Novel Inspiratif, Publik Gemari Novel
Inspiratif
Novel inspiratif menjadi salah satu
buku bacaan yang banyak diburu oleh para kolektor buku, termasuk pelajar dan
mahasiswa. Fenomena yang terjadi beberapa tahun belakangan ini diharapkan
semakin menumbuhkan budaya membaca pada generasi muda. "Novel-novel yang
menceritakan kehidupan yang inspiratif menjadi best seller (laris). Buku ini
dicari oleh semua kalangan, di antaranya pelajar dan mahasiswa," kata
editor Republika Penerbit, M Iqbal Santosa, di Jakarta, Sabtu (5/9).
Republika Penerbit menjadi salah satu
dari sekitar 60 peserta Pameran Buku Indonesia Internasional (IIBF) yang
berlangsung di Jakarta Convention Center, 2-6 September 2015. Menurut Iqbal,
pembaca tertarik pada novel yang mengangkat tema sederhana, tetapi digali
secara mendalam. Pesan yang terkandung dalam novel itu juga menjadi daya tarik
bagi pembaca. "Pembaca cenderung mencari nilai-nilai yang dapat ditiru
dalam kehidupan nyata," katanya.
Minat pembaca pada genre novel
cenderung selalu berubah. Dulu, novel yang mengangkat kisah-kisah romantis dan
religius diburu masyarakat. Selera pembaca mulai beralih pada novel tentang
kisah tokoh yang berjuang menggapai kesuksesan. Novel yang mengangkat kisah
kehidupan keluarga disertai nilai-nilai kebaikan juga mendapat tempat di hati
pembaca.
Selain tema, lanjut Iqbal, penulis
memengaruhi pembaca untuk membeli buku. Novel-novel karangan penulis terkenal
dengan mudah habis di toko buku, seperti novel karya Tere Liye, Habiburrahman
El Shirazy, dan Andrea Hirata. "Mereka sudah punya komunitas sehingga buku
genre apa pun yang dikeluarkan mereka diminati," katanya. Pantauan Kompas,
di beberapa stand buku di IIBF 2015, novel memang cukup laris. Novel Rindu
karya Tere Liye, misalnya, telah dicetak ulang 18 kali.
Buku biografi. Iqbal menuturkan, selain novel
inspiratif, buku biografi tokoh-tokoh berpengaruh juga banyak diminati pembaca.
Namun, tidak semua tokoh besar yang diangkat laris di pasaran. Ketokohan, kisah
hidup, dan cara penulisan menjadi pertimbangan utama laris atau tidaknya sebuah
buku. Mardhina Koesomawati, Spesialis Produk Penerbit Kepustakaan Populer
Gramedia (KPG), menuturkan, buku yang mengisahkan tokoh sejarah, seperti Ali
Moertopo, Muhammad Yamin, dan Widji Thukul, selalu laris. "Sebagian besar
peminatnya adalah kolektor pribadi, tetapi ada juga mahasiswa yang mencari buku
ini sebagai referensi bacaan," katanya.
Winyanto dari bagian pemasaran
Penerbit Buku Kompas, menuturkan, buku biografi Andi Noya sudah dicetak ulang
sembilan kali. Buku itu menjadi buku terlaris selama satu bulan terakhir.
Selain itu, novel sejarah juga menjadi buku yang banyak dicari pelajar dan
mahasiswa. "Novel jenis itu menarik karena disampaikan dengan kata-kata
yang indah dan sederhana meski temanya agak berat," katanya.Andi Supriadi,
supervisor Penerbit Buku Mizan, menuturkan, selain novel inspiratif, novel
komedi juga banyak dicari pembaca. "Novel itu dicari karena ada sisi
humornya, tetapi tetap menyampaikan nilai-nilai kebaikan. Bahasanya juga
ringan," katanya. (Sumber : Kompas, September6,B08)
No comments:
Post a Comment