus punya jadwal-jadwal yang sudah tersusun dan telah dipraktekkan dengan baik. Seorang prajurit kegiatannya dikerangkakan oleh waktu dan waktu. Jam 06.45 dia sudah harus apel pagi ( apel nya memang jam 07.00 tapi dia sudah harus di posisi apel 15 menit sebelumnya, itu berarti sudah harus bangun jam 04.30). Kegiatan Apel pagi diikuti dengan rutinitas senam pagi, dan nanti baru selesai jam 08.00 Kegiatan berikutnya sesuai dengan tugasnya masing-masing sampai Isoma ( istirahat Sholat makan siang) pada Jam 13.30. Kegiatan berikutnya sampai Jam 15.00. Diikuti Apel Siang.Jam 16.00-17.30 kegiatan ekstra;  Jam 21.00-21.30 Apel malam dst dst.


Dalam kerangka waktu yang seperti itulah mereka membina kesegaran atau kesemaptaan tubuh, ketrampilan bela diri, kemampuan profesionalnya dst dst. Kehidupan seperti itu sudah jadi suatu ritme. Dalam garis besarnya mereka mempunyai waktu –waktu yang bervariasi sesuai satuannya masing-masing. Yakni waktu untuk penugsan di lapangan; waktu untuk pendidikan ; dan waktu penugasan di satuan. Kalau di lapangan biasanya mulai dari 3 bulan-satu tahun penugsan; pendidikan biasanya tergantung jenis dan tingkatannya dengan durasi satu bulan-satu tahun. Dengan cara itulah mereka menempa diri hingga akhirnya jadi prajurit professional. Polanya bisa jadi tidak sama persis, tetapi seperti itulah garis besarnya. Saya tahu itu, karena saya ada di lingkungan itu selama 30 tahun.
Begitupulalah seorang penulis, dia harus mempu membuat kerangka kerjanya, kerangka cara dia meningkatkan kemampuan profesi kepenulisannya sendiri, dan juga menjaga kebugaran tubuhnya. Bisa dibayangkan kalau model penulis yang dalam satu hari bisa duduk di depan Laptop 6-7 jam disamping seruputan minum kopi. Kalau dia tidak menyediakan waktunya untuk melatih kebugaran tubuh minimal satu jam per hari. Maka percayalah dia akan tidak pernah sampai di sana (jadi penulis professional). Hanya dalam tubuh yang sehatlah maka akan muncul kemampuan menulis yang baik dan professional. Bahwa penulis itu selama ini dipersepsikan seperti kehidupan seniman, yang bekerja hanya kalau lagi mud, penuh sensasi dan berbagai atribut kesenimanan lainnya. Percayalah itu semua hanya sebuah persepsi yang keliru. Penulis professional itu justeru hidupnya penuh disiplin, bahkan melebihi disiplinnya seorang prajurit. Kenapa? Karena dia harus mampu mengatur jadwalnya sendiri. Mengatur strategi bagaimana ia mendapatkan penghasilan; bagaimana ia meningkatkan kemampuan profesionalnya dan menjaga stamina tubuhnya sendiri dan membina keluarganya. 

BerkaryaLah Dengan Hati

Kalau berkaca pada buku-buku yang diminati oleh banyak orang, dapat dipastikan buku tersebut adalah buku yang bisa mewakili kepentingan banyak orang pula. Di tulis dengan hati dalam bahasa yang disenangi oleh para pembacanya. Buku yang mampu memecahkan persoalan para pembacanya serta memberi solusi jalan keluar yang paling baik dari kondisi yang ada. Buku yang baik itu ternyata, adalah buku yang juga bermanfaat, menghibur dan memberikan solusi. Jadi tidaklah berlebihan kalau disebutkan bahwa buku yang baik itu juga adalah buku yang ditulis oleh ahli pada bidangnya. Seorang ahli yang tidak mesti mempunyai gelar akademik, tetapi seorang ahli yang sudah terobsesi sejak ia mulai manaruh minat pada bidang yang ia senangi. Jangan salah sangka, ahli dalam menghayal bukanlah sesuatu yang bisa didapatkan semua orang, ia tidak memerlukan gelar akademik tapi kemampuannya berhayal di kagumi dan disukai oleh banyak orang. Khayalan kalau dituliskan oleh ahlinya adalah sesuatu yang sangat menghibur dan itu disukai oleh banyak orang.
Jika mau melongok pada kunci keberhasilan mereka, sebenarnya ada benang merah yang dapat kita temukan. Penulis-penulis sukses itu menetapkan target pembaca yang jelas, menulis dengan bahasa yang disukai pembaca, mereka juga tak menutup diri pada kesempatan menulis semata. Tapi bisa memanfaatkan kepenulisan mereka untuk berkarya di bidang lain yang juga tidak kalah menariknya. Artinya kemampuan menulis itu bisa lebih bermakna kalau berada di tangan yang benar dan jadi sahhabat banyak khalayak. Kita bisa melihat anak-anak muda yang memanfaatkan talentanya sebagai sebuah jembatan baru menuju keberhasilan yang tidak kalah menariknya. Misalnya Dewi Lestari disamping sebagai penulis, ia juga menulis skenario untuk bukunya yang diadaptasi menjadi film. Bernard Batubara bekerja sebagai editor untuk sebuah penerbit yang banyak menerbitkan buku anak muda, Raditya Dika sering menjai host di beberapa acara televisi dan rajin mengisi pelatihan penulisan kreatif di berbagai kota. Mereka juga menikmatinya dan tentu juga mendapatkan imbalan yang menarik pula.
Jadi sebenarnya, pekerjaan sebagai penulis itu membuka banyak pintu kesempatan, yang tentunya dapat menghasilkan berbagai peluang berikutnya.  Karena itu jangan terpaku pada kemampuan menulis sebelas jari, tetapi selalulah kembangkan kemampuan diri, dan manfaatkan perkembangan teknologi. Penulis zaman sekarang dituntut untuk bisa memanfaatkan perkembangan teknologi Online, teknologi website. Tidak terbayangkan, seorang penulis di era digital ini tetapi tidak mampu membuat website. Tidak terbayangkan seorang penulis zaman sekarang yang tidak bisa memanfaatkan berbagai software untuk menggandakan tulisan dengan “spinner” atau tidak bisa memanfaatkan teknologi pembuatan video dalam tulisannya dan masih banyak lagi. Seorang penulis, sama dengan seorang professional lainnya di tuntut untuk selalu ada dalam arus utama teknologi keahliannya itu sendiri.

Kalau mau bisa menulis dengan bagus, maka mau tidak mau kamu juga harus rajin baca buku bagus terus menerus! Ingat! Ibarat anda sebagai penjual Bakso, maka jangan hanya fokus pada resep Baksomu semata. Tetapi cobalah juga berkunjung ke tukang tukang penjual Bakso lainnya. Bagaimana mereka menyusun warung Baksonya, ruangan kulakannya, cara penyajiannya dan bahkan cara menghidangkannya. Ibarat buku, kadang isinya sudah sangat cukup bagus, tetapi karena di cetak secara sembarangan dengan design dan lay out seadanya. Ya juga nggak bakalan laku. Karena itu seorang penulis harus juga sering melakukan komparasi dalam semua lini kepenulisannya dan kemudian menuliskan karyanya dengan sepenuh hati. Karya yang dituliskan dengan semangat memberikan ke senangan pada pembacanya.

August 25, 2017

Pustaka Berjalan, Menularkan Budaya Membaca Versi Garut


komunitas Pustaka Berjalan Garut-Kompas.id

Kesadaran masyarakat untuk membaca masih rendah. Apalagi, gawai semakin canggih, banyak yang semakin malas membaca buku. Dengan kondisi itu, sekelompok mahasiswa membentuk komunitas Pustaka Berjalan untuk menularkan hobi membaca. Bagi Dicki Lukmana dan Dzikrilah, memerlukan keberanian dan percaya diri untuk membuat sebuah perpustakaan umum. Dua mahasiswa Jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Garut, Jawa Barat, meski berpenampilan rambut gondrong punya perhatian khusus pada minat baca masyarakat.
Dimulai dari kebiasaan membaca buku, mereka sering menggembol ransel yang penuh dengan buku-buku bacaan. Satu ransel ukuran 16 liter bisa diisi sampai 10 buku bacaan.Awalnya, mereka hobi membaca buku tentang apa saja. Sayangnya, koleksi buku yang terus bertambah, tertumpuk tidak terurus. Untuk itu, mereka rela meminjamkan bukunya kepada teman-teman di kampus. Lama-kelamaan Dicki dan Dzikri dilabeli sebagai Pustaka Berjalan (Puber) oleh teman- temannya. Apalagi, mereka selalu membawa tas yang penuh dengan buku-buku.
“Kami dijuluki si ‘puber’ karena tas kami selalu penuh dengan puluhan buku,” ujar Dzikri ketika ditemui di lapaknya di sekitar alun-alun Jalan Ahmad Yani, Garut, Jumat (11/8) lalu.Seiring berjalannya waktu, mulai November 2016, Puber memberanikan diri membuka lapak di beberapa acara, seperti di acara musik, festival sekolah, dan seminar. Di situ, siapa saja boleh membaca koleksi buku mereka.“Koleksi buku-buku kami lumayan variatif, mulai dari novel, sastra, sejarah, pengetahuan sampai buku cerita anak. Kalau yang paling sering dipinjam biasanya novel dan sejarah,” kata Dicki.
Lalu, dua bulan kemudian, mereka memberanikan diri menggelar lapak di tempat umum. Mereka melihat fasilitas tempat membaca umum di Garut masih sedikit. Hanya ada satu perpustakaan umum daerah.“Kami berangkat dari kesadaran kalau fasilitas tempat membaca umum di Garut masih minim. Nah, kami, kan, punya koleksi buku yang cukup banyak, ya, sudah dibawa saja ke kampus untuk buka lapak. Dan, sekarang kami buka di tempat umum, seperti di Alun-Alun Garut,” kata Dicki.
Menurut Dicki, koleksi buku-buku di perpustakaan umum, kebanyakan sulit dipahami oleh orang awam. “Sebenarnya, minat baca masyarakat memang bagus. Namun, karena orang-orang malas ke perpustakaan dan juga koleksi bukunya lebih spesifik untuk kalangan tertentu,” katanya.Sejak Januari 2017, Puber membuka lapak di Alun-Alun Garut. Mereka yang bergabung ke komunitas untuk merelakan bukunya dibaca dan dipinjam pun semakin bertambah. Saat ini, ada delapan anggota Puber yang aktif. Sementara pengunjung yang datang bisa berasal dari mana saja. Bukan hanya membaca buku di tempat lapak, pengunjung juga bisa meminjam dengan catatan harus dikembalikan dalam waktu dua minggu.
Tak ketinggalan pedagang yang ingin membaca buku pun datang ke lapak Puber. “Lapaknya sangat menarik, ragam buku yang banyak membuat pengetahuan saya bertambah. Walaupun saya hanya tukang gorengan, saya juga perlu membaca untuk menambah pengetahuan saya,” ujar Endang, pedagang gorengan di sekitar alun-alun. 
Menambah koleksi
Semakin banyaknya peminat membuat Puber bersemangat menambah koleksi buku-bukunya. “Buat penambahan buku, kami menerima donasi buku, dengan membangun jaringan dengan komunitas-komunitas lainnya. Kadang-kadang ada juga pengunjung lapak baca yang sengaja datang untuk berdonasi,” kata Dicki. Saat ini, jumlah buku yang mereka miliki sebanyak 200 judul. Buku yang mereka dapatkan adalah hasil dari swadaya dan milik pribadi. Puber mengharapkan kehadirannya bisa meningkatkan minat baca masyarakat Garut. Apalagi untuk membaca di tempat ini semuanya gratis, tidak dipungut biaya.
Salah satu hal yang unik dari Puber yang hampir semua anggotanya berambut gondrong. Sampai-sampai mereka membuat diskusi terbuka tentang “Rambut dan Komoditas”. Hal tersebut dilakukan untuk mengenalkan Puber ke masyarakat, dan mengubah pandangan orang lain tentang rambut gondrong. Diskusi merupakan cara Puber untuk untuk menambah aktivitas. Dua minggu sekali, mereka mengadakan diskusi umum yang dinamakan ngumpul heula (berkumpul dulu). Pertemuan tersebut diadakan di awal dan pertengahan bulan. Untuk menambah inspirasi Puber juga kerap kali hiking (naik gunung). “Selain ngelapak, kita ngumpul buat diskusi tentang hal yang lagi hits saat ini, kita juga sering naik gunung,” ujar Dicki.

Tak hanya lapak membaca, Puber juga mempunyai agenda untuk membantu perpustakaan desa yang teringgal. Saat ini, Puber sedang membantu perpustakaan di Cigintung, Kecamatan Singajaya, Garut, karena kurangnya sumber daya manusia.Untuk ikut bergabung dengan Puber, syaratnya harus sering kumpul dan membantu acara. Sebenarnya, bukan hal yang di sengaja anggota Puber berambut gondrong. “Rambut gondrong hanya identitas. Semoga saja bisa mengubah anggapan masyarakat tentang rambut gondrong yang identik dengan premanisme,” ujar Dicki. (SIE/*)
Sumber : https://kompas.id/baca/gaya-hidup/2017/08/22/menularkan-budaya-membaca-ke-urang-garut/

July 18, 2017

Mau Menjadi Penulis Best Seller Pake Cara Ini

MENERBITKAN BUKU DI PENERBIT BESAR DAN MERAIH BEST-SELLER  BUKAN LAH SEKEDAR IMPIAN!
Sebuah panduan untuk penulis pemula yang ingin menerbitkan buku pertamanya. Langsung dipandu oleh Fachmy Casofa, seorang penulis, editor berpengalaman, dan praktisi perbukuan sejak 2009, yang dari tangan dinginnya telah melahirkan banyak penulis meraih best-seller di buku pertamanya.
Semua rahasia itu tersaji di sini. Kini saatnya kamu yang merasakan keajaibannya!
Lihat Apa Kata Ardining Tyas Pitaloka

“Menulis buku adalah IMPIAN para penulis dan sebagian orang yang ingin menjadi penulis. Impian ini tetap menjadi khayalan tanpa tindakan konkret. Memang membosankan dan bisa menyebalkan ketika mendengar saran ‘menulis saja’, saran yang tidak jarang membuat para pemimpi semakin tercekat, seperti ikan yang meliuk indah di lautan dan terlempar ke daratan. Impian, seperti juga ide, seindah apa pun tidak akan bernilai tanpa implementasi. Nilai yang mahal tersematkan pada tindak nyata, karena melewati serangkaian proses: merenung, bongkar-pasang ide, menarikan jemari di atas keyboard tetapi ternyata harus diganti, membaca referensi, wawancara, blocking/stuck alias bengong, memilah penerbit, mengirimkan naskah ke penerbit, menanti hasil review, revisi, hingga menanti kabar penjualan dan sambutan pembaca.
FACHMY CASOFA, dengan pengalamannya bertahun-tahun dan berpuluh buku yang telah ditulis, termasuk menjadi editor mencoba mewujudkan janji di awal buku ini untuk menuliskan MANTRA MENJADI PENULIS dengan cara serenyah mungkin. Mungkin ada sebagian orang yang bersikukuh bahwa menulis adalah tentang kemauan, dan mengernyitkan dahi kala mendengar pelatihan menulis. Namun, bagi sebagian lain, pelatihan itu penting.
Fachmy Casofa dengan bahasa yang bertutur, MEMAPARKAN STRATEGI dan menebar semangat. Pembaca diajak berbicara, alih-alih menggurui. Selayaknya dialog, terkadang pembaca bisa dibuat masam juga dengan ‘narsisme’ Fachmy Casofa. Akan tetapi, tak perlu sakit hati, karena bukankah kita sering melakukan ini kala berbincang dan bercanda dengan kawan akrab? Kelebihan ‘obrolan’ dengan Fachmy adalah PENGALAMANNYA SEBAGAI EDITOR yang juga mengetahui seluk-beluk penerbitan.
Buku ini seperti ‘MANUAL BOOK’, tidak hanya untuk pemula melainkan juga para penulis yang ingin terus meningkatkan kualitas dan produktivitas. Bagi para pemula, beragam mitos yang beredar di kepala calon penulis akan TERJAWAB di sini. Pasti tidak semuanya, karena itu penulis menyediakan diri untuk melanjutkan obrolan via email. Saya yakin, Anda juga boleh protes, atau memuji!”  Amazing!

Ardiningtiyas Pitaloka

Founder KonsultanKarir.com dan penulis 4 buku best-seller bertema karier
Siapa Sih Fachmy Casofa?

Fachmy Casofa adalah penulis 25+ judul buku, Co-Founder dari Institut Penulis Indonesia, dan deklarator Asosiasi Penulis Profesional Indonesia. Salah satu karya saya yang masyhur adalah buku best seller hasil kolaborasi dengan BJ Habibie (yah, mantan Presiden RI ke-3 itu) dengan judul Habibie Tak Boleh Lelah dan Kalah! dan ikut ambil bagian dalam delapan buku tentang BJ Habibie yang terangkum dalam Habibie The Series yang diterbitkan dalam rangka ulang tahun BJ Habibie ke-80.
Selain itu, juga mengerjakan beberapa biografi sosok terkenal lainnya seperti Gamal Albinsaid yang merupakan CEO dari Indonesia Medika yang meraih penghargaan dari Pangeran Charles di Inggris, dan membantu penerbitan buku pertama dari Silka Mitrasari (Founder dari Silka Clothing), Adjie Silarus pendiri SukhaCitta, Natali Ardianto (Co-Founder dari Tiket.com) dan karya-karya hebat lainnya.
Tak hanya itu, saya juga rutin mengisi workshop kepenulisan di berbagai daerah, seperti Jakarta, Bandung, Padang, Semarang, Solo, dan kota-kota besar lainnya, termasuk pernah berduet dalam mengisi workshop penulisan dengan Habiburrahman El-Shirazy di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Tere Liye di Universitas Diponegoro Semarang.
Uniknya, selain telah menulis puluhan buku sendiri, juga telah melakoni beragam bidang jasa penulisan, seperti menjadi ghostwriter, co-writer, hingga penulis biografi, dan menggawangi beberapa media online.
Kini, bersama rekan-rekan kreatifnya, mendirikan Enxyclo Brand Therapist, yang membantu memberikan solusi komunikasi visual yang efektif demi memenangkan digital marketing untuk perkembangan bisnis yang lebih baik.

APA SAJA YANG AKAN KAMU DAPATKAN DARI EBOOK INI?


BENEFIT 1  Casofa  mengemas buku ini serenyah dan mencakup pengetahuan yang secukup mungkin, agar para penulis pemula yang ingin menaklukkan dunia penerbitan tak perlu lagi bertanya ke sana dan kemari tentang selukbeluk pernaskahan dan penerbitan. Buku ini bukan hanya tentang bagaimana menulis buku, namun juga bagaimana menerbitkan buku. Sebuah pengetahuan yang langka, bukan? Kebanyakan, para penulis yang menulis tentang tema seperti buku ini, hanya berkutat pada panduan menulis dan berbagi tentang trik menulis, tanpa pernah memberi tahu bagaimana sebuah industri penerbitan bekerja.
BENEFIT 2  Memangnya, mengapa juga kita harus mengetahui bagaimana cara industri penerbitan bekerja? Agar kita tahu, apa yang menjadi dasar-dasar kerja mereka sebagai industri, dan bagaimana bisa mengompromikan karya kita kepada mereka. Dengan begitu, akan terlahir sebuah sinergi yang manis antara penulis dengan penerbit, sehingga lahirlah karya yang bagus, laku, dan bermutu. Bukankah itu yang sepatutnya menjadi impian kita semua sebagai penulis?
Oleh karena itu, Casofa menggabungkan dua hal dalam buku ini, yakni wawasan dan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang penulis untuk membuat buku pertamanya, dan wawasan tentang bagaimana industri penerbitan bekerja.
ENEFIT 3  Menulis buku adalah candu. Bagaimana tidak, saat mengerjakan sebuah buku, memang kelelahan—tapi kelelahan yang mengasikkan—akan menerpa kita dengan derasnya. Akan tetapi, saat berhasil menyelesaikannya, terasa seperti mendaki gunung dan kita sampai puncaknya. Lelah di awal, namun bahagia pada akhirnya. Serunya lagi, kita tidak kapok melakukannya. Sekali kita berhasil melakukannya, kita bahkan ingin melakukannya lagi dan lagi. Begitu terus.
Mengapa kita terus kecanduan untuk menulis? Karena otak kita terus terasah dan intelektualitas kita terus berkembang. Itulah mengapa seseorang yang telah berhasil menulis satu buku, dia juga penasaran dan ngebet untuk menulis buku keduanya.
Yang pasti, ebook ini memang saya hadirkan sebagai JAWABAN bagi siapa pun yang ingin menuangkan gagasannya lewat MENULIS BUKU, akan tetapi tidak mengerti apa yang harus dilakukan pertama kali, dan apa saja yang diperlukan untuk menembus penerbit.
Cara terbaik untuk belajar adalah dengan belajar langsung kepada ahlinya. Dia bisa disebut ahli, bila memang telah membuktikan dengan karya, memiliki track record pekerjaan yang baik dalam waktu yang panjang, dan memiliki wawasan serta pengalaman yang lebih dari yang lain.
Terasa mahal? Tunggu dulu. Bila kamu mengikutI workshop ataupun pelatihan penulisan profesional selama satu hari, biayanya adalah Rp2.500.000. Mengapa harus mengambil risiko seperti itu, sedangkan saya memberikan nilai investasi yang lebih murah dan lebih bermutu dengan pengalaman yang sudah teruji?
“Memangnya, apakah dengan membaca buku ini akan menjamin bisa menulis buku, menembus penerbit, lalu meraih predikat best-seller? Saya ini pemula banget. Saya benar-benar buta dengan penulisan dan penerbitan.”

Saya menulis ebook ini berdasarkan pengalaman, wawasan, dan juga hasil dari pengamatan dan kiprah profesional saya dalam dunia penulisan dan penerbitan. Jadi, itu tentu saja tergantung sejauh mana kamu mempraktikkan apa yang saya sarankan di buku ini.
Satu hal yang pasti, saat kamu tidak membaca ebook ini, kesempatanmu untuk bisa menaklukkan penerbit juga semakin kecil, karena kamu tidak pernah tahu bagaimana caranya. Kamu tidak pernah tahu bagaimana caranya menulis buku. Tidak pernah tahu bagaimana mengedit naskah yang baik dan benar. Tidak pernah tahu bagaimana sebuah buku diciptakan oleh penulis. Itulah pentinya ebook ini. Buktinya, mereka-mereka yang telah saya tangani berhasil menembus penerbit dan meraih penjualan laris di buku pertamanya.
Dan bila kamu perhatikan, yang memberikan testimoni seperti yang kamu lihat di atas, bukanlah orang-orang sembarangan. Bukan orang sembarangan dari antah berantah yang namanya bahkan tidak bisa kamu temukan di Google. Mereka adalah orang-orang penting di industrinya masing-masing.
Membeli panduan ini adalah investasi seumur hidup dan tak perlu membayar lagi ke depannya. Bahkan, mendapatkan banyak bonus menarik yang seharusnya dijual mahal. Dengan menmbeli panduan ini pun, justru menjadi peluang ke depannya bagi kamu untuk bisa mendapatkan penghasilan lewat menulis, karena kamu bisa menjadi seorang ghost writer, co-writer, penulis biografi, penulis artikel, content writer, dan banyak hal lainnya, yang membutuhkan satu kemampuan dasar, yakni MENULIS.
Jadi, tidak ada ruginya. Ruginya justru kalau melewatkan kesempatan ini. Sebagaimana kita tahu, keberhasilan akan datang pada siapa saja yang mau belajar, dan berani untuk segera mengambil keputusan. Saatnya kamu mengambil keputusan penting itu.

ANDA BISA DAPATKAN DISINI 


ATAU





March 17, 2017

Jadi Penulis Harian Lepas-Ternyata Mengasikkan

Pengalaman Jadi Penulis Harian Koran Lepas
Perhatikan gaya penulisan media tersebut. Demikian juga dengan gaya penulisan opininya di koran tersebut, sebab masing-masing media mempunyai standar dan selera penulisan yang berbeda.
Topik Aktual. Koran terbit setiap hari, isu berubah setiap saat. Untuk menulis topik aktual, tantangannya adalah  untuk tidak hanya mengerti isu-isu terdahulu tapi juga memprediksi isu yang akan datang. Karena itu mengikuti isu yang tengah berkembang di media tersebut, namun bukan semacam berita melainkan opini dengan berbagai perspektif. Sebagai penulis opini, kita dituntut cermat menghadirkan perspektif baru untuk mengurai persolan yang tengah terjadi bahan penulisan melalui tersebut tersebut.
Ide Orisinal, Bukan Plagiat atapun Kompilasi. Terka dang data didapat dari tulisan lain. Tapi yang perlu diperhatikan, jangan sampai data itu justru menjadi yang utama dalam tulisan. Kembangkan ide terlebih dahulu baru kemudian data mengikuti.


Mengirimkan artikel ke Koran atau umumnya kolom opini di media massa, mungkin menjadi dambaan bagi para penulis. Entah menulis untuk  koran berskala nasional atau pun lokal, yang jelas ada prestise tersendiri bagi penulisnya serta kepuasan berbagi perspektif pada masyarakat. Namun demikian, kita harus punya perhitungan, sebab kita akan bersaing dengan banyak penulis profesional. Keraskah persaingan itu? Jawabnya tentu relative. Kalau tulisan anda memang bagus dan berkualitas serta pada waktu yang tepat, maka kemungkinan artikel anda untuk dimuat besar sekali. Tetapi apakah itu suatu jaminan? Tentu tidak, sebab pada ahirnya yang berhak menentukan dimuat tidaknya tulisan anda tersebut tergantung Redaksi dan Pimpinan Redaksinya. 


Dalam upaya menulis di media arus utama ini, kita perlu banyak belajar dari penulis lain tentang keberhasilan mereka menembus media massa. Yakni dengan membaca artikel-artikel mereka serta memperhatikan waktu artikel tersebut dimuat.  Salah satu rubrik paling polpuler adalah opini, dimana banyak penulis profesional begitu antusias menulis di sini. Karena itu, saya ingin mengatakannya di sini, bahwa mencoba kemampuan menulis anda bisa diukur dari sisi ini. Meski demikian bukan berarti sebuah tulisan yang tidak bisa dimuat di suatu kolom opini Surat Kabar berarti tulisan tersebut jelek. Dalam hal ini ada terpaut soal selera. Tetapi sebagai calon penulis professional hal seperti ini bisa jadi pertanda. Mampukah anda membuat tulisan dan dimuat di Koran tersebut. Mulailah berjenjang, urutkan dari Koran kecil di kota anda, kemudian ke kota tetangga dan seterusnya hingga Koran terbaik di negeri ini. Menurut saya ide seperti itu akan mampu menumbuhkan adrenalin kepenulisan anda, dan itu sesuatu yang menarik.
Saya pernah berada pada kondisi seperti itu, tetapi motivasinya berbeda. Waktu tahun-tahun 70 an saat masih mahasiswa di UGM Yogyakarta, saya berjuang untuk bisa menjadi penulis Koran demi mendapatkan honornya. Saat itu belum ada computer, belum ada wifi dan kehidupan Online. Yang ada barulah mesin tik dan Tip Eks sebagai penghapusnya. Di tengah berbagai keterbatasan dan kegiatan perkuliahan, saya melakukan pelatihan menulis dengan otodidak ( Kisah selengkap nya sobat bisa lihat dibuku saya: Ketika Semua Jalan Seolah Tertutup… Menulis Malah Memberiku Semuanya). Hasilnya setelah enam bulan berjuang barulah satu tulisan saya dimuat di Koran  Dua Mingguan Eksponen di jalan KH Dahlan-Yogyakarta. Senangnya bukan main.
 Dua bulan berikutnya, hampir semua Koran nasional sudah menerbitkan artikel-artikel saya. Yang Paling melegakan, saya dapat mempertahankan penghasilan honor dari tulisan saya tiap bulannya antara 17-35 ribu rupiah. Sutau capaian yang tidak sederhana. Saya masih ingat anak bupati yang kostnya di Realino waktu itu wesselnya baru sebesar Dua puluh lima ribu rupiah. Harga beras per Kg baru tiga puluh rupiah. Jadi harga satu artikel di harian Nasional seperti Kompas-Sinar Harapan dan Surabaya Post waktu itu bervariasi antara 17,500 sampai 30,000 rupiah atau setara dengan 580 kg -1000 kg beras ukuran sedang, sementara Koran Lokal seperti Kedaulatan Rakyat, Pikiran Rakyat dan Suara Merdeka bervariasi antara 1500-2500 rupiah. Berkaca dengan pengalaman ini maka menjadi penulis professional adalah soal kemauan.
Inilah beberapa Tips atau kiat yang umumnya dilakukan para penulis pemula, sehingga tulisannya berhasil menembus media. Di antaranya;
Perhatikan gaya penulisan media tersebut. Demikian juga dengan gaya penulisan opininya di koran tersebut, sebab masing-masing media mempunyai standar dan selera penulisan yang berbeda.
Topik Aktual. Koran terbit setiap hari, isu berubah setiap saat. Untuk menulis topik aktual, tantangannya adalah  untuk tidak hanya mengerti isu-isu terdahulu tapi juga memprediksi isu yang akan datang. Karena itu mengikuti isu yang tengah berkembang di media tersebut, namun bukan semacam berita melainkan opini dengan berbagai perspektif. Sebagai penulis opini, kita dituntut cermat menghadirkan perspektif baru untuk mengurai persolan yang tengah terjadi bahan penulisan melalui tersebut tersebut.
Ide Orisinal, Bukan Plagiat atapun Kompilasi. Terka dang data didapat dari tulisan lain. Tapi yang perlu diperhatikan, jangan sampai data itu justru menjadi yang utama dalam tulisan. Kembangkan ide terlebih dahulu baru kemudian data mengikuti.
 Argumentasi Logis.Logisme adalah syarat mutlak supaya ide dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Karena, tujuan menulis sejatinya adalah untuk menyumbangkan solusi dan tidak bertele-tele. Kurangi kata ‘kita’. Karena kata ‘kita’ mengesankan tulisan tersebut adalah tajuk rencana atau tulisan untuk meyapa redaksi. Sebut saja saya atau penulis kecuali kalau sifatnya memang sudah common sense.
Mengikuti Aturan.Perhatikan betul ejaan yang digunakan. Perhatikan pula aturan yang ditentukan oleh redaksi, misalnya: jenis tulisan, jumlah karakter, margin, spasi, dan seterusnya. Sebaik-baiknya tulisan tapi jika tidak mengikuti aturan tetap akan ditolak oleh redaksi. Kemudian menggunakan Bahasa yang Sopan.Keba nyakan media kini menerima tulisan melalui e-mail. Karena kemudahan ini, terkadang kaidah dan etika menulis surat terabaikan. Tulislah isi e-mail dengan sapaan kepada redaksi dan berisi maksud e-mail tersebut dengan bahasa yang sopan. Dengan begitu, redaksi jadi lebih merasa dihormati.
Perbanyak referensi. Sebuah tulisan akan sulit meyakinkan redaksi kolom opini jika referensinya kurang meyakinkan, entah itu sebagai data penguat, atau teori yang digunakan dalam menopang perspektif tulisannya. Meski referensi yang berlebihan juga pasti akan menyebalkan, dan itu tentu tidak disukai.
Afiliasi dalam sebuah lembaga atau organisasi. Biasanya, background seorang penulis opini juga dipertim bangkan. Hal ini bisa dimaklumi, misalkan anda seorang peneliti dari lingkungan Kementerian Pertahanan. Meskipun apa yang anda tuliskan sebenarnya tidak jauh beda dari penulis lainnya, tetapi latar belakang anda dari Kementerian terkait telah mempunyai nilai tersendiri bagi mereka. Lagi pula Harian tersebut ada juga keinginan untuk melahirkan penulis dari lingkungan Kementerian Pertahanan. Dari pengalaman penulis sendiri, sering terasa ada perhatian dari Redaksi terkait dimana posisi penulisnya. Saya masih ingat takkala penulis melakukan penegasan batas antara Indonesia dan Papua New Guinea, semua tulisan yang saya kirimkan dari lokasi tersebut dimuat oleh media yang saya kirimi. Begitu juga pada saat saya melaksanakan Kuliah Kerja Nyata, semua tulisan-tulisan dari lapangan tersebut dimuat oleh media yang saya kirimi. Kesan saya waktu itu, redaksinya seperti ingin membantu penulisnya. Dengan kata lain latarbelakang si penulis termasuk sesuatu yang jadi pertimbangan redaksi.


Juga jangan lupa untuk melampirkan data diri penulis. Syarat yang satu ini juga penting. Jangan lupa cantumkan scan KTP atau tanda diri lainnya seperti nomor NPWP, nomor rekening (biasanya ada honor untuk penulis), dan foto diri . Untuk syarat seperti ini, biasanya agak berbeda antara Koran yang satu dan lainnya, karena itu perlu disesuaikan dengan permintaan media bersangkutan.( Sumber : http://www.bukuperbatasan.com/index.php/2017/03/17/pengalaman-jadi-penulis-harian-koran-lepas/)

Pernah Dengar BrandingPersonal Branding, Mantapkan Kualitas BrandingMu




Apa pula itu Personal Branding?  Anda harus percaya ini. Ini sangat mendasar. Personal Branding adalah personifikasi seperti apa yang Anda inginkan Orang lain tentang diri Anda termasuk semua hal yang anda perjuangkan dan menjadi Trade Mark anda sendiri. Ya  Personal branding adalah bagaimana cara Anda membangun dan memperkenalkan/mempromosikan apa yang Anda perjuangkan baik untuk karir ataupun bisnis Anda. Selama ini kita memang lebih familiar dengan penggunaan istilah brand pada produk-produk terkenal semacam Samsung, Microsoft, atau Apple. Dimana dengan mendengar Namanya saja anda sudah percaya tentang “kualitas” produk tersebut. Nah kalau anda tertarik terkait hal-hal seperti itu, maka Produk ini cocok untuk anda pertimbangkan.









March 7, 2017

CONTENTIO : Mengubah Video Menjadi Artikel yang unik dan Google Friendly

CONTENTIO : Mengubah Video Menjadi Artikel yang unik dan Google Friendly

WP Contentio adalah Plugin yang mengubah sub Judul Video Youtube menjadi sebuah posting blog, selain itu, konten yang dihasilkan juga 100%, Mudah dibaca dan tidak melanggar copyright,tidak seperti kebanyakan dari layanan lainnya.
Sebuah Wordpress Plugin yang akan mengubah cara pelanggan Anda membuat konten yang sangat UNIK. Sekarang, di luaran sana ada ribuan layanan atau Content Writer. Namun, Jika anda memiliki WP-Contentio itu semua akan memudahkan Anda membuat sebuah Konten bahkan
hanya dalam hitungan DETIK saja. Ya, betul, konten yang 100% unik dan tidak dapat ditemukan pada setiap blog atau situs.


1. Hyperlink - Buatlah Keyword yang mengarah Ke berbagai Situs atau Blog      Anda sebagai SEO TOOLS anda.
2. Hanya dalam hitungan DETIK anda dapat membuat kontent melalui video      YouTube.
3. Buat Call To Action dalam setiap Postingan untuk Penawaran Produk/Jasa      Anda
4. Spinner - Spin Artikel agar semakin UNIK
5. Integration Youzign - Sebagai editing thumbnail agar UNIK
6. Integration DropMock
7. Instan Post TAG
8. Automated Content Creation
9. Auto Share to Social Media
10. Multi Post with Video ( Long Form )
11. Setting by Kategori
12. Unlimited Site

February 17, 2017

Buku adalah Senjata



Oleh Nirwan Ahmad Arsuka 

Jika bangsa adalah sebuah tubuh, maka pengetahuan-dalam pengertiannya yang paling luas-adalah oksigen yang menentukan kesehatan dan keutuhan bangsa tersebut. Buku-buku yang beredar, dan musik yang menjalar (dan itu bukan hanya musik Bob Dylan yang tahun lalu mendapat Hadiah Nobel untuk Sastra), mungkin bisa dilihat sebagai hemoglobin yang mengikat oksigen pengetahuan itu. Pustaka yang bergerak memburu pembaca bisa dilihat sebagai sel-sel darah merah yang mencoba mengedarkan oksigen itu ke bagian-bagian tubuh, termasuk yang paling jauh dari jantung.

Menyamakan antara relawan pustaka dan sel darah merah ini mungkin terlalu menyederhanakan banyak hal, dan karena itu bisa menyesatkan. Maklum, analogi ini dibuat oleh mahasiswa kedokteran yang gagal meneruskan kuliah karena terdeteksi mengidap lemah warna merah dan buta warna hijau. Tapi, mereka yang buta warna pun, bahkan buta total seperti Helen Keller, bisa melihat jelas betapa pengetahuan baru itu bisa benar-benar hadir bagai oksigen yang memungkinkan produksi energi yang sangat penting bagi kehidupan.
Memburu pembaca  Sekitar 2.000 meter dari markas Noken Pustaka Papua di Pasirputih, Manokwari, ada satu kampung yang diisi para pendatang dari satu sub-suku Gunung Arfak. Ketika saya tiba di Manokwari, kampung itu masih disebut Kampung Vietnam. Permukiman dan penduduk kampung ini memang tampak lebih asing dan tertinggal dibandingkan tetangganya yang hanya berjarak hampir 1.000 meter.
Sekalipun ada sekolah gratis di wilayah itu, anak-anak perempuan di Kampung Vietnam dilarang bersekolah. Relawan Noken Pustaka berupaya mendatangi kampung itu membawa bacaan gratis dengan harapan buku-buku tersebut akan membantu anak-anak perempuan itu membangun kemampuan baca tulis. Anak-anak itu pun makin banyak yang bersemangat belajar karena mereka tahu, sekali mereka bisa membaca, mereka akan dapat membujuk bahkan mendesak orangtua mereka agar mereka diperbolehkan bersekolah. Di tangan anak-anak perempuan itu, buku menjadi senjata untuk membebaskan diri dari kurungan keluarga.
Beberapa puluh kilometer dari Kampung Vietnam, ada seorang kepala sekolah dari keluarga kepala suku yang agak kesal ketika rombongan Pustaka Bergerak Papua Barat datang mendadak tanpa pemberitahuan. Ia menyesali tak dapat menyuguhkan yang terbaik kepada rombongan, yang terdiri dari “Si Belang Kuda Pustaka”, Agus Mandowen si pemanggul noken, dan Anand Yunanto si pengendara “Motor 3 Roda Noken”. Seandainya pak kepala sekolah diberi tahu lebih awal, ia akan dengan senang hati mengajak warganya berburu rusa dan lobster untuk menjamu rombongan pustaka bergerak itu.
Memang yang dibawa bukanlah buku baru semua, tapi buat pak kepala sekolah, buku-buku itu adalah barang amat langka yang bisa memperbaiki kehidupan warganya. Pak kepala sekolah yang sempat mengenyam pendidikan formal itu bisa bercerita panjang lebar bagaimana buku telah mengubah hidupnya, dan ia juga ingin kehidupan warganya meningkat lebih baik.
Sementara bagi Asnan Khaerul dan para relawan Kandayan Pustaka yang bergerak di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia, buku-buku sumbangan adalah senjata untuk melindungi dan memperbaiki kehidupan masyarakat asli dan para pendatang yang banyak bekerja di perkebunan. Godaan untuk berpindah ke wilayah seberang perbatasan dibentangkan setiap hari di depan mata. Tapi, para relawan itu, dan warga yang mereka dampingi, rupanya masih punya ikatan emosional kuat dengan tanah air bernama Indonesia. Dan, yang mereka harapkan agar bisa menangkal godaan dan merawat ikatan emosional itu hanyalah sumbangan buku, hemoglobin yang mengikat oksigen. Iswan Kinsank, relawan Kandayan Pustaka Kalimantan Utara, menyeru: “Kirimlah buku agar NKRI tetap utuh.”
Buat orang-orang ini, pengetahuan yang diikat dalam teks, atau dalam nada, sungguh mirip oksigen yang diikat dalam hemoglobin: sumber kekuatan untuk membakar metabolisme, membangkitkan daya hidup mengolah dunia. Jika buku dan aneka karya yang mengikat pengetahuan segar tak banyak beredar, maka sebuah bangsa bisa tampak seperti tubuh yang mengidap anemia. Kelesuan metabolisme yang kadang dirasakan dalam tubuh bangsa kita ini disebabkan bukan hanya oleh belum banyaknya sel darah merah, juga oleh kurang bagusnya pembuluh nadi. Banyak wilayah kita yang belum tertembus oleh jalan, dan para relawan jadi seperti sel darah merah yang harus menumbuhkan kaki sendiri dan tak semata mengandalkan dorongan dari jantung agar bisa bergerak mencapai pembaca yang nyaris tak terjangkau.
Darah dan sumsum  Pengembangan jaringan pembuluh nadi yang luas dan lancar adalah harapan besar yang juga ditunggu oleh Pustaka Bergerak. Disebut harapan besar karena untuk saat ini biaya pengiriman buku dari Jakarta ke Intan Jaya, Papua, misalnya, bisa demikian tinggi sehingga nilainya lebih mahal daripada harga buku.
Selain menyiasati sistem distribusi, membangun jalur, dan menerobos rintangan yang menghalangi jaringan pembuluh nadi, kita juga punya tantangan dalam memproduksi hemoglobin yang baik. Jika pustaka bergerak dinilai dari mobilitasnya memburu pembaca, pustaka tak bergerak dinilai dari kemampuannya membangun koleksi yang bagus dan unik. Jika relawan pustaka bergerak bisa dilihat sebagai sel darah merah pengangkut hemoglobin, maka pekerja pustaka tak bergerak yang secara sadar membangun koleksi yang segar dan kaya, menghimpun serpihan pengetahuan yang nyaris hilang ke dalam kliping, seperti yang dilakukan HB Jassin, Pramoedya, atau kawan-kawan di Indonesia Buku (I-Boekoe), misalnya, bisa dilihat sebagai sel sumsum yang memproduksi hemoglobin.
Pustaka tak bergerak yang ada di kampus-kampus dan lembaga-lembaga pengetahuan tentu harus ditakar prestasinya bukan hanya pada kemampuannya mengoleksi buku, juga pada kesuburannya memproduksi buku bagus, menghasilkan hemoglobin pengikat oksigen segar yang bisa diedarkan oleh sel darah merah ke seluruh tubuh.
Oksigen yang segar, pengetahuan yang unggul, selalu mengandung paradigma yang juga unggul, yang paling bisa menjelaskan dan menyatukan banyak hal. Sayang sekali bahwa masih banyak buku kita yang hanya mereproduksi paradigma lama yang sudah kehilangan kekuatan. Buku-buku seperti ini tak cukup banyak mengandung oksigen segar dan lebih banyak menyimpan karbon dioksida, sisa-sisa metabolisme, produk pandangan dunia lama, yang jika menumpuk dalam jumlah besar akan merusak kesehatan tubuh.
Oksigen paling segar, pengetahuan paling ampuh, yang membentuk kenyataan dunia saat ini, datang dari nalar kritis yang telah meledakkan revolusi ilmu dan teknologi. Memang, ada yang tampak mencemaskan dari revolusi ilmu dan teknologi saat ini. Nalar kritis yang habis-habisan meneliti dirinya dan semesta ini tampak seperti mempereteli segala yang dulu mulia yang disematkan pada dirinya, dan menemukan bahwa nalar kritis itu tak lain dari algoritme saja.
Tarian semesta  Saya juga pernah, lebih 10 tahun yang lalu, menganggap bahwa alam semesta seisinya ini adalah sejenis algoritme, sebuah “Labirin Berujung Tunggal” yang tujuannya adalah pengekalan dan penyempurnaan diri sistem. Anggapan ini masih bertahan sampai sekarang, tapi ketimbang melihat seluruh kenyataan ini sebagai algoritme semesta data yang dingin, ada unsur “api” yang membuat seluruh kenyataan semesta jadi semacam maha-sastra yang terus berproses, karya setengah jadi yang merindukan mitra pencipta untuk melampaui diri.
Dibantu perangkat deteksi nuklir, ilmu-ilmu kehidupan mutakhir telah mengubah seluruh tubuh organisme, termasuk manusia, menjadi draf teks sastra yang kaya dan menantang. Kalimat-kalimat yang kurang bagus dalam teks gen yang diwarisi dari leluhur bisa digunting dan dibuang. Kalimat-kalimat yang lebih bagus bisa saja dimasukkan ke dalam draf teks tersebut.
Ilmu-ilmu alam seperti kosmologi dan fisika nuklir yang dibimbing oleh matematika pelan-pelan juga bekerja dan bermimpi meringkas semesta raya ini menjadi sebaris rumus, selarik puisi. Puisi semesta raya ini mungkin saja juga perlu disunting, mungkin juga tidak. Tapi, cukup jelas bahwa puisi semesta itu menunggu sekaligus memberikan jalan bagi penciptaan puisi semesta lainnya.
Pemahaman tentang penyastraan semesta ini tentu juga mencakup pemahaman tentang hakikat sastra yang bertaut sangat erat dengan musik, tentang sejarah puisi yang berasal dari nyanyian, tentang lirik yang berasal dari lyre. Pemahaman seperti ini bukan hanya mengubah seluruh rasa cemas menjadi takjub, ia juga mengundang kita untuk ikut menari bersama dalam tarian semesta raya.




Nirwan Ahmad Arsuka, Pendiri Pustaka Bergerak  ( Sumber : Kompas 16 Februari 2017)

January 2, 2017

Sukses Bisnis Affiliate: Wujudkan Peluangmu

Salah satu bisnis online yang banyak diminati oleh para pemula adalah affiliate[1] marketing atau bisnis affiliate. Banyak alasan yang bisa dikemukakan mengapa bisnis ini begitu diminati, antara lain karena caranya yang sederhana, tidak ribet dan yang lebih menarik lagi bisnis jenis ini tidak memerlukan modal yang besar. Yang anda perlukan hanya ilmu, komputer atau Laptop dan jaringan internet. Memang sih semua bisnis pasti memerlukan modal juga, meski jumlahnya terbatas. Tetapi apakah semudah itu berbisnis Affiliate? Kalau cara berbisnisnya memang mudah. Bahkan dapat dikatakan mudah sekali. Tetapi bagaimana agar bisa berhasil dengan bisnis affiliate? Tentu lain lagi jawabnya. Ada dua hal yang anda perlukan, kemampuan teknik dan kemudian kemampuan memasarkan. Nah kedua hal itulah yang akan kita suguhkan kepada anda lewat buku ini.




FormulaSukses, Bisnis Affiliate: Wujudkan Peluangmu




Salah satu bisnis online yang banyak diminati oleh para pemula adalah affiliate[1] marketing atau bisnis affiliate. Banyak alasan yang bisa dikemukakan mengapa bisnis ini begitu diminati, antara lain karena caranya yang sederhana, tidak ribet dan yang lebih menarik lagi bisnis jenis ini tidak memerlukan modal yang besar. Yang anda perlukan hanya ilmu, komputer atau Laptop dan jaringan internet. Memang sih semua bisnis pasti memerlukan modal juga, meski jumlahnya terbatas. Tetapi apakah semudah itu berbisnis Affiliate? Kalau cara berbisnisnya memang mudah. Bahkan dapat dikatakan mudah sekali. Tetapi bagaimana agar bisa berhasil dengan bisnis affiliate? Tentu lain lagi jawabnya. Ada dua hal yang anda perlukan, kemampuan teknik dan kemudian kemampuan memasarkan. Nah kedua hal itulah yang akan kita suguhkan kepada anda lewat buku ini.
Untuk bisnis affiliasi ini bagaimanapun anda masih memerlukan dana untuk membeli Nama Domain dengan harga sekitar rp 150 ribu pertahun; biaya sewa webhosting sekitar 65 ribu perbulan; biaya sambungan internet sekitar 300-400 ribu perbulan, terserah mau speedy,firstmedia dll. Anda juga sesungguhnya memerlukan dana untuk pembelian Theme, memang banyak theme yang gratis tetapi kalau anda memerlukan website yang cocok untuk bisnis affiliate, anda perlu juga membelinya-harganya antara 500 ribu- 1 juta rupiah. Anda juga masih perlu sebuah Autoresponder yang membantu anda  dalam hal pemasaran-harganya bisa 100-250 ribu perbulan atau ada juga satu kali beli seharga antara 500 ribu – 1 juta rupiah. Meski begitu ada juga yang gratis dan mutunya sangat baik, misalnya MailChimp atau LisWire dll.  Jadi kalau dijumlah-jumlah, ya perlu ada dana sekitar 300-700 ribu perbulan serta ditambah 2-3 jutaan pertahunnya. Jadi memang anda harus menjadikannya sebagai sesuatu bisnis yang real, sama seperti bisnis off line.
Idealnya anda juga mempunyai dana untuk promosi, sebab bagaimanapun juga yang namanya bisnis maka promosi itu adalah sesuatu yang harus. Apakah itu promosi lewat Google Adwords atau Facebook, Twitter ads dll. Sebab kalau mengandalkan promosi secara gratisan, pastilah memerlukan waktu yang lama dan investasi dalam ilmu ketrampilan yang lebih bagus. Promosi lewat online memang relatif-artinya anda bisa mencoba dengan biaya kecil dahulu, dan setelah diperhitungkan ada sambutan pasar maka anda bisa melipat gandakannya sesuai kekuatan anda. Pada intinya, meski bisnis affiliasi ini terlihat sederhana, tetapi sesungguhnya ia membutuhkan ketrampilan seorang marketing online yang baik. Tidak hanya itu bisnis ini memerlukan ketrampilan teknis online yang baik. Tanpa pengetahuan seperti itu, anda hanya akan menambah jumlah para pebisnis online yang gagal. Nah pengetahuan seperti apa sesungguhnya yang diperlukan? Nah pengetahuan seperti itulah yang jarang ditemukan. Dan itulah salah satu ide yang mendorong penulisan buku ini.
Sebab selama ini jargon yang sering anda jumpai adalah-Jika Anda mau mencari cara cepat, sederhana, dan terbukti mampu  menghidupi anda dengan gaya hidup Lifestyle dot com dan mampu menghasilkan uang banyak, maka jadilah pebisnis Affiliate. Tidak ada yang salah di sana. Jargon seperti itu, sah sah saja. Hal itu jugalah, yang akan ditunjukkan buku ini  untuk Anda. Bagaimana anda dapat bekerja sesuai ritme kehidupan yang anda inginkan. Anda bisa melakukan bisnis anda dari mana saja dan kapan saja, selama ada jaringan online. Anda bisa menghasilkan uang lebih dari cukup. Percayalah, cara ini bukan rahasia bisnis online di internet tapi cara ini jelas mampu menciptakan lebih banyak jutawan atau milyarder dari bisnis manapun juga di dunia. Maksudnya, menghasilkan uang melalui bisnis affiliate yang di gagas oleh  Google, Clickbank, Ebay, Amazon, Alibaba, dll serta semua bisnis turunannya. Itu memang benar adanya. Tulisan seperti itu memang sudah tidak asing lagi bagi pebisnis Online. Hanya saja apakah anda sudah mempunyai pengetahuan yang cukup untuk itu. Gambaran seperti diatas tadi adalah gambaran bagi seorang pebisnis affiliate yang sudah jadi. Maksudnya sudah berpengalaman dan berpengetahuan.
Apa Itu Bisnis Affiliasi. Pernahkah Anda mendengar istilah “Affiliate”? tentu saja bagi para affiliate marketing istilah affiliate sudah tidak asing lagi, namun tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian dari para penggiat online masih belum mengerti betul apa yang dimaksud dengan affiliate. Jadi apa sebenarnya bisnis affiliasi atau program affiliasi? Bisnis Affiliasi adalah usaha atau bisnis yang menjualkan produk atau layanan jasa orang lain. Saat anda berhasil menjual produk/layanan jasa orang lain tersebut, maka anda akan mendapatkan komisi yang besarnya kisaran antara 15% sampai dengan 75% tergantung dari perusahaannya. Orang yang menjalankan program affiliasi biasa disebut dengan istilah Affiliate atau Affiliate Marketer.
Singkat kata, bisnis afiliasi ini membuat kita sebagai 'sales' atau 'makelar' dan kita akan dibayar bila produk yang kita tawarkan terjual. Namun 'sales' atau 'makelar' disini kita tidak perlu berkeliling-keliling secara fisik tetapi ke mana-mana cukup dengan cara online. Iya karena bisnis afiliasi ini adalah 'sales online' atau 'makelar online'. Jadi ya kita menawarkan barang tersebut dengan bebas, bisa secara online atau cara offline. Boleh dikatakan Bisnis Afiliasi ini hampir sama dengan bisnis SISTEM DROPSHIP bedanya ada pada cara kerjanya. Kalau dropship ini kita menjualkan produk atau jasa orang lain bisa dengan cara yang sama; dan kalau terjadi transaksi bisnis atau “kesepakatan pembeliannya sudah ok atau sudah deal”, maka kita akan mengirimkan “nama dan alamat si pembeli ke pemilik barang. Pemilik barang kemudian akan mencatatkannya dan mengirimkan produk atau jasa tersebut kepada pembeli sesuai dengan nama dan alamat yang anda berikan; dan mereka bertindak (mengirimkannya) atas nama anda atau perusahaan anda.



Bisnis affiliate merupakan salah satu jenis atau program bisnis online yang dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang dapat menghasilkan untung besar jika berhasil menjalankan dengan sukses. Bisnis affiliasi menjadi pilihan banyak orang karena beranggapan sangat mudah dan sederhana dalam menjalankannya. Karena anda tidak perlu membuat produk sendiri, tidak perlu disibukkan dengan berbagai tugas  seperti mengemas, mengirimkan dan bahkan mendengarkan komplain serta berbagai kerepotan lainnya dalam melayani kastamer atau pelanggan. Sebagai seorang affiliate marketer, anda cukup hanya dengan memperkenalkan produk tersebut dengan berbagai sarana promosi, misalnya seperti banner, video marketing dan website replika yang telah disediakan. Selain dengan berbagai kemudahan tersebut di atas, untuk dapat mengikuti program affiliasi juga gratis alias tidak dipungut biaya apapun. Siapa saja bisa dapat mendaftar menjadi member affiliasi dan secara otomatis juga mendapatkan web replika untuk menjalankan affiliasinya. Memang ada kalanya, ada juga yang mensyaratkan agar anda membeli produknya terlebih dahulu. Baru kemudian boleh memasarkannya. Beda-beda tipislah.
Kemudian yang ingin saya tekankan adalah bisnis affiliasi online itu polanya sama dengan bisnis affiliate offline secara prinsipnya ia sama yakni menjualkan produk/jasa, kemudian menawarkannya dengan cara yang menarik, untuk membuat orang lain datang  pada kita, bukan kepada yang lain. Cara kerjanya juga sama. Hanya mediumnya saja yang berbeda. Kalau bisnis affiliate Offline kita lakukan di alam nyata, maka bisnis affiliasi online dilakukan di dunia Maya atau dunia Online. Karena itu, hati-hati juga kalau ada orang menawarkan bisnis affiliasi ajaib yang bisa menghasilkan ratusan juta rupiah dalam sekejap. Maka percayalah itu ujungnya akan berahir pada pola penipuan. Intinya, kalau di offline mustahil, maka di online juga pasti mustahil. Kemudian ada satu lagi. Bisnis Online dalam batas-batas tertentu bisa di automasi. Dalam artian bisnis anda bisa bekerja sendiri hanya dengan sedikit sentuhan anda.
Beda lainnya atau pola yang membedakan bisnis affiliate offine dengan online adalah kalau di offline kita membuka toko pajangan, kantor, dan sejenisnya. Sedangkan untuk menjalankan bisnis online, kita membuat website. Produk/jasa yang dijual juga bisa berbeda.Kalau bisnis affiliasi offline umumnya produk fisik. Sedangkan dalam bisnis affiliasi online kita juga bisa menjual produk digital, Software berupa file digital di komputer tanpa bentuk fisik. Jadi  apa yang akan kita bicarakan di sini adalah bisnis affiliasi online. Meskipun prosesnya sama, tapi karena medianya berbeda maka tentunya ada pertimbangan-pertimbangan tertentu yang perlu anda pertimbangkan sebelum anda mulainya. Tidak semua orang cocok dengan bisnis affiliasi online dan sebaliknya. Bisa jadi setelah membaca tulisan ini malah anda akan lebih memilih menjalankan bisnis affiliasi offline saja atau sebaliknya. Senangnya atau enaknya menjalankan bisnis affiliasi online, beberapa diantaranya : sistemnya bisa dijalankan secara otomatis atau semi otomatis ; potensi pasarnya jauh lebih besar daripada bisnis offline; bisa dimulai dengan upaya dan biaya yang lebih rendah; tidak terikat waktu dan tempat.
Menjadi pebisnis affiliate Online sama dengan bisnis offline lainnya, sebaiknya memang harus juga memiliki Mindset bisnis yang benar. Dari berbagai hasil penelitian, memperlihatkan begitu banyak usaha yang dijalankan oleh para pebisnis jadi gagal di tengah jalan, ternyata dalam banyak hal, karena ada kesalahan pada mindset mereka. “Banyak pemilik bisnis memiliki mindset (pola pikir) yang salah, mereka cenderung melihat suatu bisnis sebagai sesuatu yang jadi beban, mereka gagal melihat dari sisi  kesempatannya. Tak heran mereka lebih mudah frustasi dari pada antusias selama menjalankan bisnis. Mereka berpikir, bisnis adalah beban, bukan kesempatan. Kesalahan mindset tersebut, umumnya terjadi karena adanya cara berfikir bahwa bisnis online yang dijalankan dengan cara otomatis hanyalah mitos, bukan kenyataan.
Dan mindset yang paling merusak, adalah melihat bisnis hanya sebagai alat mencari uang, bukan sarana untuk membantu banyak orang untuk mencapai tujuan mereka. “Karena itu sangat penting untuk mempunyai minset bisnis yang benar. Mindset tentang bagaimana membangun bisnis yang benar, membangun bisnis yang dapat membantu orang lain untuk bisa mewujutkan impiannya.  Artinya, ada semangat untuk menemukan produk/jasa yang bisa membantu orang lain untuk mewujudkan mimpinya. Kalau orang lain bisa merasa terbantu oleh bisnis anda, maka mereka juga akan dengan senang hati untuk membantu anda dapat menikmati hasil kerja anda.
Sebagai seorang pemilik bisnis yang berwawasan entrepreneur, anda dituntut untuk menguasai mindset sebagai seorang pengusaha yang bisa memiliki sistem bisnis automasi. Tanpa mindset itu, selamanya Anda akan terkunci dibisnis anda dan akan bekerja seumur hidup bersama karyawan yang Anda gaji. Lantas bagaimana memperbaiki mindset agar benar dan jadi pebisnis berhasil? Untuk melakukan rekontruksi terhadap mindset bisnis yang sudah terlanjur menyimpang, berikut beberapa resep yang bisa membawa anda kembali ke jalur yang benar.
Pertama, Anda sebagai pemilik bisnis harus menyadari bahwa bisnis dibangun di atas kesadaran untuk membantu lebih banyak orang. Semakin banyak yang terbantu lewat bisnis anda, semakin berdaya gunalah bisnis anda.
Kedua, bisnis yang baik adalah bisnis yang bermanfaat bagi banyak orang, dan satu-satunya alasan mengapa kita membangun bisnis adalah karena bisnis itu bisa membantu banyak orang tanpa keterlibatan kita secara langsung.  Alasan yang kedua inilah mengapa penting membangun system bisnis affiliasi yang benar. Dengan sistem bisnis yang baik dan benar, bukan saja pemilik bisnis itu sendiri yang merasakan manfaatnya, customer atau masyarakat umum pun akan merasakan betapa bermanfaatnya berbisnis dengan anda.
Ada jutaan ragam atau begitu banyaknya yang bisa di buat bisnis dengan pola Online, tetapi kali ini kita khusus membicarakan Affiliate marketing. Affiliate marketing itu model bisnis affiliasi, dimana kita dengan kesepakatan tertentu terlebih dahulu mempromosikan produk milik orang lain, kemudian kita mendapatkan komisi setiap kali berhasil menjualkannya. Sering juga disebut referral marketing atau CPA marketing. Selain menjaring iklan lewat AdSense, bisnis affiliasi ini tergolong paling populer di kalangan blogger. Alasannya sederhana, karena penghasilannya (jauh) lebih tinggi dari iklan AdSense dan mereka tidak perlu pusing membuat produk. Sebagian besar orang yang mulai berbisnis affiliate marketing biasanya mengandalkan blog, jadi dalam usaha ini sangat penting untuk mempelajari bagaimana cara membuat dan mengembangkan blog. Semoga Bisa bermanfaat.




[1] Dalam penulisan buku ini saya sering menuliskan affiliate marketing dengan bisnis affiliasi atau bisnis affiliate, kenapa saya tidak menyeragamkannya saja menjadi bisnis affiliasi atau bisnis affiliate saja misalnya? Ya semata-semata untuk keleluasaan saat penulisannya saja. Hanya karena untuk menjaga moodnya saja, soal arti dan maknanya sama saja.