Bila waktu tiba Pada saat kematian menjemputmu,janganlah kau bersedih, ihklaskanlah semuanya.Jangan hawatirkan akan jasadmu yang sudah lelayu,karena kaum muslimin, sohib dan keluarga akan mengurus jasadmu.Mereka akan memandikanmu dan mengkafanimu dan menyembahyangkanmu memohon yang terbaik buatmu, lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan tempat jazadmu diistirahatkan.Akan ada banyak orang yang mengantarkan jenazahmubahkan mereka akan meninggalkan pekerjaan nya untuk ikut menguburkanmu.
Kita
bisa berusaha baik secara sendiri-sendiri atau bersama dengan warga, tetapi
setelah semua upaya dilakukan maka di ujung nya kita juga harus Tabah menerima
kenyataan. Kita harus lebih berhati-hati lagi. Tambahan kasus baru Corona di
Indonesia terus saja bertambah. Bahkan, angka kematian akibat corona juga
bertambah banyak. Melansir data Satgas Covid-19, hingga Minggu (20/6) ada
tambahan 13.737[1]
kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi
1.989.909 kasus positif Corona.
Sementara
itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 6.385 orang sehingga
menjadi sebanyak 1.792.528 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat
virus Corona di Indonesia bertambah 371 orang menjadi sebanyak 54.662 orang.
Jumlah ini setara 2,7% dari kasus positif corona.
Lantaran
masih tingginya tambahan kasus positif Corona, pemerintah meminta masyarakat
memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol
kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka
penularan. Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M yakni
memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan
membatasi mobilitas.
Berdasarkan
banyak penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus,
termasuk virus Corona sebesar 35%. Sementara memakai masker bisa mengurangi
risiko penularan virus Corona hingga 45% kalau memakai masker kain. Sementara
kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75%.
Melebihi 4 Juta
Kematian
Kasus
kematian terkait virus corona di dunia melewati tonggak suram. Menurut
penghitungan Reuters, angkanya melebihi 4 juta orang[2],
Kamis (17/6/2021).Padahal, di 2020, butuh lebih dari setahun untuk jumlah
kematian Covid-19 mencapai 2 juta. Sementara saat ini, hanya butuh 166 hari
mencapai dua juta tambahan.
Ada
lima negara teratas berdasarkan jumlah kematian. Yakni Amerika Serikat (AS),
Brasil, India, Rusia, dan Meksiko. Mereka mewakili sekitar 50% dari semua
kematian di dunia. Sementara Peru, Hongaria, Bosnia, Republik Ceko, dan
Gibraltar memiliki tingkat kematian tertinggi bila disesuaikan dengan populasi.
Negara-negara di Amerika Latin menghadapi wabah terburuk sejak Maret, dengan 43
orang dari setiap 100 infeksi di dunia dilaporkan di kawasan itu. Sembilan
negara teratas yang melaporkan kematian per kapita terbanyak selama seminggu
terakhir semuanya berada di Amerika Latin.
Rumah
sakit di Bolivia, Chili, dan Uruguay sebagian besar menampung pasien Covid-19
antara usia 25 dan 40 tahun seiring tren pasien yang lebih muda terus
berlanjut. Di São Paulo Brasil, 80% penghuni unit perawatan intensif (ICU)
adalah pasien corona. Melonjaknya kematian membebani kapasitas operasi
krematorium di negara-negara berkembang. Para penggali kubur di beberapa negara
terpaksa memperluas lahan dengan deretan kuburan baru.
India
dan Brasil adalah negara yang melaporkan kematian paling banyak setiap hari,
dengan rata-rata tujuh hari dan masih bermasalah dengan masalah kremasi serta
kurangnya ruang pemakaman. India menyumbang satu dari setiap tiga kematian yang
dilaporkan di seluruh dunia setiap hari. Banyak pakar kesehatan percaya bahwa
jumlah kematian resmi bisa lebih banyak lagi dari angka terkini. Bulan lalu,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memperkirakan angka kematian jauh lebih
tinggi.
Pekan
lalu, negara bagian Bihar di India meningkatkan jumlah kematian akibat corona
secara tajam lebih tinggi setelah ditemukannya ribuan kasus yang tidak
dilaporkan. Ini menambah kekhawatiran bahwa jumlah kematian India secara
keseluruhan jauh lebih banyak daripada angka resmi. Sementara jumlah kasus baru
dan kematian telah berkurang di negara-negara seperti AS dan Inggris. Beberapa
negara mengalami kekurangan vaksin karena varian Delta menjadi jenis yang
dominan di seluruh dunia.
Ketika
negara-negara miskin berjuang untuk menginokulasi populasi mereka karena
kekurangan vaksin, negara-negara kaya telah didesak untuk menyumbang lebih banyak
untuk mengendalikan pandemi. "Masalah utama di Amerika adalah akses
vaksin, bukan penerimaan vaksin," kata Direktur Organisasi Kesehatan Pan
Amerika Carissa Etienne, mendesak negara-negara donor untuk mengirim suntikan
sesegera mungkin. Diketahui kini deretan negara kaya Kelompok Tujuh (G7) telah
berjanji akan memberikan 1 miliar vaksinasi Covid-19 untuk membantu
negara-negara miskin vaksinasi populasi mereka.
[1] https://nasional.kontan.co.id/news/kasus-corona-indonesia-minggu-206-jumlah-kematian-melonjak-371-orang
[2] https://www.cnbcindonesia.com/news/20210618130550-4-254163/jumlah-kematian-covid-19-dunia-lewati-4-juta-kasus
No comments:
Post a Comment