Showing posts with label buku perbatasan. Show all posts
Showing posts with label buku perbatasan. Show all posts

July 18, 2017

Mau Menjadi Penulis Best Seller Pake Cara Ini

MENERBITKAN BUKU DI PENERBIT BESAR DAN MERAIH BEST-SELLER  BUKAN LAH SEKEDAR IMPIAN!
Sebuah panduan untuk penulis pemula yang ingin menerbitkan buku pertamanya. Langsung dipandu oleh Fachmy Casofa, seorang penulis, editor berpengalaman, dan praktisi perbukuan sejak 2009, yang dari tangan dinginnya telah melahirkan banyak penulis meraih best-seller di buku pertamanya.
Semua rahasia itu tersaji di sini. Kini saatnya kamu yang merasakan keajaibannya!
Lihat Apa Kata Ardining Tyas Pitaloka

“Menulis buku adalah IMPIAN para penulis dan sebagian orang yang ingin menjadi penulis. Impian ini tetap menjadi khayalan tanpa tindakan konkret. Memang membosankan dan bisa menyebalkan ketika mendengar saran ‘menulis saja’, saran yang tidak jarang membuat para pemimpi semakin tercekat, seperti ikan yang meliuk indah di lautan dan terlempar ke daratan. Impian, seperti juga ide, seindah apa pun tidak akan bernilai tanpa implementasi. Nilai yang mahal tersematkan pada tindak nyata, karena melewati serangkaian proses: merenung, bongkar-pasang ide, menarikan jemari di atas keyboard tetapi ternyata harus diganti, membaca referensi, wawancara, blocking/stuck alias bengong, memilah penerbit, mengirimkan naskah ke penerbit, menanti hasil review, revisi, hingga menanti kabar penjualan dan sambutan pembaca.
FACHMY CASOFA, dengan pengalamannya bertahun-tahun dan berpuluh buku yang telah ditulis, termasuk menjadi editor mencoba mewujudkan janji di awal buku ini untuk menuliskan MANTRA MENJADI PENULIS dengan cara serenyah mungkin. Mungkin ada sebagian orang yang bersikukuh bahwa menulis adalah tentang kemauan, dan mengernyitkan dahi kala mendengar pelatihan menulis. Namun, bagi sebagian lain, pelatihan itu penting.
Fachmy Casofa dengan bahasa yang bertutur, MEMAPARKAN STRATEGI dan menebar semangat. Pembaca diajak berbicara, alih-alih menggurui. Selayaknya dialog, terkadang pembaca bisa dibuat masam juga dengan ‘narsisme’ Fachmy Casofa. Akan tetapi, tak perlu sakit hati, karena bukankah kita sering melakukan ini kala berbincang dan bercanda dengan kawan akrab? Kelebihan ‘obrolan’ dengan Fachmy adalah PENGALAMANNYA SEBAGAI EDITOR yang juga mengetahui seluk-beluk penerbitan.
Buku ini seperti ‘MANUAL BOOK’, tidak hanya untuk pemula melainkan juga para penulis yang ingin terus meningkatkan kualitas dan produktivitas. Bagi para pemula, beragam mitos yang beredar di kepala calon penulis akan TERJAWAB di sini. Pasti tidak semuanya, karena itu penulis menyediakan diri untuk melanjutkan obrolan via email. Saya yakin, Anda juga boleh protes, atau memuji!”  Amazing!

Ardiningtiyas Pitaloka

Founder KonsultanKarir.com dan penulis 4 buku best-seller bertema karier
Siapa Sih Fachmy Casofa?

Fachmy Casofa adalah penulis 25+ judul buku, Co-Founder dari Institut Penulis Indonesia, dan deklarator Asosiasi Penulis Profesional Indonesia. Salah satu karya saya yang masyhur adalah buku best seller hasil kolaborasi dengan BJ Habibie (yah, mantan Presiden RI ke-3 itu) dengan judul Habibie Tak Boleh Lelah dan Kalah! dan ikut ambil bagian dalam delapan buku tentang BJ Habibie yang terangkum dalam Habibie The Series yang diterbitkan dalam rangka ulang tahun BJ Habibie ke-80.
Selain itu, juga mengerjakan beberapa biografi sosok terkenal lainnya seperti Gamal Albinsaid yang merupakan CEO dari Indonesia Medika yang meraih penghargaan dari Pangeran Charles di Inggris, dan membantu penerbitan buku pertama dari Silka Mitrasari (Founder dari Silka Clothing), Adjie Silarus pendiri SukhaCitta, Natali Ardianto (Co-Founder dari Tiket.com) dan karya-karya hebat lainnya.
Tak hanya itu, saya juga rutin mengisi workshop kepenulisan di berbagai daerah, seperti Jakarta, Bandung, Padang, Semarang, Solo, dan kota-kota besar lainnya, termasuk pernah berduet dalam mengisi workshop penulisan dengan Habiburrahman El-Shirazy di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Tere Liye di Universitas Diponegoro Semarang.
Uniknya, selain telah menulis puluhan buku sendiri, juga telah melakoni beragam bidang jasa penulisan, seperti menjadi ghostwriter, co-writer, hingga penulis biografi, dan menggawangi beberapa media online.
Kini, bersama rekan-rekan kreatifnya, mendirikan Enxyclo Brand Therapist, yang membantu memberikan solusi komunikasi visual yang efektif demi memenangkan digital marketing untuk perkembangan bisnis yang lebih baik.

APA SAJA YANG AKAN KAMU DAPATKAN DARI EBOOK INI?


BENEFIT 1  Casofa  mengemas buku ini serenyah dan mencakup pengetahuan yang secukup mungkin, agar para penulis pemula yang ingin menaklukkan dunia penerbitan tak perlu lagi bertanya ke sana dan kemari tentang selukbeluk pernaskahan dan penerbitan. Buku ini bukan hanya tentang bagaimana menulis buku, namun juga bagaimana menerbitkan buku. Sebuah pengetahuan yang langka, bukan? Kebanyakan, para penulis yang menulis tentang tema seperti buku ini, hanya berkutat pada panduan menulis dan berbagi tentang trik menulis, tanpa pernah memberi tahu bagaimana sebuah industri penerbitan bekerja.
BENEFIT 2  Memangnya, mengapa juga kita harus mengetahui bagaimana cara industri penerbitan bekerja? Agar kita tahu, apa yang menjadi dasar-dasar kerja mereka sebagai industri, dan bagaimana bisa mengompromikan karya kita kepada mereka. Dengan begitu, akan terlahir sebuah sinergi yang manis antara penulis dengan penerbit, sehingga lahirlah karya yang bagus, laku, dan bermutu. Bukankah itu yang sepatutnya menjadi impian kita semua sebagai penulis?
Oleh karena itu, Casofa menggabungkan dua hal dalam buku ini, yakni wawasan dan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang penulis untuk membuat buku pertamanya, dan wawasan tentang bagaimana industri penerbitan bekerja.
ENEFIT 3  Menulis buku adalah candu. Bagaimana tidak, saat mengerjakan sebuah buku, memang kelelahan—tapi kelelahan yang mengasikkan—akan menerpa kita dengan derasnya. Akan tetapi, saat berhasil menyelesaikannya, terasa seperti mendaki gunung dan kita sampai puncaknya. Lelah di awal, namun bahagia pada akhirnya. Serunya lagi, kita tidak kapok melakukannya. Sekali kita berhasil melakukannya, kita bahkan ingin melakukannya lagi dan lagi. Begitu terus.
Mengapa kita terus kecanduan untuk menulis? Karena otak kita terus terasah dan intelektualitas kita terus berkembang. Itulah mengapa seseorang yang telah berhasil menulis satu buku, dia juga penasaran dan ngebet untuk menulis buku keduanya.
Yang pasti, ebook ini memang saya hadirkan sebagai JAWABAN bagi siapa pun yang ingin menuangkan gagasannya lewat MENULIS BUKU, akan tetapi tidak mengerti apa yang harus dilakukan pertama kali, dan apa saja yang diperlukan untuk menembus penerbit.
Cara terbaik untuk belajar adalah dengan belajar langsung kepada ahlinya. Dia bisa disebut ahli, bila memang telah membuktikan dengan karya, memiliki track record pekerjaan yang baik dalam waktu yang panjang, dan memiliki wawasan serta pengalaman yang lebih dari yang lain.
Terasa mahal? Tunggu dulu. Bila kamu mengikutI workshop ataupun pelatihan penulisan profesional selama satu hari, biayanya adalah Rp2.500.000. Mengapa harus mengambil risiko seperti itu, sedangkan saya memberikan nilai investasi yang lebih murah dan lebih bermutu dengan pengalaman yang sudah teruji?
“Memangnya, apakah dengan membaca buku ini akan menjamin bisa menulis buku, menembus penerbit, lalu meraih predikat best-seller? Saya ini pemula banget. Saya benar-benar buta dengan penulisan dan penerbitan.”

Saya menulis ebook ini berdasarkan pengalaman, wawasan, dan juga hasil dari pengamatan dan kiprah profesional saya dalam dunia penulisan dan penerbitan. Jadi, itu tentu saja tergantung sejauh mana kamu mempraktikkan apa yang saya sarankan di buku ini.
Satu hal yang pasti, saat kamu tidak membaca ebook ini, kesempatanmu untuk bisa menaklukkan penerbit juga semakin kecil, karena kamu tidak pernah tahu bagaimana caranya. Kamu tidak pernah tahu bagaimana caranya menulis buku. Tidak pernah tahu bagaimana mengedit naskah yang baik dan benar. Tidak pernah tahu bagaimana sebuah buku diciptakan oleh penulis. Itulah pentinya ebook ini. Buktinya, mereka-mereka yang telah saya tangani berhasil menembus penerbit dan meraih penjualan laris di buku pertamanya.
Dan bila kamu perhatikan, yang memberikan testimoni seperti yang kamu lihat di atas, bukanlah orang-orang sembarangan. Bukan orang sembarangan dari antah berantah yang namanya bahkan tidak bisa kamu temukan di Google. Mereka adalah orang-orang penting di industrinya masing-masing.
Membeli panduan ini adalah investasi seumur hidup dan tak perlu membayar lagi ke depannya. Bahkan, mendapatkan banyak bonus menarik yang seharusnya dijual mahal. Dengan menmbeli panduan ini pun, justru menjadi peluang ke depannya bagi kamu untuk bisa mendapatkan penghasilan lewat menulis, karena kamu bisa menjadi seorang ghost writer, co-writer, penulis biografi, penulis artikel, content writer, dan banyak hal lainnya, yang membutuhkan satu kemampuan dasar, yakni MENULIS.
Jadi, tidak ada ruginya. Ruginya justru kalau melewatkan kesempatan ini. Sebagaimana kita tahu, keberhasilan akan datang pada siapa saja yang mau belajar, dan berani untuk segera mengambil keputusan. Saatnya kamu mengambil keputusan penting itu.

ANDA BISA DAPATKAN DISINI 


ATAU





March 17, 2017

Jadi Penulis Harian Lepas-Ternyata Mengasikkan

Pengalaman Jadi Penulis Harian Koran Lepas
Perhatikan gaya penulisan media tersebut. Demikian juga dengan gaya penulisan opininya di koran tersebut, sebab masing-masing media mempunyai standar dan selera penulisan yang berbeda.
Topik Aktual. Koran terbit setiap hari, isu berubah setiap saat. Untuk menulis topik aktual, tantangannya adalah  untuk tidak hanya mengerti isu-isu terdahulu tapi juga memprediksi isu yang akan datang. Karena itu mengikuti isu yang tengah berkembang di media tersebut, namun bukan semacam berita melainkan opini dengan berbagai perspektif. Sebagai penulis opini, kita dituntut cermat menghadirkan perspektif baru untuk mengurai persolan yang tengah terjadi bahan penulisan melalui tersebut tersebut.
Ide Orisinal, Bukan Plagiat atapun Kompilasi. Terka dang data didapat dari tulisan lain. Tapi yang perlu diperhatikan, jangan sampai data itu justru menjadi yang utama dalam tulisan. Kembangkan ide terlebih dahulu baru kemudian data mengikuti.


Mengirimkan artikel ke Koran atau umumnya kolom opini di media massa, mungkin menjadi dambaan bagi para penulis. Entah menulis untuk  koran berskala nasional atau pun lokal, yang jelas ada prestise tersendiri bagi penulisnya serta kepuasan berbagi perspektif pada masyarakat. Namun demikian, kita harus punya perhitungan, sebab kita akan bersaing dengan banyak penulis profesional. Keraskah persaingan itu? Jawabnya tentu relative. Kalau tulisan anda memang bagus dan berkualitas serta pada waktu yang tepat, maka kemungkinan artikel anda untuk dimuat besar sekali. Tetapi apakah itu suatu jaminan? Tentu tidak, sebab pada ahirnya yang berhak menentukan dimuat tidaknya tulisan anda tersebut tergantung Redaksi dan Pimpinan Redaksinya. 


Dalam upaya menulis di media arus utama ini, kita perlu banyak belajar dari penulis lain tentang keberhasilan mereka menembus media massa. Yakni dengan membaca artikel-artikel mereka serta memperhatikan waktu artikel tersebut dimuat.  Salah satu rubrik paling polpuler adalah opini, dimana banyak penulis profesional begitu antusias menulis di sini. Karena itu, saya ingin mengatakannya di sini, bahwa mencoba kemampuan menulis anda bisa diukur dari sisi ini. Meski demikian bukan berarti sebuah tulisan yang tidak bisa dimuat di suatu kolom opini Surat Kabar berarti tulisan tersebut jelek. Dalam hal ini ada terpaut soal selera. Tetapi sebagai calon penulis professional hal seperti ini bisa jadi pertanda. Mampukah anda membuat tulisan dan dimuat di Koran tersebut. Mulailah berjenjang, urutkan dari Koran kecil di kota anda, kemudian ke kota tetangga dan seterusnya hingga Koran terbaik di negeri ini. Menurut saya ide seperti itu akan mampu menumbuhkan adrenalin kepenulisan anda, dan itu sesuatu yang menarik.
Saya pernah berada pada kondisi seperti itu, tetapi motivasinya berbeda. Waktu tahun-tahun 70 an saat masih mahasiswa di UGM Yogyakarta, saya berjuang untuk bisa menjadi penulis Koran demi mendapatkan honornya. Saat itu belum ada computer, belum ada wifi dan kehidupan Online. Yang ada barulah mesin tik dan Tip Eks sebagai penghapusnya. Di tengah berbagai keterbatasan dan kegiatan perkuliahan, saya melakukan pelatihan menulis dengan otodidak ( Kisah selengkap nya sobat bisa lihat dibuku saya: Ketika Semua Jalan Seolah Tertutup… Menulis Malah Memberiku Semuanya). Hasilnya setelah enam bulan berjuang barulah satu tulisan saya dimuat di Koran  Dua Mingguan Eksponen di jalan KH Dahlan-Yogyakarta. Senangnya bukan main.
 Dua bulan berikutnya, hampir semua Koran nasional sudah menerbitkan artikel-artikel saya. Yang Paling melegakan, saya dapat mempertahankan penghasilan honor dari tulisan saya tiap bulannya antara 17-35 ribu rupiah. Sutau capaian yang tidak sederhana. Saya masih ingat anak bupati yang kostnya di Realino waktu itu wesselnya baru sebesar Dua puluh lima ribu rupiah. Harga beras per Kg baru tiga puluh rupiah. Jadi harga satu artikel di harian Nasional seperti Kompas-Sinar Harapan dan Surabaya Post waktu itu bervariasi antara 17,500 sampai 30,000 rupiah atau setara dengan 580 kg -1000 kg beras ukuran sedang, sementara Koran Lokal seperti Kedaulatan Rakyat, Pikiran Rakyat dan Suara Merdeka bervariasi antara 1500-2500 rupiah. Berkaca dengan pengalaman ini maka menjadi penulis professional adalah soal kemauan.
Inilah beberapa Tips atau kiat yang umumnya dilakukan para penulis pemula, sehingga tulisannya berhasil menembus media. Di antaranya;
Perhatikan gaya penulisan media tersebut. Demikian juga dengan gaya penulisan opininya di koran tersebut, sebab masing-masing media mempunyai standar dan selera penulisan yang berbeda.
Topik Aktual. Koran terbit setiap hari, isu berubah setiap saat. Untuk menulis topik aktual, tantangannya adalah  untuk tidak hanya mengerti isu-isu terdahulu tapi juga memprediksi isu yang akan datang. Karena itu mengikuti isu yang tengah berkembang di media tersebut, namun bukan semacam berita melainkan opini dengan berbagai perspektif. Sebagai penulis opini, kita dituntut cermat menghadirkan perspektif baru untuk mengurai persolan yang tengah terjadi bahan penulisan melalui tersebut tersebut.
Ide Orisinal, Bukan Plagiat atapun Kompilasi. Terka dang data didapat dari tulisan lain. Tapi yang perlu diperhatikan, jangan sampai data itu justru menjadi yang utama dalam tulisan. Kembangkan ide terlebih dahulu baru kemudian data mengikuti.
 Argumentasi Logis.Logisme adalah syarat mutlak supaya ide dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Karena, tujuan menulis sejatinya adalah untuk menyumbangkan solusi dan tidak bertele-tele. Kurangi kata ‘kita’. Karena kata ‘kita’ mengesankan tulisan tersebut adalah tajuk rencana atau tulisan untuk meyapa redaksi. Sebut saja saya atau penulis kecuali kalau sifatnya memang sudah common sense.
Mengikuti Aturan.Perhatikan betul ejaan yang digunakan. Perhatikan pula aturan yang ditentukan oleh redaksi, misalnya: jenis tulisan, jumlah karakter, margin, spasi, dan seterusnya. Sebaik-baiknya tulisan tapi jika tidak mengikuti aturan tetap akan ditolak oleh redaksi. Kemudian menggunakan Bahasa yang Sopan.Keba nyakan media kini menerima tulisan melalui e-mail. Karena kemudahan ini, terkadang kaidah dan etika menulis surat terabaikan. Tulislah isi e-mail dengan sapaan kepada redaksi dan berisi maksud e-mail tersebut dengan bahasa yang sopan. Dengan begitu, redaksi jadi lebih merasa dihormati.
Perbanyak referensi. Sebuah tulisan akan sulit meyakinkan redaksi kolom opini jika referensinya kurang meyakinkan, entah itu sebagai data penguat, atau teori yang digunakan dalam menopang perspektif tulisannya. Meski referensi yang berlebihan juga pasti akan menyebalkan, dan itu tentu tidak disukai.
Afiliasi dalam sebuah lembaga atau organisasi. Biasanya, background seorang penulis opini juga dipertim bangkan. Hal ini bisa dimaklumi, misalkan anda seorang peneliti dari lingkungan Kementerian Pertahanan. Meskipun apa yang anda tuliskan sebenarnya tidak jauh beda dari penulis lainnya, tetapi latar belakang anda dari Kementerian terkait telah mempunyai nilai tersendiri bagi mereka. Lagi pula Harian tersebut ada juga keinginan untuk melahirkan penulis dari lingkungan Kementerian Pertahanan. Dari pengalaman penulis sendiri, sering terasa ada perhatian dari Redaksi terkait dimana posisi penulisnya. Saya masih ingat takkala penulis melakukan penegasan batas antara Indonesia dan Papua New Guinea, semua tulisan yang saya kirimkan dari lokasi tersebut dimuat oleh media yang saya kirimi. Begitu juga pada saat saya melaksanakan Kuliah Kerja Nyata, semua tulisan-tulisan dari lapangan tersebut dimuat oleh media yang saya kirimi. Kesan saya waktu itu, redaksinya seperti ingin membantu penulisnya. Dengan kata lain latarbelakang si penulis termasuk sesuatu yang jadi pertimbangan redaksi.


Juga jangan lupa untuk melampirkan data diri penulis. Syarat yang satu ini juga penting. Jangan lupa cantumkan scan KTP atau tanda diri lainnya seperti nomor NPWP, nomor rekening (biasanya ada honor untuk penulis), dan foto diri . Untuk syarat seperti ini, biasanya agak berbeda antara Koran yang satu dan lainnya, karena itu perlu disesuaikan dengan permintaan media bersangkutan.( Sumber : http://www.bukuperbatasan.com/index.php/2017/03/17/pengalaman-jadi-penulis-harian-koran-lepas/)

Pernah Dengar BrandingPersonal Branding, Mantapkan Kualitas BrandingMu




Apa pula itu Personal Branding?  Anda harus percaya ini. Ini sangat mendasar. Personal Branding adalah personifikasi seperti apa yang Anda inginkan Orang lain tentang diri Anda termasuk semua hal yang anda perjuangkan dan menjadi Trade Mark anda sendiri. Ya  Personal branding adalah bagaimana cara Anda membangun dan memperkenalkan/mempromosikan apa yang Anda perjuangkan baik untuk karir ataupun bisnis Anda. Selama ini kita memang lebih familiar dengan penggunaan istilah brand pada produk-produk terkenal semacam Samsung, Microsoft, atau Apple. Dimana dengan mendengar Namanya saja anda sudah percaya tentang “kualitas” produk tersebut. Nah kalau anda tertarik terkait hal-hal seperti itu, maka Produk ini cocok untuk anda pertimbangkan.









February 17, 2017

Buku adalah Senjata



Oleh Nirwan Ahmad Arsuka 

Jika bangsa adalah sebuah tubuh, maka pengetahuan-dalam pengertiannya yang paling luas-adalah oksigen yang menentukan kesehatan dan keutuhan bangsa tersebut. Buku-buku yang beredar, dan musik yang menjalar (dan itu bukan hanya musik Bob Dylan yang tahun lalu mendapat Hadiah Nobel untuk Sastra), mungkin bisa dilihat sebagai hemoglobin yang mengikat oksigen pengetahuan itu. Pustaka yang bergerak memburu pembaca bisa dilihat sebagai sel-sel darah merah yang mencoba mengedarkan oksigen itu ke bagian-bagian tubuh, termasuk yang paling jauh dari jantung.

Menyamakan antara relawan pustaka dan sel darah merah ini mungkin terlalu menyederhanakan banyak hal, dan karena itu bisa menyesatkan. Maklum, analogi ini dibuat oleh mahasiswa kedokteran yang gagal meneruskan kuliah karena terdeteksi mengidap lemah warna merah dan buta warna hijau. Tapi, mereka yang buta warna pun, bahkan buta total seperti Helen Keller, bisa melihat jelas betapa pengetahuan baru itu bisa benar-benar hadir bagai oksigen yang memungkinkan produksi energi yang sangat penting bagi kehidupan.
Memburu pembaca  Sekitar 2.000 meter dari markas Noken Pustaka Papua di Pasirputih, Manokwari, ada satu kampung yang diisi para pendatang dari satu sub-suku Gunung Arfak. Ketika saya tiba di Manokwari, kampung itu masih disebut Kampung Vietnam. Permukiman dan penduduk kampung ini memang tampak lebih asing dan tertinggal dibandingkan tetangganya yang hanya berjarak hampir 1.000 meter.
Sekalipun ada sekolah gratis di wilayah itu, anak-anak perempuan di Kampung Vietnam dilarang bersekolah. Relawan Noken Pustaka berupaya mendatangi kampung itu membawa bacaan gratis dengan harapan buku-buku tersebut akan membantu anak-anak perempuan itu membangun kemampuan baca tulis. Anak-anak itu pun makin banyak yang bersemangat belajar karena mereka tahu, sekali mereka bisa membaca, mereka akan dapat membujuk bahkan mendesak orangtua mereka agar mereka diperbolehkan bersekolah. Di tangan anak-anak perempuan itu, buku menjadi senjata untuk membebaskan diri dari kurungan keluarga.
Beberapa puluh kilometer dari Kampung Vietnam, ada seorang kepala sekolah dari keluarga kepala suku yang agak kesal ketika rombongan Pustaka Bergerak Papua Barat datang mendadak tanpa pemberitahuan. Ia menyesali tak dapat menyuguhkan yang terbaik kepada rombongan, yang terdiri dari “Si Belang Kuda Pustaka”, Agus Mandowen si pemanggul noken, dan Anand Yunanto si pengendara “Motor 3 Roda Noken”. Seandainya pak kepala sekolah diberi tahu lebih awal, ia akan dengan senang hati mengajak warganya berburu rusa dan lobster untuk menjamu rombongan pustaka bergerak itu.
Memang yang dibawa bukanlah buku baru semua, tapi buat pak kepala sekolah, buku-buku itu adalah barang amat langka yang bisa memperbaiki kehidupan warganya. Pak kepala sekolah yang sempat mengenyam pendidikan formal itu bisa bercerita panjang lebar bagaimana buku telah mengubah hidupnya, dan ia juga ingin kehidupan warganya meningkat lebih baik.
Sementara bagi Asnan Khaerul dan para relawan Kandayan Pustaka yang bergerak di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia, buku-buku sumbangan adalah senjata untuk melindungi dan memperbaiki kehidupan masyarakat asli dan para pendatang yang banyak bekerja di perkebunan. Godaan untuk berpindah ke wilayah seberang perbatasan dibentangkan setiap hari di depan mata. Tapi, para relawan itu, dan warga yang mereka dampingi, rupanya masih punya ikatan emosional kuat dengan tanah air bernama Indonesia. Dan, yang mereka harapkan agar bisa menangkal godaan dan merawat ikatan emosional itu hanyalah sumbangan buku, hemoglobin yang mengikat oksigen. Iswan Kinsank, relawan Kandayan Pustaka Kalimantan Utara, menyeru: “Kirimlah buku agar NKRI tetap utuh.”
Buat orang-orang ini, pengetahuan yang diikat dalam teks, atau dalam nada, sungguh mirip oksigen yang diikat dalam hemoglobin: sumber kekuatan untuk membakar metabolisme, membangkitkan daya hidup mengolah dunia. Jika buku dan aneka karya yang mengikat pengetahuan segar tak banyak beredar, maka sebuah bangsa bisa tampak seperti tubuh yang mengidap anemia. Kelesuan metabolisme yang kadang dirasakan dalam tubuh bangsa kita ini disebabkan bukan hanya oleh belum banyaknya sel darah merah, juga oleh kurang bagusnya pembuluh nadi. Banyak wilayah kita yang belum tertembus oleh jalan, dan para relawan jadi seperti sel darah merah yang harus menumbuhkan kaki sendiri dan tak semata mengandalkan dorongan dari jantung agar bisa bergerak mencapai pembaca yang nyaris tak terjangkau.
Darah dan sumsum  Pengembangan jaringan pembuluh nadi yang luas dan lancar adalah harapan besar yang juga ditunggu oleh Pustaka Bergerak. Disebut harapan besar karena untuk saat ini biaya pengiriman buku dari Jakarta ke Intan Jaya, Papua, misalnya, bisa demikian tinggi sehingga nilainya lebih mahal daripada harga buku.
Selain menyiasati sistem distribusi, membangun jalur, dan menerobos rintangan yang menghalangi jaringan pembuluh nadi, kita juga punya tantangan dalam memproduksi hemoglobin yang baik. Jika pustaka bergerak dinilai dari mobilitasnya memburu pembaca, pustaka tak bergerak dinilai dari kemampuannya membangun koleksi yang bagus dan unik. Jika relawan pustaka bergerak bisa dilihat sebagai sel darah merah pengangkut hemoglobin, maka pekerja pustaka tak bergerak yang secara sadar membangun koleksi yang segar dan kaya, menghimpun serpihan pengetahuan yang nyaris hilang ke dalam kliping, seperti yang dilakukan HB Jassin, Pramoedya, atau kawan-kawan di Indonesia Buku (I-Boekoe), misalnya, bisa dilihat sebagai sel sumsum yang memproduksi hemoglobin.
Pustaka tak bergerak yang ada di kampus-kampus dan lembaga-lembaga pengetahuan tentu harus ditakar prestasinya bukan hanya pada kemampuannya mengoleksi buku, juga pada kesuburannya memproduksi buku bagus, menghasilkan hemoglobin pengikat oksigen segar yang bisa diedarkan oleh sel darah merah ke seluruh tubuh.
Oksigen yang segar, pengetahuan yang unggul, selalu mengandung paradigma yang juga unggul, yang paling bisa menjelaskan dan menyatukan banyak hal. Sayang sekali bahwa masih banyak buku kita yang hanya mereproduksi paradigma lama yang sudah kehilangan kekuatan. Buku-buku seperti ini tak cukup banyak mengandung oksigen segar dan lebih banyak menyimpan karbon dioksida, sisa-sisa metabolisme, produk pandangan dunia lama, yang jika menumpuk dalam jumlah besar akan merusak kesehatan tubuh.
Oksigen paling segar, pengetahuan paling ampuh, yang membentuk kenyataan dunia saat ini, datang dari nalar kritis yang telah meledakkan revolusi ilmu dan teknologi. Memang, ada yang tampak mencemaskan dari revolusi ilmu dan teknologi saat ini. Nalar kritis yang habis-habisan meneliti dirinya dan semesta ini tampak seperti mempereteli segala yang dulu mulia yang disematkan pada dirinya, dan menemukan bahwa nalar kritis itu tak lain dari algoritme saja.
Tarian semesta  Saya juga pernah, lebih 10 tahun yang lalu, menganggap bahwa alam semesta seisinya ini adalah sejenis algoritme, sebuah “Labirin Berujung Tunggal” yang tujuannya adalah pengekalan dan penyempurnaan diri sistem. Anggapan ini masih bertahan sampai sekarang, tapi ketimbang melihat seluruh kenyataan ini sebagai algoritme semesta data yang dingin, ada unsur “api” yang membuat seluruh kenyataan semesta jadi semacam maha-sastra yang terus berproses, karya setengah jadi yang merindukan mitra pencipta untuk melampaui diri.
Dibantu perangkat deteksi nuklir, ilmu-ilmu kehidupan mutakhir telah mengubah seluruh tubuh organisme, termasuk manusia, menjadi draf teks sastra yang kaya dan menantang. Kalimat-kalimat yang kurang bagus dalam teks gen yang diwarisi dari leluhur bisa digunting dan dibuang. Kalimat-kalimat yang lebih bagus bisa saja dimasukkan ke dalam draf teks tersebut.
Ilmu-ilmu alam seperti kosmologi dan fisika nuklir yang dibimbing oleh matematika pelan-pelan juga bekerja dan bermimpi meringkas semesta raya ini menjadi sebaris rumus, selarik puisi. Puisi semesta raya ini mungkin saja juga perlu disunting, mungkin juga tidak. Tapi, cukup jelas bahwa puisi semesta itu menunggu sekaligus memberikan jalan bagi penciptaan puisi semesta lainnya.
Pemahaman tentang penyastraan semesta ini tentu juga mencakup pemahaman tentang hakikat sastra yang bertaut sangat erat dengan musik, tentang sejarah puisi yang berasal dari nyanyian, tentang lirik yang berasal dari lyre. Pemahaman seperti ini bukan hanya mengubah seluruh rasa cemas menjadi takjub, ia juga mengundang kita untuk ikut menari bersama dalam tarian semesta raya.




Nirwan Ahmad Arsuka, Pendiri Pustaka Bergerak  ( Sumber : Kompas 16 Februari 2017)

January 2, 2017

Sukses Bisnis Affiliate: Wujudkan Peluangmu

Salah satu bisnis online yang banyak diminati oleh para pemula adalah affiliate[1] marketing atau bisnis affiliate. Banyak alasan yang bisa dikemukakan mengapa bisnis ini begitu diminati, antara lain karena caranya yang sederhana, tidak ribet dan yang lebih menarik lagi bisnis jenis ini tidak memerlukan modal yang besar. Yang anda perlukan hanya ilmu, komputer atau Laptop dan jaringan internet. Memang sih semua bisnis pasti memerlukan modal juga, meski jumlahnya terbatas. Tetapi apakah semudah itu berbisnis Affiliate? Kalau cara berbisnisnya memang mudah. Bahkan dapat dikatakan mudah sekali. Tetapi bagaimana agar bisa berhasil dengan bisnis affiliate? Tentu lain lagi jawabnya. Ada dua hal yang anda perlukan, kemampuan teknik dan kemudian kemampuan memasarkan. Nah kedua hal itulah yang akan kita suguhkan kepada anda lewat buku ini.




FormulaSukses, Bisnis Affiliate: Wujudkan Peluangmu




Salah satu bisnis online yang banyak diminati oleh para pemula adalah affiliate[1] marketing atau bisnis affiliate. Banyak alasan yang bisa dikemukakan mengapa bisnis ini begitu diminati, antara lain karena caranya yang sederhana, tidak ribet dan yang lebih menarik lagi bisnis jenis ini tidak memerlukan modal yang besar. Yang anda perlukan hanya ilmu, komputer atau Laptop dan jaringan internet. Memang sih semua bisnis pasti memerlukan modal juga, meski jumlahnya terbatas. Tetapi apakah semudah itu berbisnis Affiliate? Kalau cara berbisnisnya memang mudah. Bahkan dapat dikatakan mudah sekali. Tetapi bagaimana agar bisa berhasil dengan bisnis affiliate? Tentu lain lagi jawabnya. Ada dua hal yang anda perlukan, kemampuan teknik dan kemudian kemampuan memasarkan. Nah kedua hal itulah yang akan kita suguhkan kepada anda lewat buku ini.
Untuk bisnis affiliasi ini bagaimanapun anda masih memerlukan dana untuk membeli Nama Domain dengan harga sekitar rp 150 ribu pertahun; biaya sewa webhosting sekitar 65 ribu perbulan; biaya sambungan internet sekitar 300-400 ribu perbulan, terserah mau speedy,firstmedia dll. Anda juga sesungguhnya memerlukan dana untuk pembelian Theme, memang banyak theme yang gratis tetapi kalau anda memerlukan website yang cocok untuk bisnis affiliate, anda perlu juga membelinya-harganya antara 500 ribu- 1 juta rupiah. Anda juga masih perlu sebuah Autoresponder yang membantu anda  dalam hal pemasaran-harganya bisa 100-250 ribu perbulan atau ada juga satu kali beli seharga antara 500 ribu – 1 juta rupiah. Meski begitu ada juga yang gratis dan mutunya sangat baik, misalnya MailChimp atau LisWire dll.  Jadi kalau dijumlah-jumlah, ya perlu ada dana sekitar 300-700 ribu perbulan serta ditambah 2-3 jutaan pertahunnya. Jadi memang anda harus menjadikannya sebagai sesuatu bisnis yang real, sama seperti bisnis off line.
Idealnya anda juga mempunyai dana untuk promosi, sebab bagaimanapun juga yang namanya bisnis maka promosi itu adalah sesuatu yang harus. Apakah itu promosi lewat Google Adwords atau Facebook, Twitter ads dll. Sebab kalau mengandalkan promosi secara gratisan, pastilah memerlukan waktu yang lama dan investasi dalam ilmu ketrampilan yang lebih bagus. Promosi lewat online memang relatif-artinya anda bisa mencoba dengan biaya kecil dahulu, dan setelah diperhitungkan ada sambutan pasar maka anda bisa melipat gandakannya sesuai kekuatan anda. Pada intinya, meski bisnis affiliasi ini terlihat sederhana, tetapi sesungguhnya ia membutuhkan ketrampilan seorang marketing online yang baik. Tidak hanya itu bisnis ini memerlukan ketrampilan teknis online yang baik. Tanpa pengetahuan seperti itu, anda hanya akan menambah jumlah para pebisnis online yang gagal. Nah pengetahuan seperti apa sesungguhnya yang diperlukan? Nah pengetahuan seperti itulah yang jarang ditemukan. Dan itulah salah satu ide yang mendorong penulisan buku ini.
Sebab selama ini jargon yang sering anda jumpai adalah-Jika Anda mau mencari cara cepat, sederhana, dan terbukti mampu  menghidupi anda dengan gaya hidup Lifestyle dot com dan mampu menghasilkan uang banyak, maka jadilah pebisnis Affiliate. Tidak ada yang salah di sana. Jargon seperti itu, sah sah saja. Hal itu jugalah, yang akan ditunjukkan buku ini  untuk Anda. Bagaimana anda dapat bekerja sesuai ritme kehidupan yang anda inginkan. Anda bisa melakukan bisnis anda dari mana saja dan kapan saja, selama ada jaringan online. Anda bisa menghasilkan uang lebih dari cukup. Percayalah, cara ini bukan rahasia bisnis online di internet tapi cara ini jelas mampu menciptakan lebih banyak jutawan atau milyarder dari bisnis manapun juga di dunia. Maksudnya, menghasilkan uang melalui bisnis affiliate yang di gagas oleh  Google, Clickbank, Ebay, Amazon, Alibaba, dll serta semua bisnis turunannya. Itu memang benar adanya. Tulisan seperti itu memang sudah tidak asing lagi bagi pebisnis Online. Hanya saja apakah anda sudah mempunyai pengetahuan yang cukup untuk itu. Gambaran seperti diatas tadi adalah gambaran bagi seorang pebisnis affiliate yang sudah jadi. Maksudnya sudah berpengalaman dan berpengetahuan.
Apa Itu Bisnis Affiliasi. Pernahkah Anda mendengar istilah “Affiliate”? tentu saja bagi para affiliate marketing istilah affiliate sudah tidak asing lagi, namun tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian dari para penggiat online masih belum mengerti betul apa yang dimaksud dengan affiliate. Jadi apa sebenarnya bisnis affiliasi atau program affiliasi? Bisnis Affiliasi adalah usaha atau bisnis yang menjualkan produk atau layanan jasa orang lain. Saat anda berhasil menjual produk/layanan jasa orang lain tersebut, maka anda akan mendapatkan komisi yang besarnya kisaran antara 15% sampai dengan 75% tergantung dari perusahaannya. Orang yang menjalankan program affiliasi biasa disebut dengan istilah Affiliate atau Affiliate Marketer.
Singkat kata, bisnis afiliasi ini membuat kita sebagai 'sales' atau 'makelar' dan kita akan dibayar bila produk yang kita tawarkan terjual. Namun 'sales' atau 'makelar' disini kita tidak perlu berkeliling-keliling secara fisik tetapi ke mana-mana cukup dengan cara online. Iya karena bisnis afiliasi ini adalah 'sales online' atau 'makelar online'. Jadi ya kita menawarkan barang tersebut dengan bebas, bisa secara online atau cara offline. Boleh dikatakan Bisnis Afiliasi ini hampir sama dengan bisnis SISTEM DROPSHIP bedanya ada pada cara kerjanya. Kalau dropship ini kita menjualkan produk atau jasa orang lain bisa dengan cara yang sama; dan kalau terjadi transaksi bisnis atau “kesepakatan pembeliannya sudah ok atau sudah deal”, maka kita akan mengirimkan “nama dan alamat si pembeli ke pemilik barang. Pemilik barang kemudian akan mencatatkannya dan mengirimkan produk atau jasa tersebut kepada pembeli sesuai dengan nama dan alamat yang anda berikan; dan mereka bertindak (mengirimkannya) atas nama anda atau perusahaan anda.



Bisnis affiliate merupakan salah satu jenis atau program bisnis online yang dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang dapat menghasilkan untung besar jika berhasil menjalankan dengan sukses. Bisnis affiliasi menjadi pilihan banyak orang karena beranggapan sangat mudah dan sederhana dalam menjalankannya. Karena anda tidak perlu membuat produk sendiri, tidak perlu disibukkan dengan berbagai tugas  seperti mengemas, mengirimkan dan bahkan mendengarkan komplain serta berbagai kerepotan lainnya dalam melayani kastamer atau pelanggan. Sebagai seorang affiliate marketer, anda cukup hanya dengan memperkenalkan produk tersebut dengan berbagai sarana promosi, misalnya seperti banner, video marketing dan website replika yang telah disediakan. Selain dengan berbagai kemudahan tersebut di atas, untuk dapat mengikuti program affiliasi juga gratis alias tidak dipungut biaya apapun. Siapa saja bisa dapat mendaftar menjadi member affiliasi dan secara otomatis juga mendapatkan web replika untuk menjalankan affiliasinya. Memang ada kalanya, ada juga yang mensyaratkan agar anda membeli produknya terlebih dahulu. Baru kemudian boleh memasarkannya. Beda-beda tipislah.
Kemudian yang ingin saya tekankan adalah bisnis affiliasi online itu polanya sama dengan bisnis affiliate offline secara prinsipnya ia sama yakni menjualkan produk/jasa, kemudian menawarkannya dengan cara yang menarik, untuk membuat orang lain datang  pada kita, bukan kepada yang lain. Cara kerjanya juga sama. Hanya mediumnya saja yang berbeda. Kalau bisnis affiliate Offline kita lakukan di alam nyata, maka bisnis affiliasi online dilakukan di dunia Maya atau dunia Online. Karena itu, hati-hati juga kalau ada orang menawarkan bisnis affiliasi ajaib yang bisa menghasilkan ratusan juta rupiah dalam sekejap. Maka percayalah itu ujungnya akan berahir pada pola penipuan. Intinya, kalau di offline mustahil, maka di online juga pasti mustahil. Kemudian ada satu lagi. Bisnis Online dalam batas-batas tertentu bisa di automasi. Dalam artian bisnis anda bisa bekerja sendiri hanya dengan sedikit sentuhan anda.
Beda lainnya atau pola yang membedakan bisnis affiliate offine dengan online adalah kalau di offline kita membuka toko pajangan, kantor, dan sejenisnya. Sedangkan untuk menjalankan bisnis online, kita membuat website. Produk/jasa yang dijual juga bisa berbeda.Kalau bisnis affiliasi offline umumnya produk fisik. Sedangkan dalam bisnis affiliasi online kita juga bisa menjual produk digital, Software berupa file digital di komputer tanpa bentuk fisik. Jadi  apa yang akan kita bicarakan di sini adalah bisnis affiliasi online. Meskipun prosesnya sama, tapi karena medianya berbeda maka tentunya ada pertimbangan-pertimbangan tertentu yang perlu anda pertimbangkan sebelum anda mulainya. Tidak semua orang cocok dengan bisnis affiliasi online dan sebaliknya. Bisa jadi setelah membaca tulisan ini malah anda akan lebih memilih menjalankan bisnis affiliasi offline saja atau sebaliknya. Senangnya atau enaknya menjalankan bisnis affiliasi online, beberapa diantaranya : sistemnya bisa dijalankan secara otomatis atau semi otomatis ; potensi pasarnya jauh lebih besar daripada bisnis offline; bisa dimulai dengan upaya dan biaya yang lebih rendah; tidak terikat waktu dan tempat.
Menjadi pebisnis affiliate Online sama dengan bisnis offline lainnya, sebaiknya memang harus juga memiliki Mindset bisnis yang benar. Dari berbagai hasil penelitian, memperlihatkan begitu banyak usaha yang dijalankan oleh para pebisnis jadi gagal di tengah jalan, ternyata dalam banyak hal, karena ada kesalahan pada mindset mereka. “Banyak pemilik bisnis memiliki mindset (pola pikir) yang salah, mereka cenderung melihat suatu bisnis sebagai sesuatu yang jadi beban, mereka gagal melihat dari sisi  kesempatannya. Tak heran mereka lebih mudah frustasi dari pada antusias selama menjalankan bisnis. Mereka berpikir, bisnis adalah beban, bukan kesempatan. Kesalahan mindset tersebut, umumnya terjadi karena adanya cara berfikir bahwa bisnis online yang dijalankan dengan cara otomatis hanyalah mitos, bukan kenyataan.
Dan mindset yang paling merusak, adalah melihat bisnis hanya sebagai alat mencari uang, bukan sarana untuk membantu banyak orang untuk mencapai tujuan mereka. “Karena itu sangat penting untuk mempunyai minset bisnis yang benar. Mindset tentang bagaimana membangun bisnis yang benar, membangun bisnis yang dapat membantu orang lain untuk bisa mewujutkan impiannya.  Artinya, ada semangat untuk menemukan produk/jasa yang bisa membantu orang lain untuk mewujudkan mimpinya. Kalau orang lain bisa merasa terbantu oleh bisnis anda, maka mereka juga akan dengan senang hati untuk membantu anda dapat menikmati hasil kerja anda.
Sebagai seorang pemilik bisnis yang berwawasan entrepreneur, anda dituntut untuk menguasai mindset sebagai seorang pengusaha yang bisa memiliki sistem bisnis automasi. Tanpa mindset itu, selamanya Anda akan terkunci dibisnis anda dan akan bekerja seumur hidup bersama karyawan yang Anda gaji. Lantas bagaimana memperbaiki mindset agar benar dan jadi pebisnis berhasil? Untuk melakukan rekontruksi terhadap mindset bisnis yang sudah terlanjur menyimpang, berikut beberapa resep yang bisa membawa anda kembali ke jalur yang benar.
Pertama, Anda sebagai pemilik bisnis harus menyadari bahwa bisnis dibangun di atas kesadaran untuk membantu lebih banyak orang. Semakin banyak yang terbantu lewat bisnis anda, semakin berdaya gunalah bisnis anda.
Kedua, bisnis yang baik adalah bisnis yang bermanfaat bagi banyak orang, dan satu-satunya alasan mengapa kita membangun bisnis adalah karena bisnis itu bisa membantu banyak orang tanpa keterlibatan kita secara langsung.  Alasan yang kedua inilah mengapa penting membangun system bisnis affiliasi yang benar. Dengan sistem bisnis yang baik dan benar, bukan saja pemilik bisnis itu sendiri yang merasakan manfaatnya, customer atau masyarakat umum pun akan merasakan betapa bermanfaatnya berbisnis dengan anda.
Ada jutaan ragam atau begitu banyaknya yang bisa di buat bisnis dengan pola Online, tetapi kali ini kita khusus membicarakan Affiliate marketing. Affiliate marketing itu model bisnis affiliasi, dimana kita dengan kesepakatan tertentu terlebih dahulu mempromosikan produk milik orang lain, kemudian kita mendapatkan komisi setiap kali berhasil menjualkannya. Sering juga disebut referral marketing atau CPA marketing. Selain menjaring iklan lewat AdSense, bisnis affiliasi ini tergolong paling populer di kalangan blogger. Alasannya sederhana, karena penghasilannya (jauh) lebih tinggi dari iklan AdSense dan mereka tidak perlu pusing membuat produk. Sebagian besar orang yang mulai berbisnis affiliate marketing biasanya mengandalkan blog, jadi dalam usaha ini sangat penting untuk mempelajari bagaimana cara membuat dan mengembangkan blog. Semoga Bisa bermanfaat.




[1] Dalam penulisan buku ini saya sering menuliskan affiliate marketing dengan bisnis affiliasi atau bisnis affiliate, kenapa saya tidak menyeragamkannya saja menjadi bisnis affiliasi atau bisnis affiliate saja misalnya? Ya semata-semata untuk keleluasaan saat penulisannya saja. Hanya karena untuk menjaga moodnya saja, soal arti dan maknanya sama saja.

August 22, 2016

Mau Menjadi Penulis Profesional dan Kaya? Ini Dia Zimatnya

Mau Menjadi Penulis Profesional dan Kaya?

Siapa yang gak tau film Harry Potter? Film bertema sihir ini memang sangat populer sejak dari pertama kali dirilis tahun 1997 silam. Bahkan setelah penayangan seri terakhirnya pada tahun 2007 lalu, film ini masih sangat manarik  untuk ditonton.  Kepopuleran film Harry Potter memang mendunia, para pemain, atribut dan latar belakang film bahkan masih sangat melekat dihati para penonton. Bukan, mantra-mantra sihir yang dikeluarkan sepanjang film juga masih diingat jelas oleh para penggemarnya.Bisa dikatakan film Harry Potter adalah salah satu film legendaris yang amat populer. Hampir tak ada yang tak tau film bertema sihir klasik satu ini. Meskipun film ini sudah berakhir 12 tahun lalu, namun penggemar Harry Potter masihlah mendunia. Bahkan banyak hal-hal yang berbau Harry Potter dijual di berbagai negara.

Kesuksesan film Harry Potter tentu tak bisa lepas dari sang penulis novel Harry Potter yakni J.K. Rowling. Tanpa adanya karya tulis J.K. Rowling[1], tentunya kita tidak akan pernah tahu akan adanya Hogwarts, kita tidak tahu apa itu Gryffindor, kita juga tidak akan tau Harry Potter, Hermione Granger, Ron Weasley dan para tokoh dalam film sihir tersebut. Sebab dari imajinasi jenius J.K. Rowling lah, kisah Harry Potter itu berawal.

Sebelum diadaptasi menjadi sebuah Film Mega Box Office, Harry Potter merupakan sebuah judul novel melegenda yang ditulis oleh J.K. Rowling. Novel tersebut telah membawa J.K. Rowling serta menjadikannya penulis terkaya. Novel-novel tersebut telah diterjemahkan ke dalam 73 bahasa yang berbeda dan terjual lebih dari 450 juta kopi. Buku-buku Harry Potter bahkan telah tercatat sebagai seri buku terlaris sepanjang sejarah. Sebagai seorang penulis terkenal dunia, sifat kepribadian  J.K. Rowling juga tersirat dalam setiap karyanya, diantaranya adalah ketekunan, kepemimpinan dan komunikasi yang efektif. Sebagai penulis yang sukses, tentunya J.K. Rowling mempunyai kisah perjuangan hidup yang tidak kalah menariknya, inspiratif yang patut untuk ditiru.

Kisah hidup, ketenaran dan kekayaan J.K. Rowling telah terdokumentasikan dengan baik. J.K. Rowling dikenal sebagai seorang penulis yang berjuang dengan imajinasi dan mimpinya. Ketika naskah Harry Potter akhirnya terjual, hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat. Tetapi ada banyak peristiwa dalam kehidupan wanita bernama Joanne Rowling ini yang tergolong pahit. Jika kita melihat lebih dekat masa-masa sulit dalam hidupnya di Negara Barat yang sudah maju, kita juga jadi sadar, bahwa tantangan kehidupan itu ada dimana-mana? Kita tidak menemukan perjalanan kepenulisan Rowling yang bisa memanfaatkannya untuk  mengatasi kesulitan hidup. Misalnya menjadi semisal “penulis” kejar honor dll. Kita bisa melihat sifat ulet Rowling, tahan banting yang bisa menginspirasi banyak penulis pemula yang mengidolakannya. Dia percaya diri dan punya talenta dalam menulis, senang membaca, dan dia mampu menginspirasi dirinya sendiri. Dia pantang menyerah pada perasaan negatif dan nasib buruknya. Hingga kemudian bukunya menjadi legenda Dunia.

Kalau Mau melihat Bagaimana Perjuangan JK Rowling Jadi Penulis Kaya Raya...anda sebaiknya baca dulu Buku "Setiap Asa Bertabur Nikmat. Anda akan melihat bagaimana perjuangan JK Rowling hingga jadi Penulis terkaya Dunia pada zamannya. Bisa Lihat Disini.




Sekarang ini menjadi penulis sepertinya pekerjaan yang menarik dan kian hari makin banyak diimpikan anak muda Indonesia. Munculnya para penulis baru yang sukses dengan karyanya, dibumbui dengan keleluasaan waktu yang ditawarkan oleh pekerjaan ini, hingga kesempatan untuk meluapkan kreativitas membuat profesi penulis kian memikat banyak calon penulis.
Menjadi penulis tidaklah seenak yang anda bayangkan. Jika memang ingin menjadikan menulis sebagai sebuah pekerjaan, tentu banyak cara untuk mencapainya. Pertama dan yang penting sebaiknya menulislah, terkait hal hal yang anda senangi dan tulislah sesuai imajinasimu. Tentu saja tulisan itu akan menarik bagimu, dan juga yang satu selera denganmua. Tapi kalau ingin tulisanmu banyak dicari dan dibaca orang lain. Maka tentu saja, anda harus peka dengan selera para pembaca anda.  Karena itu, sebelum menghasilkan sebuah karya anda perlu membaca selera pasar, menetapkan target pembaca yang ingin di jangkau, hingga memastikan bahwa plot cerita atau nonfiksi yang anda buat memiliki sesuatu yang menarik dan berbeda dari penulis lain.
Tidak hanya berhenti di proses membaca pasar dan mencari ide, setelah karyamu selesai pun anda masih perlu mengatur strategi. Sebagai penulis, penting bagimu untuk terus berinteraksi dengan pembaca. Loyalitas mereka untuk membeli karyamulah yang akan menentukan masa depanmu di dunia kepenulisan. Anda wajib memutar otak untuk menemukan cara komunikasi yang paling baik. Bisa lewat blog, jejaring sosial, hingga acara kopi darat dengan pembaca setia. Tapi hal seperti itu, sudah menjadi bagian dari pemasaran. Kalau anda masih bergulat untuk menjadi penulis. Ya menulis saja dahulu.
Harus Tahan Banting. Jalan untuk menjadi seorang penulis yang berhasil tentu berbeda antara yang satu dengan lainnya. Bagi seorang seleberiti, sudah punya nama. Dia bisa memanfaatkan para penulis Ghost Writer untuk menuliskan bukunya dan dengan nama yang sudah tenar dan terkenal, maka bukunya juga bisa sukses dan menjadi tambahan penghasilan yang menarik buatnya. Tetapi sebaliknya bagi mereka yang belum punya apa-apa. Dalam artian belum punya “nama” , belum dikenal orang maka menulis adalah jalan panjang tiada tara.
Jadi jangan heran. Hanya Orang-Orang yang Tahan Banting dan Punya Komitmen Tinggi yang Bisa Bertahan Jadi Penulis. Bagi mereka. Menulis sebenarnya tak lebih ringan dari sebuah pertandingan marathon perlu tekad dan daya tahan. Bagi golongan ini. Menulis bukanlah pekerjaan yang ringan. Penulis Jepang Haruki Murakami, menurutnya penulis itu diibaratkan sebagai seseorang yang sedang mengikuti pertandingan lari maraton. Demi mencapai garis finish, seseorang harus cerdik mengatur tenaga agar tak kelelahan di tengah jalan. Juga perlu latihan panjang yang tidak kenal bosan dan melelahkan. Bagi mereka yang tergolong seperti ini. Proses menyelesaikan sebuah naskah tulisan memang tidak lebih ringan dari pertandingan maraton. Padahal bagi yang lainnya. Menulis itu tidak ada bedanya dengan bertutur. Dia cukup menceritakan idenya di depan alat perekam. Kemudian memberikannya pada penulis lain untuk menuliskan ulang untuknya. Setelah koreksi di sana dan sini, maka jadilah ia sebuah karya yang tidak kalah menariknya. 

Saat anda menulis sebuah novel dengan latar belakang negara lain yang belum pernah anda kunjungi, misalnya. Demi mendapatkan gambaran yang tepat dan otentik, anda harus membuka Peta, rajin membaca informasi yang berhubungan dengan negara tersebut. Cari berbagai info yang menarik terkait wilayah tersebut, cari info yang spesifik. Usahakan lihat film-film terkait wilayah dan perhatikan budayanya. Cermati juga blog –blog negeri itu dan ambl berbagai info menarik darinya. Setelah punya gambaran yang jelas, maka barulah tuliskan karya anda terkait wilayah atau adat istiadat di wilayah itu. Cara seperti ini jelas memelukan proses. Proses menulis tidak jarang membutuhkan tenaga dan komitmen yang sungguh-sungguh. Untuk menjadi penulis yang bisa konsisten menghasilkan karya, anda harus rela bekerja keras untuk terus menulis. Nah! Masalahnya, kalau anda punya sesuatu untuk dimakan selama proses kreativitas menulis anda; tentu tidak ada masalah. Tapi kalau sambil menulis dan cari penghasilan? Tentu polanya beda lagi.

Anda Perlu membaca Buku : 7 Cara menulis Artikrl Yang Disukai Koran


Jangan Menyerah
Seburuk apapun hasil tulisanmu, teruslah menulis! Kata para sesepuh penulis. Setiap penulis pasti pernah mengalami writer’s block, yaitu sebuah kondisi dimana penulis kehilangan semangat dan ide untuk melanjutkan tulisannya. Writer’s block bisa disebabkan oleh kondisi penulis yang mungkin sedang memiliki banyak masalah pribadi, bisa juga datang karena kejenuhan setelah penulis lama berkarya tanpa pernah mengambil jeda untuk meliburkan otak, khususnya bagi mereka yang belum kuat pondasi ekonominya. Menulislah terus, tak peduli seberapa buruk hasilnya nanti. Bagi seorang penulis profesional, menuliskan seuatu yang buruk masih bisa diperbaiki lewat proses editing di kemudian hari. Tapi, menyerah pada keengganan diri adalah sebuah bentuk kekalahan.
Kenalilah pembacamu, Belajarlah Bicara Dengan Bahasa Mereka. Kalau sudah berniat mau menjadikan menulis sebagai sebuah pekerjaan jelas, anda harus lebih peduli tentang cara anda menuliskan karyamu. Anda tidak lagi menulis hanya untuk dirimu sendiri. Kini anda menulis untuk orang lain yang rela mengeluarkan uang demi menikmati hasil karyamu. Maka, jadi kewajibanmu untuk menghibur mereka! Jangan lelah untuk mengenali pembacamu. Search judul tulisan atau bahkan namamu di Google dan Twitter untuk menemukan komentar pembaca tentang hasil karya yang telah anda telurkan. Tak hanya berhenti di situ, jelajahi media sosial mereka. Kenali siapa mereka, apa kesukaannya, lelucon apa yang mereka suka, gaya bahasa apa yang mereka gunakan dengan teman-temannya dsb dsb.
Dengan kata lain. Lewat cara ini sebenarnya anda sedang menciptakan profil pembaca dan membentuk gaya komunikasi yang paling tepat dengan mereka. Ingat, tak semua orang mau susah payah memahami pemikiranmu. Anda juga belum sehebat Dewi Lestari yang sudah punya penggemar setia ‘kan? Kadang, justru andalah yang harus rela belajar bertutur sesuai gaya bahasa pembaca agar mereka lebih merasa dekat dan terhubung dengan tulisanmu.
Menulis Bisa Jadi Andalan Penghasilan. Jangan Percaya Pada Anggapan Orang Bahwa Penulis Adalah Pekerjaan yang Tak Bisa Menghasilkan Uang. Dalam suatu wawancara Bernard Batubara, seorang penulis muda dengan semangat mengatakan bahwa ia bisa hidup dari pekerjaannya sebagai penulis. Bagi penulis tertentu, menjadi penulis memang kian menjanjikan. Selain Bernard, masih ada penulis muda lain yang juga sukses: sebut saja Raditya Dika, Dewi Lestari, Agustinus Wibowo, dll Jika mau melihat  pada kunci keberhasilan mereka, sebenarnya ada satu benang merah yang dapat kita temukan. Penulis-penulis sukses itu menetapkan target pembaca yang jelas, menulis dengan bahasa yang disukai pembaca, mereka juga tak menutup diri pada kesempatan menulis yang tak hanya sekedar mencetak karya di atas kertas. Mereka juga mempunyai pekerjaan lain yang bisa menopang kehidupan kepenulisan mereka. Misalnya Dewi Lestari juga menulis skenario untuk bukunya yang diadaptasi menjadi film, Bernard Batubara bekerja sebagai editor untuk sebuah penerbit yang banyak menerbitkan buku anak muda, Raditya Dika tak enggan menjai host di beberapa acara televisi dan rajin mengisi pelatihan penulisan kreatif di berbagai kota.
Jadi sebenarnya, apapun pekerjaan anda kalau jadi professional anda bisa juga berhasil. Begitu juga sebagai penulis. Pekerjaan sebagai penulis itu membuka banyak pintu kesempatan;  yang tentunya dapat menghasilkan uang. Tetapi dengan catatan,  anda terus mengembangkan jaringan dan jeli melihat kesempatan, hidup hanya dari menulis sangat mungkin untuk dilakukan. Jadi penulis itu nggak harus tinggal di kamar kecil yang suram dan bokek seumur hidup. Penulis juga bisa hidup mapan.

Bagaimana Cara Bisa Menjadi Penulis Profesional      Mari kita ulangi lagi. Ingatlah. Ketika anda menulis, pada saat itu anda sama saja sedang berbicara. Yang membedakan hanyalah mediumnya saja. Ketika anda sedang berbicara, anda sedang menggunakan medium bahasa lisan atau lidah. Dan ketika anda sedang menulis, anda sedang menggunakan medium bahasa tulis atau susunan huruf. Namun substansinya sama, yaitu anda menyampaikan sesuatu yang telah anda pahami. Jika anda menulis sesuatu yang belum anda pahami, maka tulisan anda tidak akan menarik dan malah terasa hambar. Hasilnya, pembaca akan bingung karena penulisnya sendiri tidak tahu artinya.
Agar anda jadi professional dan pandai menulis: pahami dulu, lalu tulis, dan kemudian asah atau biasakan. Maka akhirnya menulis akan menjadi mudah. Sulit hanya berlaku bagi orang yang belum bisa atau tidak bisa. Berikut ini ada 3 hal yang perlu anda tahu tentang penulis profesional:
Penulis profesional adalah Seorang Pakar  Menulis merupakan keahlian (meski tidak perlu titel Akademis), dan untuk memiliki keahlian itu perlu belajar. Kita membaca tulisan orang lain itu sama dengan belajar. Dan semakin sering kita membaca maka akan semakin banyak pengetahuan yang kita pahami. Jika sudah paham, maka tulislah apa yang telah anda pahami tersebut. Bagaimana anda agar benar-benar memahaminya dengan baik, hal itu tergantung kualitas anda. Namun jika kita hanya membaca saja tanpa diikuti dengan praktek menulis, maka kita hanya akan pintar membaca saja namun tetap kaku dalam menulis. Intinya: baca, pahami, uji dan praktekkan (menulis).
Penulis profesional itu perlu latihan  Semakin banyak kita menulis itu sama dengan mengasah keahlian dan tentunya akan membuat kita semakin mahir. Satu rangkaian kalimat yang kita buat akan mempertajam keahlian kita. Namun jika cara menulis kita hanya seperti itu secara terus menerus tanpa kita kembangkan, maka kemampuan menulis kita hanya sebatas itu-itu saja dan tidak akan bertambah. Menulis banyak macam ragamnya dan semuanya kita harus menguasai. Kalau ingin menguasai Teori menulis baca juga buku ini : Ketika Semua Jalan Tertutup: Menulis Malah Memberi Segalanya.

Penulis profesonal itu Tidak Susah  Jika kita terus belajar dan berlatih, tanpa terasa kita akan mahir dalam menulis. Ditambah lagi tahu dan mengerti Teorinya maka segala macam cara menulis akan menjadi mudah. Tidak ada kata sulit bagi orang yang sudah mahir. Sulit hanya berlaku bagi orang yang belum mahir. Orang yang tidak mau belajar dan tidak mau mengasah keahlian akan tumpul selamanya.
Ada satu hal lagi. Tetap tingkatkan kualitas intelektual Anda. Jika anda sudah mahir dalam menulis, maka anda bisa membuat tulisan berkualitas sambil tertawa. Karena menulis artikel berkualitas bukan menjadi pekerjaan yang berat lagi bagi anda, tetapi menjadi sebuah kebiasaan yang menyenangkan. Tetapi ingat kalau kualitas diri atau kualitas intelektual anda juga tetap anda tingkatkan.

Baca juga : Rahasia Sukses Penulis Entrepreneur


[1] https://www.idntimes.com/life/inspiration/amelia-solekha/penuh-duka-cita-begini-perjalanan-hidup-jk-rowling-sebelum-sukses-c1c2/10