Showing posts with label publis on demand. Show all posts
Showing posts with label publis on demand. Show all posts

March 2, 2016

Para Penulis Sukses Indonesia,Hebat dan Mengispirasi


Para Penulis Sukses dari Indonesia

Di sekitar kita sebenarnya terdapat banyak sekali tokoh-tokoh penulis yang disenangi para pembacanya, mereka telah memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi perkembangan ke-penulisan Nasional dan juga telah mampu memberikan hasil nyata bagi penulisnya sendiri. Berbagai karya best-seller dari para penulis penulis tersebut telah melahirkan semangat baru dalam hal keinginan membaca dalam kehidupan masyarakat. Dalam beberapa hal juga telah ikut memperkaya khasanah perfiliman nasional. Banyak dari karya-karya para penulis tersebut, ternyata dapat menarik para sinema untuk memvisualisasikannya di layar lebar. Semua itu telah ikut memperkaya kehidupan budaya kita, memperkaya rasa ke Indonesiaan kita.  

Berikut ini saya ingin memperkenalkan beberapa nama dari banyaknya penulis tersebut. Tetapi yang saya tampilkan di sini, tidak sekaligus dan dilakukan hanya semata-mata karena kemudahan saya mendapatkan data mereka. Jadi bukan dalam rangka memperlihatkan “rangking terbaiknya” sama sekali tidak. Karena menurut saya soal menjadi yang terbaik itu, biarlah lembaga lain yang professional yang melakukannya. Jadi ini hanya sekedar memperkenalkan beberapa penulis yang menarik dan mempunyai karya yang enak di baca dan kebetulan data mereka mudah pula saya peroleh dan tulisan ini akan bersambung-selama masih diinginkan oleh para pembacanya.

 Andrea Hirata


Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di Belitung, 24 Oktober 1976; Andrea Hirata adalah lulusan S1 Ekonomi Universitas Indonesia. Setelah menyelesaikan studi S1 di UI, pria bekerja di kantor pusat PT Telkom ini mendapat beasiswa Uni Eropa untuk studi Master of Science di Université de Paris, Sorbonne, Perancis dan Sheffield Hallam University, United Kingdom. Tesis Andrea di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan dari kedua universitas tersebut dan ia lulus cumlaude.

Tesis itu telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai referensi Ilmiah.

Penulis ini merupakan salah satu novelis terkenal indonesia yang menurut banyak pihak telah merevolusi dunia Sastra Indonesia. Berasal dari Pulai Belitung provinsi bangka belitung dengan novel perdananya adalah Laskar Pelangi. Namanya makin melejit seiring kesuksesan novel pertamanya, LASKAR PELANGI. Novel tersebut kemudian jadi best seller. Selain LASKAR PELANGI, ia juga menulis SANG PEMIMPI dan EDENSOR, serta MARYAMAH KARPOV. Keempat novel tersebut tergabung dalam tetralogi. Novel Laskar pelangi merupakan salah satu novel paling laris di Indonesia sejak tahun 2006 dan hingga saat ini masih diminati. Menurut beberapa sumber Laskar Pelangi telah berhasil di jual lebih dari 600.000 exp. Selain itu, novel ini telah diadaptasi menjadi berbagai bentuk senilain, seperti Film, Lagu, dan Drama musikal.

Karya-karya Andrea Hirata antara lain :
1.      Laskar Pelangi
2.      Sang Pemimpi
3.      Edensor
4.      Maryamah Karpov
5.      Padang Bulan & Cinta di Dalam Gelas (2010)
6.      Sebelas Patriot (2011)
7.      Laskar Pelangi Song Book (2012).
Andrea Hirata sebenarnya dalam kesahariannya adalah seorang mantan mahasiswa yang menggeluti  ekonomi tetapi ternyata, malah menemukan kisah suksesnya dalam dunia kepenulisan melalui karya-karya nya yang memuat ide-ide segar pada zamannya.  Para pencintanya umumnya tertarik akan gaya penulisannya yang khas-yang mampu membuat pembacanya hanyut sesuai irama cerita yang ditulisnya. Dan bagi anda yang suka SELF PUBLISHING penulis ini bisa dijadikan contoh yang bagus. Sebab dan ternyata pada  awalnya karya-karyanya itu banyak yang ditolak oleh penerbit utama; khususnya karena gaya atau tutur bahasa yang khas Andrea miliki. Karena di tolak dia lalu mencoba menerbitkan sendiri bukunya…dan BANG maka jadilah ia penulis best seller.

Habiburrahman El Shirazy~


Habiburrahman El Shirazy (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30 September 1976) penulis ini dikenal sebagai Novelis, Dai, sutradara dan penyair, merupakan lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Dari berbagai penghargaan yang pernah di raihnya, juga pernah di nobatkan sebagai Novelis No.1 Indonesia oleh INSANI UNIVERSITAS DIPONEGORO (UNDIP) Semarang. Sesuai dengan perkembangan ke populerannya, ternyata karya-karyanya banyak juga diminati di negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, Taiwan dan Australia.

Banyak yang menilai karya-karya penulis ini dapat membangun jiwa dan menumbuhkan semangat untuk berprestasi pembaca-nya. Di antara karya-karyanya yang telah beredar di pasaran dan berhasil menjadi salah satu novel fiksi terlaris di Indonesia yang dicetak sampai dengan ratusanribu eksemplar hanya dalam jangka waktu tiga tahun adalah Ayat-Ayat Cinta, yang telah diadaptasi menjadi film pada 2008.
Karya-karya Penulis Terkenal Habiburrahman El Shirazy
Diatas Sajadah Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004),
Ayat-Ayat Cinta (Republika-Basmala, 2004)
Ketika Cinta Berbuah Surga (MQS Publishing, 2005)
Pudarnya Pesona Cleopatra (Republika, 2005)
Ketika Cinta Bertasbih (Republika-Basmala, 2007),
Ketika Cinta Bertasbih 2 (Republika-Basmala, 2007)
Dalam Mihrab Cinta (Republika-Basmala, 2007)
Tidak tahu persisi apakah karya nya dengan judul “Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, dan Bulan Madu di Yerussalem” sudah selesai dan terbit apa belum? Tentu karya-karya tersebut pasti akan jadi sesuatu yang menarik.
Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil adik-adiknya, semasa di SLTA pernah menulis teatrikal puisi berjudul Dzikir Dajjal sekaligus menyutradarai pementasannya bersama Teater Mbambung di Gedung Seni Wayang Orang Sriwedari Surakarta (1994). Pernah meraih Juara II lomba menulis artikel se-MAN I Surakarta (1994). Pernah menjadi pemenang I dalam lomba baca puisi relijius tingkat SLTA se-Jateng (diadakan oleh panitia Book Fair’94 dan ICMI Orwil Jateng di Semarang, 1994). Pemenang I lomba pidato tingkat remaja se-eks Keresidenan Surakarta (diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul Huda, UNS Surakarta, 1994). Ia juga pemenang pertama lomba pidato bahasa Arab se- Jateng dan DIY yang diadakan oleh UMS Surakarta (1994).
Meraih Juara I lomba baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA UGM Jogjakarta (1994). Pernah mengudara di radio JPI Surakarta selama satu tahun (1994-1995) mengisi acara Syharil Quran Setiap Jumat pagi. Pernah menjadi pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh Kanwil P dan K Jateng (1995) dengan judul tulisan, Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja. Beberapa penghargaan bergengsi lain berhasil diraihnya antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005 dan IBF Award 2006. Dari novelnya yang berjudul “Ayat-ayat Cinta” dia sudah memperoleh royalti lebih dari 1,5 Milyar, sedangkan dari buku-bukunya yang lain tidak kurang ratusan juta sudah dia kantongi.

Asma Nadia


Asmarani Rosalba (lahir di Jakarta tahun 1972), lebih dikenal sebagai Asma Nadia, salah seorang Penulis Nasional, dikenal sebagai pendiri Forum Lingkar Pena, yakni sebuah perkumpulan yang membantu penulis-penulis muda untuk mengembangkan kemampuan menulis mereka. Merupakan manajer Asma Nadia Publishing House. Telah banyak memperoleh penghargaan untuk karya-karyanya, dan sering menjadi pengisi materi dalam berbagai loka karya yang berkaitan dengan kepenulisan dan keperempuanan.


Motivasi lain Asma dalam menulis adalah karena dengan menulis seseorang dapat berbicara dan menyampaikan protes pada puluhan ribu orang, bahkan ratusan ribu, bisa menjangkau tempat-tempat yang jauh dan tidak terbayangkan sebelumnya. Bahkan bagi perempuan, menurut Asma, profesi menulis bisa membuatnya tetap dekat dengan keluarga.
Dari Wikipedia Org disebutkan bahwa : Setelah lulus dari SMA 1 Budi Utomo, Jakarta, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian di Institut Pertanian Bogor. Ia tidak menyelesaikan kuliah yang dijalaninya, karena ia harus beristirahat karena penyakit yang dideritanya. Ia mempunyai obsesi untuk terus menulis. Ketika kesehatannya menurun, ia tetap bersemangat menulis. Di samping itu, dorongan dan semangat yang diberikan keluarga dan orang yang menyayanginya memotivasi untuk terus menulis. Asma tetap aktif mengirimkan tulisannya ke majalah Islam. Sebuah cerpennya yang berjudul Imut dan Koran Gondrong pernah meraih juara pertama Lomba Menulis Cerita Pendek Islami (LMCPI) tingkat nasional yang diadakan majalah Aninda pada tahun 1994 dan 1995.
Selain menulis cerita fiksi, ia juga aktif menulis lirik lagu. Sebagian lirik lagunya terdapat di album Bestari I (1996), Bestari II (1997), dan Bestari III (2003), Snada The Prestation, Air Mata Bosnia, Cinta Ilahi, dan Kaca Diri. Ia pernah mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara XI di Brunei Darusalam, bengkel kerja kepenulisan novel yang diadakan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera). Dari hasil kegiatan kepenulisan Mastera, ia menghasilkan novel yang berjudul Derai Sunyi. Sebagai anggota ICMI, Asma Nadia juga pernah diundang untuk mengisi acara bengkel kerja kepenulisan yang diadakan ICMI, orsat Kairo. Kesibukannya selain sebagai penulis fiksi, ia memimpin Forum Lingkar Pena, sebuah forum kepenulisan bagi penulis muda yang anggotanya hampir ada di seluruh provinsi di Indonesia. Asma juga sering menjadi pemandu acara pada acara yang bernuansa keislaman. Kini, Asma juga aktif dengan pekerjaannya sebagai direktur Yayasan Prakasa Insan Mandiri (Prima). Ia juga sibuk mengadakan berbagai paket kegiatan anak melalui prime kids dan memberi kursus bahasa Inggris.
Karena karya-karyanya, ia pernah mendapat berbagai penghargaan. Selain menulis, Asma sering diminta untuk memberi materi dalam berbagai lokakarya yang berkaitan dengan penulisan dan feminisme, baik di dalam dan di luar negeri. Pada tahun 2009 dalam perjalanannya keliling Eropa setelah mendapatkan undangan writers in residence dari Le Chateau de Lavigny (Agustus - September 2009), ia sempat diundang untuk memberikan seminar dan wawancara kepenulisan di PTRI Jenewa, Masjid Al Falah Berlin (bekerja sama dengan FLP dan KBRI di sana), KBRI Roma, Manchester (dalam acara KIBAR Gathering), dan Newcastle.
Sejak awal tahun 2009, ia merintis penerbitan sendiri dengan nama Asma Nadia Publishing House. Beberapa bukunya yang telah diadaptasi menjadi film adalah Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela dan Assalamualaikum Beijing. Seluruh royalti dari buku Emak Ingin Naik Haji disumbangkannya untuk sosial dan kemanusiaan, khususnya membantu mewujudkan impian kaum Islam untuk menunaikan ibadah haji tapi kurang mampu. Ia juga berprofesi sebagai penulis tetap di kolom resonansi Republika setiap Sabtu.
Ia pernah menjadi satu dari 35 penulis dari 31 negara yang diundang untuk menjadi penulis tamu dalam Iowa International Writing Program, di sana ia sempat berbagi tentang Indonesia dan proses kreatifnya dalam menulis dengan pelajar dan mahasiswa serta kaum tua di Amerika Serikat. Selain memenuhi undangan membaca cerpen yang telah diterjemahkan ke bahasa Inggris, karyanya terpilih untuk ditampilkan dalam adaptasi ke pentas teater di Iowa, selain berkolaborasi dengan aktor tunarungu Amerika Serikat dalam pementasan di State Department, Washington D.C.
Ia menggemari seni fotografi, dan telah menjelajah 59 negara dan 270 kota di dunia. Melalui Yayasan Asma Nadia, ia merintis Rumah Baca Asma Nadia yang tersebar di seluruh Indonesia, rumah baca sederhana yang beberapa di antaranya memiliki sekolah dan kelas komputer serta tempat tinggal bagi anak yatim secara gratis untuk membaca dan beraktivitas bagi anak-anak dan remaja yang kurang mampu. Saat ini, ada 140 perpustakaan yang dikelola bersama relawan untuk kaum yang kurang beruntung dan tidak mampu.[1]

Karya-karya Penulis Terkenal Asma Nadia
Terakhir, telah menulis 49 buku! Dan dibawah ini adalah beberapa diantaraanya:
Assalamualaikum Beijing
Salon Kepribadian
Derai Sunyi[novel], mendapat penghargaan MASTERA
Preh (A Waiting), naskah drama dua bahasa
Cinta Tak Pernah Menar [kumcer] meraih Pena Award
Rembulan di Mata Ibu (2001), novel, memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI
Dialog Dua Layar, Adikarya IKAPI, 2002
101 Dating meraih penghargaan Adikarya IKAPI, 2005
Jangan Jadi Muslimah Nyebelin!, nonfiksi, best seller.
Emak Ingin Naik Haji: Cinta Hingga Ke Tanah Suci (AsmaNadia Publishing House)
Jilbab Traveler (AsmaNadia Publishing House)
Muhasabah Cinta Seorang Istri
Catatan hati bunda

Sepuluh langkah menjadi penulis menurut asma nadia:

Memiliki motivasi untuk membuat yang terbaik. (2) Rajin mengamati apa saja. (3) Banyak membaca buku. (4) Menuliskan mimpi yang dialami semalam. (5) Memiliki buku kecil untuk mencatat. (6) Sering-sering buka kamus. (7) Manfaatkan pengalaman masa lalu. (8) Banyak berdiskusi dan berkumpul dengan

October 24, 2015

Buku Perbatasan : Penulis di Era Life Style Dot Com


Jadi Penulis di Era Life Style Dot Com
Oleh harmen batubara

Dunia Penulis Life Style Dot Com sejatinya adalah dunia yang mampu memanfaatkan sarana Dot Com, yang memahami perihal SEO terkait penulisan artikel dalam  postingan, sosial media, press release, e-book dan sekaligus mau mengusung suatu brand yang akan jadi pusat strategis bagi kepentingan bisnisnya kelak. Sebagai penulis Entrepreneur atau penulis yang sekaligus pebisnis dan bertekat untuk mengembangkan brandnya meski belum tau secara persis akan jadi apa nantinya. Apakah akan jadi expert dalam bidangnya yang bisa sebagai pembicara, nara sumber dan experties lainnya sesuai keahliannya. Era kehidupan yang memberikan kemudahan kepada siapa saja, selama ia dapat memanfaatkannya. Cobalah bertanya pada diri anda sendiri, sebagai apa anda maunya dikenal oleh alam di sekitarmu. Apakah akan menjadi experties sesuai bidangmu? Ringkasnya seperti apa nantinya dirimu dilihat orang dalam tiga tahun lagi? Dst dst.


Bayangkan ada jutaan atau ratusan juta pebisnis atau penulis online di dunia maya, bisa anda bayangkan bagaimana orang lain sulitnya untuk  bisa menemukan tulisan atau bisnismu di sana; sesuatu yang tidak mudah dan tentu memerlukan suatu usaha yang berkelas; baik dari sisi teknis penulisan ataupun dari sisi SEO nya sendiri. Karena itu pada era dot com anda dituntut dan perlu mengetahui atau setidaknya memahami SEO, anda perlu menguasai atau minimal tahu tentang marketing, paham akan periklanan, paham akan dunia affiliasi marketing, tahu caranya membuat produk sendiri dan bisa memanfaatkan jejaring sosial. Sebuah upaya yang memerlukan ketrampilan dan pengalaman.

Penulis era dot com adalah penulis yang memahami dunia Life Style Dot Com,  penulis yang ahli tentang SEO terkait penulisan Artikelnya baik buat blog, ahli terkait sosial media, press release, e-book dan menulis buku serta cara-cara penerbitannya. Penulis yang sejak awal sudah mulai mengusung suatu brand (online) yang akan jadi pusat strategis bagi kepentingan kelanjutan kepenulisannya baik sebagai penulis itu sendiri atau kegiatan “bisnis” yang terkait dengan kegiatannya dalam berintegrasi dengan para teman-teman dan calon kastomernya. Penulis yang sejak awal bertekad melakukan dan memulai usahanya sebagai pusat pelatihan kepenulisan, dan sekaligus pembelajaran bisa berupa marketingnya atau memperdalam ketrampilan pada keduanyanya sementara sang penulis sendiri terus  mengembangkan kemampuan expertiesnya sembari jadi pembicara, nara sumber sesuai bidangnya.

Life style dot com adalah gaya hidup masa online, era internet, kalau anda penulis atau pebisnis online golongan Pedagang Kaki Lima Online, maka penampilan anda mungkin mirip anak muda seadanya dengan menjingjing laptop atau netbook ke sana ke mari, kadang mangkal di cafĂ© atau di taman kota sekedar mencari hot spot atau jaringan online. Kemudian ia “membuka lapak”, mengecek apakah segala sesuatunya masih berjalan dengan baik. Melihat lihat iklannya di berbagai direktori dan kemudian menjadwalkan pengiriman surat–surat baru (email marketing) pada para pelanggannya. Setelah semuanya diketahui masih berjalan normal dan surat-surat baru telah terjadwal dengan baik ( hanya butuh waktu sekitar 20 -30 menit), setelah itu si anak muda ke Bank terdekat untuk menguangkan chek-cheknya atau melihat secara fakta uangnya di bank yakni dengan membuat print out buku-buku banknya pada minggu terahir.
Setelah itu ia kembali mencari tempat mangkal, bisa jadi di halaman belakang resto yang tengah persiapan makan siang, di sanalah ia mulai menuliskan berbagai artikel yang ia perlukan untuk konten di beberapa blognya, atau meneruskan proyek penulisannya tentang E-book yang tengah Populer terkait Autoresponder murah yang tidak lagi perlu berlangganan seperti autoresponder biasa; tapi cukup satu kali beli dan setelah itu anda tidak perlu lagi bayar apa-apa. Bisa juga meneruskan penulisan bukunya yang merupakan bagian dari bisnisnya secara keseluruhan. Apa yang menarik di sini adalah bagaimana seorang penulis bisa berperan sebagai penulis pada umumnya, tetapi pada waktu yang sama menjadi seorang pengusaha Online, baik sebagai seorang affiliate, atau bisa juga sebagai blogger, atau malah menjual produknya sendiri. Sukur kalau ia bisa berbahasa asing, inggris misalnya, maka pasarnya kian teruka lebar. Gambaran seperti itulah yang kita sebut sebagai penulis Life Style Dot Com.

Kalau anda jujur dengan diri anda sendiri, mana ada sih bisnis yang semudah dan sefleksibel zaman dot com ini? Anda bisa cari dimana saja. Pasti anda tidak akan menemukan, enaknya punya kehidupan yang ditopang sebagai penulis atau oleh bisnis online dengan gaya hidup ala lifestyle dot com. Kalau mereka yang sudah punya nama atau yang bergerak dengan bisnis online gedean, ceritanya lain lagi. Mereka melakukan bisnisnya bisa dari kapal pesiarnya, atau dari hotel berbintang lima di Hawaii atau di Bali. Kantor virtualnya ada dimana-mana, ia cukup melakukan chatting dengan sang manajer operasionalnya, dan setelah semua di ketahui berjalan normal, barulah ia mencek uang pemasukannya untuk kemudian larut dengan upaya mencari ide-ide untuk buku baru atau ide –ide produk baru untuk bisnis online yang lebih menjanjikan. Kehidupan sepertinya begitu menjanjikan. Apakah anda tidak tertarik dengan gaya seperti itu?

Benang merahnya, adalah bisnis online telah hadir dan membawa peluang besar yang belum pernah ada sebelumnya. Sebuah peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja, sejauh mereka tahu ilmunya. Perlu anda ketahui, memulai dan mengembangkan bisnis internet Anda sendiri adalah salah satu cara terbaik saat ini yang bisa memberikan anda berbagai keuntungan, baik dalam permodalan, pengoperasian serta mampu memberikan anda kesempatan untuk memiliki lebih banyak penghasilan, fleksibilitas, gaya hidup dot com. Nah kalau anda sebagai penulis, tentu zaman seperti ini adalah zaman yang penuh dinamika yang bisa membuat anda bisa jadi apa saja hanya dengan bermodalkan Laptop dan jaringan internet dan tentu saja kualitas kemampuan anda sebagai penulis atau pebisnis online.



Bayangkan di meja anda seolah dihadirkan rung buku atau referensi yang besarnya lebih besar dari lapangan sepak Bola Gelora Bung Karno? Yang benar? La iyalah. Coba anda bayangkan betapa hebatnya layanan informasi yang bisa anda dapatkan lewat Google (www.google.com), Bing, Yahoo dll. Coba ketikkan apa saja di Search engine Google misalnya, maka dalam hitungan detik anda akan disuguhi ratusan juta info terkait apa yang anda mintak, itu bermakna ratusan jutaan lembar buku, yang kalau anda masukkan dalam satu ruangan; sungguh tidak terbayang betapa besarnya ruangan yang anda perlukan. Kehidupan Life Style Dot Com benar-benar informasi Dunia ini ada dalam jinjingan tangan anda; ruaarrr biasa. Kalau kita tidak bisa memanfaatkannya, maka yang konyol itu siapa?


August 7, 2015

Penulis Sukses: Pencetak Mimpi Para Penulis Pemula



Pencetak Mimpi Para Penulis Pemula
0leh Susie Berindra
http://nulisbuku.com/books/view_book/7291/ketika-semua-jalan-tertutup-menulis-malah-memberiku-segalanya
 
Apa yang bisa diberikan kepada Indonesia? Pertanyaan itu selalu terngiang di telinga Brilliant Yotenega (37). Hendak menjawab pertanyaan itu, dia mengajak semua orang untuk menulis buku dan menerbitkannya sendiri. Dia mengajak para penulis mencetak mimpi-mimpi mereka di nulisbuku.com. Laman nulisbuku.com membuka kesempatan kepada semua orang untuk menulis, mengunggah, menerbitkan, sampai menjual karyanya dalam bentuk buku. Beberapa penawaran, seperti penerbitan ISBN, pembuatan sampul, percetakan, paket, sampai pemasaran bisa dipilih. Jika penulis mau mencetak saja dan ingin mengerjakan proses lainnya secara mandiri, tentu saja boleh.
Untuk bisa menerbitkan buku sendiri, akun harus dibuat. Hingga kini, nulisbuku.com mempunyai lebih dari 50.000 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk penerbitannya, unggah tulisan dalam ukuran 13 x 19 sentimeter dan 11 x 17 sentimeter. Untuk kertas juga disediakan dua pilihan, HVS dan novel. Dua pilihan tersebut untuk memudahkan proses pencetakan. Penulis juga akan diberi masukan berapa harga minimal buku sekaligus royalti setiap buku yang akan diterima. Harga minimal sebuah buku Rp 33.000. Jika penulis menjual bukunya dengan harga mahal, royalti juga lebih banyak.Dengan cara ini, penulis tak perlu menunggu terlalu lama meraih mimpi menerbitkan buku. Di penerbitan mandiri ini, setelah naskah disetujui, penulis hanya butuh waktu dua minggu untuk bisa memegang buku karyanya sendiri.
Di laman itu, banyak penulis dengan berbagai kategori. Ada penulis yang sudah menerbitkan bukunya lebih dari sekali seperti Lingga Darmawan. Lingga telah menerbitkan buku 4G Handbook dua jilid dan buku Entrepreneurial MBA. Selain Lingga, ada beberapa nama penulis yang cukup ternama, seperti Ika Natassa dan Liliana Tan. Saat ini, nulisbuku.com memiliki 4.000 judul buku dan bisa mencetak 150 judul buku per bulan.
Sebagai salah satu pendiri, Brilliant Yotenega atau akrab disapa Ega, menyebut usahanya sebagai print on demand, mencetak sesuai dengan permintaan dan kebutuhan. Ega yakin, self publishing (penerbitan mandiri) dengan mencetak sesuai pesanan ini akan jadi penerbitan masa depan.
Namun, Ega mengatakan, nulisbuku.com bukan penerbit. ”Kami adalah mitra para penulis untuk menjadi penerbit sendiri. Sebenarnya, yang menjadi penerbit adalah penulis sendiri. Penulis punya hak cipta karyanya, boleh menawarkan ke pihak lain. Saya malah senang kalau ada yang menarik bukunya karena mau diterbitkan perusahaan penerbitan,” ujarnya.
Gagal, terpuruk, dan bangkit
Saat masih kuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Ega sudah merasakan bagaimana mendirikan sebuah usaha bersama teman-temannya dan menikmati hasilnya. Tahun 2005, bersama dengan beberapa teman, dia mendirikan PT Pelangi Grafika di bidang desain produk. Demi menjalankan usahanya, Ega yang sudah kuliah selama empat tahun memutuskan berhenti.
”Meski begitu, saya selalu bertanya kontribusi apa yang bisa saya berikan kepada bangsa ini? Masih kuliah, punya duit sendiri, apakah hanya ini? Lalu, saya mencari terus,” ujar Ega.
Seiring berjalannya waktu, Ega mendapat pengalaman di bidang percetakan sampai kemudian mengetahui teknologi print on demand. ”Memang ada lho dari komputer bisa langsung dicetak, bukunya seperti dari percetakan. Lalu, kami beli mesin cetak baru. Tetapi, setelah mengetahui mesin itu, saya baru tahu kalau mesin ini untuk perusahaan penerbitan,” kata Ega, penulis buku Merantau The Series dan In The Eyes of The Storm.
Salah satu kendala penerbitan mandiri saat itu adalah akses internet yang sulit dan mahal. ”Di Surabaya, untuk mengunggah satu naskah buku dengan besar 1 MB membutuhkan waktu yang lama. Akhirnya, penerbitan buku enggak laku, mesin dijual,” kata Ega.Usaha yang gagal membuat Ega terpuruk sampai berdiri pun lutut bergetar. Apalagi, saat itu, pada 2008, dirinya baru saja menikah. Dia memutuskan pindah ke Jakarta, meraih impian baru. ”Ide usahanya bagus sekali, tetapi timing-nya tidak tepat,” katanya.
Setelah menjejakkan kaki ke Ibu Kota, Ega sempat menjadi pekerja kantoran selama dua tahun. Cita-citanya membuat perusahaan penerbitan mandiri masih membara. Ega tetap ingin menjadi pengusaha yang bisa juga memberikan sesuatu kepada orang lain. ”Saya ingin menjadi businessman yang seniman, meniru ayah saya,” ungkap Ega menyinggung ayahnya, Yohanes Kombang Ali.
Sambil bekerja, dia tetap menyusun rencana usaha. Beberapa kali, dia mengajukan proposal usaha ke para investor. Bukan hanya sekali ditolak, melainkan berkali-kali. ”Pertanyaan calon investor selalu sama, memangnya ada orang Indonesia yang mau menulis buku dan menerbitkannya sendiri? Saya juga berpikir, iya, ya, siapa yang mau,” ujar Ega. Hingga kemudian, pada 2010, ada investor membantunya membeli sebuah mesin cetak print on demand dengan harga miliaran rupiah. Dia pun menggandeng pendiri kutukutubuku.com, Aulia Halimatussadiah. Selain itu, ada dua temannya lagi, Angelina Anthony dan Oka Pratama. Dalam perjalanan usahanya, salah satu pendiri, Angelina, mengundurkan diri dan diganti Nina DK.
Di acara Indonesia Book Fair 2010, bekerja sama dengan Mizan Digital Publishing, peluncuran laman nulisbuku.com ditandai penerbitan buku dari 99 penulis. Cepatnya perkembangan teknologi selaras dengan perkembangan penerbitan mandiri yang dikelola empat orang tersebut. Lewat media sosial dan laman, penerbitan mandiri mulai dilirik masyarakat.Untuk anggota yang sudah tersebar di seluruh Indonesia, nulisbuku.com membentuk Nulis Buku Club. Di Jakarta, komunitas itu bertemu sekali sebulan untuk ajang berbagi sekaligus promosi. ”Setiap penulis bisa mempromosikan karyanya di pertemuan itu. Kalau di kota-kota lain, bergantung pada anggotanya yang mau mengadakan pertemuan, kami menyediakan format acaranya,” kata Ega.
Dalam perjalanan selama lima tahun, nulisbuku.com mendapatkan penghargaan SparX Up Award untuk kategori Best e-Commerce pada 2010 serta Indonesia Innovates Heroes 2013 dari Google Indonesia, Ogilvy, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2013).
Masih banyak mimpi Ega yang ingin dicapai. Dia ingin lebih banyak orang menulis. Tak salah jika Ega memilih tagline,Publish Your Dream, untuk usahanya. ”Saya ingin memberikan kontribusi lebih besar lagi untuk dunia literasi. Budaya bangsa yang tinggi ditentukan budaya literasinya,” kata Ega.( Sumber : Kompas 4 Agustus 2015)
 

Brilliant Yotenega

Lahir: Surabaya, 3 Juni 1978
Istri: Nuraini Cynthia Dewi
Anak:      
1. Arne Ezramarthyan Yotenega
2. Aeldra Ezekiel Yotenega

Pendidikan:
Jurusan Desain Produk Industri Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya

Karier:
1.         Manajer Desain dan Printing PT Pelangi Grafika, Surabaya (2001-2008)
2.         Asisten Manajer Marketing Communication PT Tiphone Mobile Indonesia (2008-2010)
3.         Pendiri nulisbuku.com (2010-sekarang)