Oleh harmen batubara
Untuk dapat menghasilkan
tulisan yang enak dibaca, memang tidaklah mudah. Tetapi kalau mau bersabar dan
mau berlatih secara ihklas, maka suatu saat anda akan menemukannya atau mejadi
seorang penulis yang disenangi oleh para pembacanya. Ada beberapa syarat yang perlu
anda perhatikan.
Kuasai
dan Latih Ketrampilan Menulis Anda. Kegiatan tulis-menulis tentu
saja mensyaratkan kemampuan atau ketrampilan menulis. Bagaimana mungkin tulisan
bisa dikatakan baik tanpa ketrampilan menulis, yaitu ketrampilan untuk
mengungkapkan pikiran dengan untaian kata, rangkaian kalimat, dan susunan
paragraph dalam tulisan. Untuk itu anda perlu tahu ilmu menulis, tahu cara
menulis dalam bahasa Indonesia yang benar. Ibarat belajar pencak silat, anda
harus tahu betul jurus-jurus dasarnya. Idenya adalah latih dan kuasai semua
jurus dasar tersebut. Kalau anda sudah mahir dengan jurus dasar. Maka secara
tidak langsung anda akan bisa menemukan kembangan-kembangan jurus baru. Itulah
yang disebut sebagai ketrampilan itu.
Demikian juga dengan
ketrampilan menulis. Ketrampilan menulis tidak muncul tiba-tiba. Ketrampilan
tersebut harus dibangun dan ditumbuhkembangkan dengan aktifitas menulis yang
tak mengenal bosan dan lelah. Ada pula kekuatan bakat di sana, tetapi sekedar
mengandalkan bakat tak cukup. Bakat tak pernah bisa mengalahkan latihan, namun latihan
disertai bakat akan membuat seseorang menjadi “HEBAT”, penulis yang disenangi
pembacanya. Ketrampilan menulis itu buah dari latihan terus-menerus, bukan
diwariskan, apalagi turun dari langit.
Jam
Terbang atau Pengalaman. Menjadi seorang penulis haruslah
mempunyai jam terbang dalam dunia tulis menulis yang banyak. Jangan harap bisa
menulis dengan baik jika tak punya pengalaman. Anda harus ihlas untuk
memulainya dari seorang penulis “jalanan” , menulis ditempat yang kecil
persaingannya, tetapi melakukannya dengan sungguh-sungguh. Misalnya di Koran
dinding sekolahan atau di Karang Taruna. Meski di tempat yang tidak ada
persaiangannya, tapi menulislah dengan sungguh-sungguh. Meski kita percaya bahwa; Setiap orang hidup memiliki pengalaman yang
unik, berbeda dari orang lain. Nah keunikan itulah yang terus dikembangkan agar
bisa jadi suatu ciri khas. Keunikan itulah kekuatan setiap orang untuk
melahirkan tulisan yang baik. Jadikanlah setiap kesempatan sebagai ajang atau
kesempatan untuk berbuat yang terbaik. Jangan acuh dengan kesempatan. Tapi jadikanlah
ia jalan emas menuju pembuktian diri. Jadilah yang terbaik, dan jadilah penulis
yang disenangi.
Jadilah
Seorang Ahli, Miliki Pengetahuan Mendalam.
Menjadi seorang ahli jangan hanya terbatas pada keahlian
formal; yang didukung oleh ijasah, diploma atau sertifikat. Saya pernah melihat
disertasi seorang Doktor hewan tentang Cara menangkap ikan Belut. Setelah saya baca
disertasinya, keahlian sang Doktor tersebut menurut saya masih jauh dibawah
ketrampilan para penggiat penangkap belut di Kampung saya. Kalau saja para penangkap
belut di kampong saya, juga membekali diri mereka dengan ilmu tentang ikan
belut. Maka sejatinya mereka juga adalah pakar penangkap belut yang hebat.
Karena itu kalau mau jadi
seorang penulis. Maka pilihlah bidang atau segmen yang anda senangi. Kuasai
ilmunya meski secara otodidak tidak jadi masalah. Tetapi begitu anda
menuliskannya seorang pakar sekalipun akan mengakui akan kebenaran yang anda
tuliskan. Jadi ingat, anda bisa menjadi seorang ahli yang berkualitas meski secara
otodidak. Dulu di kantor tempat saya bekerja ada seorang Professor Doktor yang sering kami namakan sebagai Bapak Geodesi
Indonesia. Kepakarannya memang hebat.Hebatnya beliau ini punya asisten yang
sama sekali tidak punya pendidikan formal kecuali hanya sampai SMU, tetapi pengetahuan dan ketrampilannya boleh
dikatakan tidak berbeda jauh dengan sang Dokor, khususnya dalam bidang
Astronomi Geodesi. Sang Doktor dan juga rekan-rekan beliau ingin sekali memberikan
gelar keahlian pada sang asisten beliau. Hanya saja si asisten ini juga
ternyata tidak mau untuk menjadi mahasiswa di Perguruan Tinggi tempat sang
Doktor mengajar. Berbagai kemudahan telah ditawarkan, tetapi sang asisten tetap
tidak mau. Sang asisten memang ahirnya tidak punya gelar apa-apa, tetapi semua
tulisannya tentang astronomi Geodesi menjadi rujukan di pendidikan tinggi
Geodesi. Jadi maksudnya, ya kurang lebih begitulah. Jadilah seorang ahli,
sehingga tulisan anda akan benar – benar menjadi bahan rujukan yang tidak
diragukan oleh para pembaca anda.
Banyak
Membaca dan Milikilah Wawasan Yang Luas. Wawasan berbeda dengan
pengalaman dan pengetahuan. Setidaknya begitulah menurut pendapat banyak para
ahli, karena wawasan adalah hasil sintesa pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari banyaknya belajar dan
membaca. Wawasan yang luas akan menjadi daya kritis dan kejelian seseorang dalam melihat setiap permasalahan. Bila semangat
belajar, membaca digabungkan dengan kecerdasan maka sesungguhnya ia akan jadi
seorang penulis yang hebat. Apakah orang bukan cerdas akan tidak mempunyai
peluang?
Semangatnya jangan melemah. Ingat
kecerdasan adalah bahan bawaan, dan itu umumnya anugrah. Tapi bukan berarti
kalau kita kurang cerdas berarti peluang kita akan mati. Persoalannya hanya
dalam ketekunan. Kalau anda rajin belajar dan tekun berlatih. Maka lama-lama
anda juga akan jadi cerdas. Bedanya hanya soal mengasah dan daya tahan dari
ketajaman yang bisa anda peroleh. Soal sukses tidak ada hubungannya dengan
cerdas atau kurang cerdas. Yang ada itu adalah antara orang yang rajin dan
tidak rajin. Maka sebagai penulis, isilah atau jadikan wawasan anda seluas dan
sedalam yang anda bisa.
No comments:
Post a Comment