Kalau Anda Ingin Jadi Penulis Di Koran
Menulis di koran itu keren, maksudnya
Keren? Ya hanya keren begitu saja! Artinya sebagai penulis ternyata tulisan
anda layak diterbitkan. Nama anda jadi muncul di koran, teman dan sahabat anda
jadi tahu bahwa ternyata anda punya kebolehan juga dalam menulis! Hanya itu saja? Ya masih banyak sih; misalnya
tampang anda muncul di koran itu. Anda juga dapat uang dari tulisan tersebut.
Apakah besar honornya kalau menulis di Koran? Ya sekarang sih sudah tidak? Lalu
apakah pernah honor menulis di koran itu sebagai sesuatu yang besar?
Oh kalau
itu pertanyaanmu? Jawabnya Ya. Tahu nggak pada tahun 70 an, menulis di koran
itu honornya lumayan besar. Untuk koran nasional, honornya bervariasi antara 15-35.000 rupiah; koran
lokal antara 1500-2500 rupiah per artikel. Tapi ingat harga heras satu kilogram
waktu itu sebesar rp 30, Jadi kalau honornya Rp35.000 maka anda dapat membeli
beras 1 ton, 1000 kg lebih. Sekarang? Koran nasional paling banter bisa memberi
50 kg beras, malah banyak yang nggak bayar sama sekali.
Tapi lupakan nilai honornya, yang
pentingkan bagaimana agar bisa menjadi penulis yang baik dan tulisan kita bisa
dimuat di Koran. Ya kita hanya bicara soal itu saja dululah, yang lainnyananti
sajalah atau lain waktu. Oke?
Anda
Memang Perlu Jadi Ahli
Untuk memulai karier menulis di koran,
amati rubrik yang disukai oleh Koran tersebut. Misalnya hari Sabtu, Koran
tersebut dihiasi oleh tulisan-tulisan bertemakan Gadget. Maka tulisan anda dapat
menyesuaikan tema tersebut untuk dapat dimuat di hari Sabtu. Pelajari chiri khas koran tersebut. Ibarat kata nih
ye, kalau warung makanan maka anda harus bisa mengenalnya, apakah warungitu
warung Soto, warteg atau nasi padang. Nah ini penting, sebab kalau ternyata
koran itu tipe nasi padang lalu anda tawarkan bahan untuk Soto, jelas mereka
nggak akan terima. Begitu juga sebaliknya. Jadi kenali tipe Koran tersebut dan
ketahui apa maunya.
Kemudian yang lebih penting lagi, anda
harus punya pengetahuan atau punya referensi tentang apapun yang akan anda
tuliskan. Kalau itu misalnya tentang kehidupan ekonomi, maka anda juga harus
tahu siapa mbahnya ekonomi yang sekarang ini di puja dan diandalkan pasar; anda
juga harus tahu siapa-siapa saja pemikir ekonomi secara nasional. Siapa saja
dari perguruan tinggi, dari para partai politik, dari pengamat, dari budayawan
dll. Artinya bidang apapun yang jadi segmen atau niche anda, anda harus tahu
betul jeroannya. Nah dari hal seperti ini, anda nanti akan tahu tipe ekonom
seperti apa sebenarnya Koran yang akan anda tuju.
Berikut beberapa tips supaya tulisan
dapat dimuat di Koran:
1. Ide Orisinal, dan lagi IN. Bisa
saja tulisannya sama tapi tulislah dari sudut pandang yang khas dan menarik
banyak minat. Bayangkan anda sedang
memberi pencerahan dimuka khalayak. Pencerahan yang semestinya perlu mereka
tahu bila dikaitkan dengan topik yang lagi ini di masyarakat.
2. Topik Aktual. Koran terbit setiap
hari, isu berubah setiap saat. Untuk menulis topik actual, tantangannya
adalah untuk tidak hanya mengerti
isu-isu terdahulu tapi juga mampu memprediksi isu yang akan datang. Sebagai
penulis anda sebaiknya sudah bisa memanfaatkan “Trending Topic” dari sosial
media serta sesuai arahan Google, Yahoo atau mesin pencari lainnya. Anda jangan
sampai tergolong gaptek.
3. Uraian dan Data Baru. Masalah boleh
sama. Tapi coba kita melihat masalah tersebut dengan pendekatan yang berbeda
dari kebanyakan orang. Sebagai penulis anda juga sudah paham tentang apa yang
tengah In di media massa dan dari sudut pandang mana yang berkembang saat ini.
Karena itu anda harus bisa menulisnya dari sisi lain, sisi yang juga tidak
kalah menariknya.
4. Argumentasi Menarik dan Logis.
Argumentasi muncul dari kekayaan pandangan seorang penulis. Alurkan argumentasi
anda sesuai dengan alur yang berdasarkan teori atau cara pandang para ahli.
Ingat tidak ada yang baru di dunia ini, semua itu sudah pernah terjadi, dan
carilah kejadian tersebut serta kemukakan dengan logika dan bahasa serta
suasana saat ini.
5. Tidak Bertele-tele. Kalau anda
sudah tergolong ahli pada bidangnya, maka tulisan anda tidak akan bertele-tele.
Sebab yang anda tuliskan itu adalah sesuatu yang riel, sesuatu yang memang
berdasarkan teori, sesuatu yang berdasarkan pengalaman para ahli sehingga anda
tinggal merangkaikannya dalam untaian kata-kata yang baik dan benar.
6. Tangkap dan Peka Dengan Momentum. Kalau
anda seorang penulis, maka anda tahu apa yang tengah terjadi di sekitar
anda. Karena itu manfaatkan momentum
yang ada, agar sesuai dengan tulisan anda. Bisa juga anda katakan, buatlah
tulisan sesuai perkembangan yang tengah terjadi di masyarakat.
7. Populer.Pilih bahasa yang mudah
dipahami pembaca supaya pesan yang ingin kita sampaikan dapat dengan mudah
mengena di hati pembaca.
8. Mengikuti Aturan.Perhatikan betul
ejaan yang digunakan. Perhatikan pula aturan yang ditentukan oleh redaksi,
missal: jenis tulisan, jumlah karakter, margin, spasi, dan seterusnya.
Sebaik-baiknya tulisan tapi jika tidak mengikuti aturan tetap akan ditolak oleh
redaksi.
9. Menggunakan Bahasa yang Sopan dan
menarik.Kebanyakan media kini menerima tulisan melalui e-mail. Karena kemudahan
ini, terkadang kaidah dan etika menulis surat terabaikan. Tulislan isi e-mail
dengan sapaan kepada redaksi dan berisi maksud e-mail tersebut dengan bahasa
yang sopan. Dengan begitu, redaksi jadi lebih merasa dihormati.
Selamat mencoba, jangan lupa yang
penting itu berlatih dan berlatih. Ingatlah menulis itu juga bisa menjadi
tumpuan kehidupan profesional anda.
No comments:
Post a Comment