Tips dan Trik Menulis Dari Harian Kompas
Harian Kompas membagi
ilmu menulis kepada 60 mahasiswa terpilih dari 10 perguruan tinggi dalam Kelas
Menulis Kompasdi Malang, Sabtu (25/11). Kelas menulis itu diberikan
untuk membekali generasi muda agar menjadi produsen konten yang kreatif dan
bertanggung jawab.
7 Cara Menulis Artikel Yang Disukai Oleh Koran
Kelas Menulis Kompas di
Malang terselenggara atas kerja sama harian Kompas, Pertamina,
Telkomsel, Panasonic, dan Universitas Brawijaya Malang. Kelas menulis itu
menghadirkan Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas sekaligus
wartawan senior spesialis Timur Tengah Trias Kuncahyono dan Kepala Desk Muda
Harian Kompas Budi Suwarna. Hadir juga dalam acara itu
perwakilan dari Telkomsel, Erwien Kusumawan selaku Manajer Corporate
Communications Jawa-Bali, Wakil Dekan II Fakultas Teknik Pertanian Imam
Santoso, dan Sales Retail VII Pertamina Luthfi Kukuh Pambudi.
Siwi Yunita Cahyaningrum
Harian Kompas membagi
ilmu menulis kepada 60 mahasiswa terpilih dari 10 perguruan tinggi dalam Kelas
Menulis Kompas di Malang, Sabtu (25/11). Kelas menulis itu
diberikan untuk membekali generasi muda agar menjadi produsen konten yang
kreatif dan bertanggung jawab.
Dalam acara itu, Trias
Kuncahyono mengatakan, kunci menulis adalah menulis itu sendiri. ”Pada mulanya
adalah kata. Semua dimulai dengan menulis kata, lalu berkembang jadi kalimat,
paragraf, dan menjadi tulisan utuh. Jadi, mulailah menulis. Tidak bisa Anda
keluar dari kelas menulis lalu tiba-tiba pandai menulis, kecuali Anda terus
menulis setelahnya,” tuturnya.
Baca Juga : Apa itu E-Book? Bagaimana Cara Membuat E-Book
Menjadi penulis, menurut
Trias, tidak bisa seperti Nobita dalam kisah Doraemon, bahwa kita berharap bisa
tiba-tiba pandai menulis tanpa berproses. ”Menjadi penulis tidak bisa seperti
itu. Kita harus berproses,” lanjutnya.
Menjadi penulis tidak bisa
seperti Nobita dalam kisah Doraemon, bahwa kita berharap bisa tiba-tiba pandai
menulis tanpa berproses. Menjadi penulis tidak bisa seperti itu. Kita harus
berproses.
Trias menyebutkan, ada
tiga hal utama yang menjadi tips menulis buku, yaitu memulai, memelihara
semangat, dan menyelesaikannya. Berikutnya, menurut dia, ada banyak hal
pendukung yang bisa dilakukan, yaitu menulis setiap hari, baik artikel maupun
tulisan harian, membaca buku, memperkuat jaringan untuk menimba kreativitas dan
menerima umpan balik, serta jika sudah selesai memberanikan diri mengirimnya ke
penerbitan.
Budi Suwarna menambahkan,
ada tiga kunci yang harus dikuasai penulis, yakni deskripsi, narasi, dan
eksposisi. Deskripsi yang dimaksud adalah menggambarkan suatu kondisi, narasi
adalah runutan cerita, dan terakhir eksposisi adalah pendefinisian sesuatu.
Ketika ketiga kunci itu bisa dikuasai penulis, tulisan pun bisa menarik dan lancar.
”Coba bermain-main dengan tiga kunci ini dalam penulisan agar semakin mahir,”
ujar Budi.
Erwien Kusumawan saat
membuka acara itu mengatakan, generasi muda perlu memproduksi konten yang
berkualitas di zaman internet saat ini. Sementara itu, Imam Santoso berharap
pembekalan itu akan memberikan hal yang positif bagi mahasiswa. ( Sumber : Kompas.id, 25 November 2017)
No comments:
Post a Comment