Penulis Dari Perbatasan: Mau Jadi Blogger atau Vlogger?
Profesi sebagai
blogger dan vlogger sungguh makin menarik. Bisa dimengerti karena, teknologinya
kian memungkinkan dan perkembangan akses internet kian membaik. Kalau kamu mempertimbangkan
untuk menjadi blogger atau vlogger
sebagai profesi, ada baiknya kamu mengetahui dulu perbedaannya. Blogger adalah
sebutan untuk seseorang yang melakukan aktivitas blogging. Sementara itu,
vlogger lebih merujuk pada seseorang yang membuat video atau Video Blog. Kalau Blogger
bermain dengan kata-kata dan merangkai kata sementara vlogger membuat konten
dalam bentuk video. Dengan kata lain, Blogger merupakan seseorang yang aktif
menulis di blog baik itu blog pribadi ataupun blog bisnis. Sementara itu,
vlogger atau Video Blog adalah seseorang yang aktif membuat konten blog dalam
bentuk video. Vlogger disamping trampil menyajikan sesuatu yang menarik dengan
cara visual juga didukung oleh pengambilan gambar yang menarik. Artinya,
konten-nya adalah blog yang dibuat secara visual. Biasanya, para vlogger aktif
di platform-platform video. Salah satunya, Youtube. Konten blog dan video blog
ini genrenya bisa bermacam-macam. Mulai dari kuliner, beauty& fashion, wisata,
hobi, sampai komedi Dll. Namun, tujuan dari blogger dan vlogger adalah sama,
yaitu menarik sebanyak mungkin viewers.
Oleh karena itu,
blogger dan vlogger harus menyajikan konten yang enak dibaca atau enak
ditonton. Kalau bisa membuat konten atau video yang menarik, bisa dipastikan jumlah
viewers semakin banyak pula. Sebelum memutuskan untuk menjadi blogger atau
vlogger, ada baiknya mempertimbangkan beberapa hal berikut ini.
Masalah Utama Blogger Yang Anda Perlu Tahu
Kesatu : Blogging Bukan Cara Mudah Untuk Mendapatkan Uang. Ya…Blogging itu hasilnya tidak instan, butuh kesabaran talenta dan instink bisnis yang tinggi. Mereka yang sukses dalam blogging adalah mereka yang memang benar-benar suka dengan dunia ini…smart dan punya naluri bisnis yang diatas rata-rata, bukan hanya karena terpancing dengan uang.
Blogger itu
merupakan jalan panjang dan mesti konsisten. Anda tidak bisa langsung
mendapatkan penghasilan di hari pertama. Bahkan mungkin setelah 6 bulan –
satu tahun blogging secara konsisten
barulah anda bisa mulai mendapatkan penghasilan untuk menunjang hidup. Dalam
rentang waktu berbulan-bulan itu anda mesti konsisten menulis dan mengembangkan
blog tanpa dibayar sepeser pun dan malah harus terus melkaukan investasi, ya
baik dalam sarana dan peralatannya mau dalam ketrampilannya. Artinya begini…
Kalau anda sekarang sedang butuh penghasilan yang dan perlu cepat, JANGAN berpikir bahwa dengan membuat blog anda akan berhasil untuk mendapatkan uang. Percuma, seminggu dua minggu atau satu bulan kemudian pasti Anda sudah bosan. Tapi kalau anda butuh hobi atau pekerjaan sampingan yang berpotensi menjadi sumber penghasilan, silahkan lanjut. Yang Jelas dan Ingat ini. Kalau anda butuh penghasilan dalam waktu singkat, blogging bukan jawabannya.
Kedua : Blog Yang Berhasil Harus Keren & Kaya traffik. Ini poin terpenting yang harus anda ketahui. Blog itu sebenarnya tergantung pada pengunjungnya. Kalau pengunjungnya banyak, maka anda akan segera dapat penghasilan besar. Sebaliknya. Kalau pengunjungnya tidak ada. Maka jangan berharap anda akan memperoleh uang dari kegiatanmu ini.
Coba lihat
polanya. Untuk mendatangkan banyak pengunjung, berarti Blognya memang bagus
terlihat. Kontennya menarik dan bermanfaat bagi pembacanya, sudah itu Blogmu
itu harus juga di iklankan agar makin banyak pengnjung. Jadi terlihatlah
sekilas bagi kita, bahwa untuk mendapatkan sebuah Blog yang bagus, maka pendekatannya
juga harus dengan pendekatan bisnis pula. Anda harus berinvestasi.
Lho kitakan
bicara tentang Blog untuk mendapatkan uang. Katanya “Ini kan artikel panduan
tentang mendapatkan uang, kenapa yang dibahas malah cara-cara mengembangkan
blog. Bukan cara mendapatkan uangnya?”
Begini…Duduk persoalannya… Blog Tanpa traffic, mustahil bisa mendapatkan penghasilan. Karena itu, untuk bisa mendapatkan uang, maka fokus utama anda adalah traffic.Entah nanti sumber penghasilannya dari mana, terserah anda……sama saja.
Mau pakai iklan
AdSense, iklan pribadi, melakukan affiliate marketing, menjual produk sendiri,
menjual jasa/layanan, semuanya sama saja. Yang penting anda punya traffic dulu.
Tanpa traffic ya wassalam. Maka dari itu, kalau ada yang dibahas tentang strategi-strategi mengembangkan blog dan
mendapatkan traffic. Cobalah simak lebih dalam lagi. Sebab …Apapun sumber
penghasilan blog anda, mustahil bisa menghasilkan uang tanpa traffic. Tidak ada
sumber penghasilan yang bisa mendatangkan uang kalau anda tidak mampu
mendatangkan pengunjung ke blog.
Ketiga : Hindari Memanfaatkan Adsense Sebagai Sumber Pendapatan. Biasanya dan selama ini, umumnya para Blogger selalu berpikir tentang AdSense. AdSense itu sudah menjadi sumber pendapatan blogger Indonesia yang paling umum, karena apa ya? Ya karena mudah……tinggal daftar, tunggu diterima, pasang kode di blog. Duit ngalir. Maka dari itu AdSense banyak digunakan oleh blogger..Tapi ada fakta yang menyedihkan:
Pendapatan dari iklan AdSense ini JAUH lebih kecil daripada yang lain. Alasannya? Penghasilan per klik untuk Indonesia di AdSense rata-rata hanya $0,04 dengan rasio klik (RTK atau CTR) rata-rata di bawah 3%. Artinya kalau kita punya 10.000 pengunjung sehari, hanya 300 orang yang klik iklan. 300 orang dikali $0,04 berarti pendapatan anda cuma $12 sehari. Dari 10ribu cuma $12!
Gila. Padahal kalau anda punya pengunjung sebanyak itu dan dengan sumber pendapatan lain, penghasilan anda per hari bisa lebih dari sejuta. Bayangkan: Kalau anda menjual produk digital atau mempromosikan produk affiliate, misalkan keuntungan per penjualan $5 (nilainya saya buat sangat rendah).
Dari 10ribu orang, yang beli 0.5% atau 50 orang (ini juga saya rendahkan). Berarti kita sudah dapat $250 per hari. Jauh kan? Lebih dari 20x lipat.Tapi ada pengecualian: Untuk blog yang memiliki banyak topik (istilahnya blog gado-gado) biasanya memang iklan yang paling efektif karena akan sulit menjual produk/layanan dengan blog bertopik lebih dari Satu.
Keempat : Hindari Konten Amatiran, Buatlah Konten TerbaikMu. Seberapa sering sebaiknya blog baru menerbitkan konten? Satu artikel sehari? Dua.. artikel sehari? atau 10 artikel sehari? …tergantung dari tipe blog anda. Tapi biasanya sekali sehari itu sudah kebanyakan, apalagi kalau anda hanya penulis seorang diri. Keburu capek duluan sebelum sukses. Secara teori, memang blog yang menerbitkan banyak artikel akan lebih cepat ramai.
…karena lebih banyak artikel, lebih banyak yang muncul di search engine, lebih banyak yang share, akhirnya lebih banyak pengunjung. Tapi kenyataannya tidak semudah itu.Bagi blogger baru, tidak mudah untuk membuat banyak konten berkualitas dalam waktu singkat. Kalau anda menerbitkan banyak konten, justru kualitasnya akan menurun.Tips: terbitkan 1-3 konten per minggu untuk blog baru supaya kemampuan menulis anda meningkat, setelah beberapa minggu sesuaikan frekuensinya dan tingkatkan kualitasnya.
Mau Blogger atau Vlogger?
Perbedaan antara
blogger vs vlogger terdapat pada beberapa hal. Di antaranya sebagai berikut:
# Konten
Sekilas, konten yang disajikan blog dan vlog hampir mirip. Hal yang
membedakan adalah cara penyajiannya. Cara penyajian konten dalam blog berbeda
dengan vlog. Umumnya Vlog sangat diminati karena dalam menyajikan konten-nya
sangat menarik dan mudah dipahami. Selain itu, masyarakat pun umumnya lebih
tertarik pada hal visual daripada tulisan.
Sementara blog adalah
kreasi para penulis yang memang butuh keahlian khusus dalam mengolah sebuah
tulisan sehingga menjadi sebuah konten yang menarik. Skill sang penulis menjadi
sangat berpengaruh, terutama bagaimana cara sang penulis mengemas konten supaya
menarik untuk dibaca. Kemampuannya mengoyak-ngoyak emosi para pembacanya jelas
sangat menentukan.
# Pengunjung Pengunjung merupakan salah satu hal yang
perlu jadi pertimbangan kamu. Pengunjung blog dan vlog merupakan orang-orang
yang sedang mencari sesuatu yang menjadi masalah atau kesenangan mereka. Entah
itu suatu info atau pun hiburan. Namun, pengunjung blog bisa dipastikan adalah
dari orang-orang yang senang membaca teks sebagai referensi sementara
pengunjung Vlog lebih menyenangi
“tayangan” atau visual sebagai referensinya. Tapi ujungnya kalau mau
berpenghasilan besar kuncinya adalah kemampuan untuk dapat mendatangkan
pengjung yang sebanyak-banyaknya. Makin banyak, makin baik dan makin untung.
# Kemudahan Akses. Dalam mem-posting konten, kemudahan akses
internet harus jadi bahan pertimbangan. Terutama dalam hal kecepatan internet. Kondisi
akses internet akan berpengaruh dalam memilih antara blog dan vlog. Untuk vlog,
pasti dibutuhkan kecepatan internet yang bagus khususnya pada saat mau
mem-posting video.Hal ini pun berpengaruh pada kuota internet-nya. Sementara
itu, untuk mem-posting konten blog tidak terlalu memakan banyak kuota internet.
# Perlengkapan yang Diperlukan Selain
koneksi internet, blogger pun membutuhkan media untuk membagi konten-nya. Entah
itu lewat platform blogging seperti blogspot, wordpress, joomla dan sebagainya juga
perlu membeli sebuah “domain” nama Blog dan juga sewa “hosting”. Harganya memang
tidaklah tergolong mahal.
Sementara untuk
Vlogger anda memerlukan perlengkapan untuk membuat video, vlogger mesti
membutuhkan kamera. Vlogger professional bisanya memiliki kamera dengan layar
yang bisa di Flip sehingga bisa melihat hasilnya di layar secara langsung.
Ditambah lagi microphone dan lampu. Juga perlu adanya software untuk mengedit
video. Jika dilihat dari perlengkapan yang dibutuhkan, vlogger membutuhkan
modal yang cukup besar ketimbang blogger.
Seorang vlogger
harus memiliki sebuah alat untuk merekam video seperti kamera vlog, smartphone
yang canggih serta peralatan pendukung untuk membuat video yang menarik dan
berkualitas tinggi. Kamera menjadi hal esensi bagi mereka yang ingin membuat
video blog (vlog). Alasannya jelas, penting bagi para vlogger mendapatkan hasil
gambar dan video terbaik dengan cara yang lebih efisien. Memilih kamera juga
perlu kecermatan, pastinya harus disesuaikan dengan kebutuhan vlog
masing-masing. Setiap spesifikasi dan fitur harus diteliti lebih dalam agar
dapat menunjang aktivitas vlog-mu. Misalnya, jika vlog yang dilakukan tentang
traveling tentu bukan hanya lensa gahar saja, tetapi akan membutuhkan juga
kamera berdesain ringan. Jadi bisa dibawa ke mana pun.
Bagi vlogger
atau Youtuber pemula, tentu budget jadi salah satu hal yang menjadi
pertimbangan. Bagaimana bisa mendapatkan kamera unggulan dengan harga yang tidak terlalu mahal. Bisa
anda pilih misalnya Fujifilm X-A3. Kamera Fujifilm tidak diragukan lagi menjadi
andalan para fotografer terkenal. Tidak hanya foto, kualitas video yang
dihasilkan pun sudah tergolong mumpuni dan tidak salah jika kamera ini
digunakan untuk kegiatan Vlog. Fujifilm-XA3 menggunakan lensa Fujinon XC 16-50
f/3,5 – 5,6 OIS II sebagai lensa bawaan ber-resolusi 24,2 Megapiksel (MP). Kamera
ini mampu memotret foto macro dengan baik pada kelasnya. Kamera didesain pas
untuk melakukan selfie dan vlog karena, layar bisa dilipat ke posisi selfie.
Layar kamera mirrorless Fujifilm X-A3 berukuran 3 inci, ditambah sudah dibekali
fitur touchscreen. Bisa juga Kamera Olympus
Pen E-PL8. Olympus Pen E-PL8 menjadi
salah satu kamera mirrorless dengan desain ramping serta ringan tetapi kokoh, kamera
ini dibekali sensor 16 MP. Berbobot sekitar 374 gram (g), menjadikannya terasa
ringan digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain desain stylish-nya,
fitur didalamnya pun tergolong sangat mendukung kegiatan vlog. Fitur penstabil
video dalam kamera mampu memberikan hasil mulus sehingga, video akan tetap
stabil ketika pengguna bergerak atau berjalan. Bisa juga Nikon 1 J5. Kamera ini dilengkapi
lensa bawaan yaitu lensa kit 10-30 mm f/3,5 – 5,6 sudah memiliki kemampuan
resolusi hingga 4K. Shutter speed Nikon 1 J5 bisa mencapai angka 1/16000 detik.
Ini artinya, gambar akan tetap bagus walaupun sedang berjalan cepat.
Fitur-fitur juga tergolong lengkap seperti adanya built in Wi-Fi & NFC,
serta layar flip on untuk mendukung kegiatan video blog-mu. Frame per
second (fps) memiliki 60 fps, lebih besar dari Canon M10. Kamera-kamera
tersebut harganya bervariasi mulai dari Rp 4jt-Rp9jt an.
Tak hanya
peralatan Kamera, membuat video yang
bagus juga memerlukan software untuk meng-edit video. Ibarat teka-teki atau
puzzle, kamu harus piawai dalam menggabung-gabungkan gambar yang kamu miliki.
Tanpa software atau aplikasi edit video yang mudah digunakan, kamu yang pemula
akan memiliki kesulitan untuk merangkai kembali video yang sudah kamu buat.
Karena itu kamu perlu software dan aplikasi yang bisa kamu gunakan. Misalnya.
Apple
iMovie Bagi mereka yang memiliki Mac,
beruntunglah kalian karena Apple menyediakan iMovie secara cuma-cuma. iMovie
sangatlah standar, sederhana namun berguna. Software ini memiliki fitur
green-screen, integrasi dengan platform audio dan media sosial lainnya, serta
dapat me-render video dengan tingkat kualitas gambar yang baik. Dipercaya
sebagai pemula, kamu tidak terlalu bingung menggunakan software ini. Bisa juga
mempergunakan Windows Movie Maker
Saingan dari iMovie. Jika Apple punya iMovie, maka Windows punya Movie
Maker. Sebagai software gratis, Movie Maker memiliki kualitas yang sangat
standar. Ia dapat membuat video dengan format AVI, MPEG, WMV dan beberapa
lainnya. Software ini diberikan khusus untuk pengguna Windows 7. Namun sayang,
pihak Windows telah menghentikan software ini. Namun demikian kamu masih bisa
mencari instalasinya di internet. Kamu juga bisa memilih LumaFusion. LumaFusion digunakan untuk para profesional dalam
meng-edit video-video karya mereka. Akan tetapi, penggunaannya cukup mudah dan
sebagai pemula seharusnya kamu tidak memiliki kesulitan untuk menggunakannya.
LumaFusion mampu
memberikan kualitas gambar tingkat tinggi, disertai dengan opsi efek yang cukup
beragam. Banyak YouTuber yang sekarang menggunakan aplikasi ini.
Permasalahannya, LumaFusion sejauh ini hanya diperuntukkan untuk pengguna iOS
dan untuk menggunakannya, kamu perlu membayar sekitaran Rp300 ribuan. Kecuali
dua perangkat diatas kamu juga perlu mempunyai mikrofon, agar kualitas audio
videonya lebih baik.
Banyak Youtuber
pemula yang melewatkan hal ini begitu saja, khususnya saat melakukan perekaman
video, mereka sudah merasa senang dengan built-in microphone pada kamera.
Padahal kalau hanya menggunakan built-in microphone belum cukup untuk membuat
suara jernih dan enak didengar oleh pemirsa.
Apalagi jika dilakukan di ruangan terbuka. Lebih baik kalau kamu lengkapi
lagi dengan mikrofon khusus agar kualitas audio videonya lebih optimal.
Berikut beberapa
Mikrofon yang perlu kamu pertimbangkan.
Rode Microphone VideoMicro Mikrofon ini
memiliki bentuk yang ringkas dan dapat digunakan pada berbagai jenis kamera.
Mikrofon Rode VideoMicro dapat menghasilkan audio video yang bagus karena
menggabungkan kapsul cardioid condenser microphone berkualitas tinggi saat
digunakan. Rode VideoMicro juga mampu mengurangi suara periferal dan fokus pada
suara di depan kamera. Jadi, bisa dibilang mikrofon ini dapat langsung
menangkap pemilik suara saat di depan kamera dan meredam suara distraksi atau
kebisingan di sekitar. Hasil audio bisa jadi lebih alami jika dilakukan di
dalam ruangan.
Mikrofon ini
terbuat dari alumunium sehingga memberikan tingkat penolakan frekuensi radio
yang tinggi serta dilapisi dengan ceramic anti-glare black coating bermutu
milik Rode. Mikrofon Rode VideoMicro turut menyertakan dudukan kamera Rycote
Lyre yang kokoh dan mampu meminimalisir getaran suara. Selain mounting
tersebut, juga ada WS9 bulu sintetis yang bisa digunakan saat melakukan
perekaman di luar ruangan. Bulu sintetis ini berguna banget sebagai pelindung
angin dan meredam kebisingan lingkungan sekitar. Mikrofon ini nggak perlu
memakai batre, jadi tinggal plug and play dengan menancapkan kabel daya ke
kamera & siap pakai. Bisa juga memakai Boya
Microphone BY-MM1. Mikrofon keluaran Boya ini hampir mirip dengan Rode
Microphone VideoMicro. Kedua mikrofon sama-sama merupakan jenis shotgun,
memiliki polar pattern berupa cardioid, tidak memerlukan baterai alias plug
& play, dilengkapi dengan bulu sintetis windshield, dan bentuknya pun
hampir serupa.
Mikrofon Boya
BY-MM1 ini kompatibel digunakan untuk berbagai macam kamera, handycam, PC,
perekam audio, bahkan cocok dipakai pada smartphone. Apalagi, Boya BY-MM1 sudah
menyertakan kabel TRS dan kabel output TRRS yang bisa digunakan untuk berbagai
macam perangkat rekaman. Jadi, nggak
perlu beli kabel tambahan lagi. juga mendapatkan dudukan kamera dengan fitur anti-shock mount yang efektif dapat
meminimalisir kebisingan getaran. Boya BY-MM1 ini sangat ringan. Karena terbuat
dari konstruksi alumunium dengan desain yang ringkas. Kelebihan lain dari
mikrofon ini adalah harganya yang sangat terjangkau dibandingkan Rode Microphone
VideoMicro. Bisa juga mempertimbangkan. Saramonic
Microphone Vmic Pro. Mikrofon Saramonic dengan tipe kondensor super
directional ini memiliki fitur yang lebih banyak dibandingkan kedua mikrofon
sebelumnya. Fitur tersebut diantaranya memiliki tiga tingkat pengaturan (-10dB,
0dB, +20dB) yang dapat disesuaikan sendiri, high-pass filter (150Hz), dan
high-frequency boost (+6dB). Fitur-fitur tersebut memungkinkan untuk menangkap
suara yang sangat bersih di berbagai situasi lingkungan sekitar, baik jarak
jauh maupun tingkat kebisingan yang tinggi. Anda nggak perlu khawatir suara
obrolan dengan orang lain tidak terekam dengan jelas, karena mikrofon Saramonic
Vmic Pro memiliki tombol Low-Cut yang berguna memperjelas dialog serta
menghilangkan suara gemuruh yang mengganggu. Sementara itu pada fitur fisiknya,
mikrofon Saramonic Vmic Pro ini memiliki dua output kabel yang digunakan untuk
kabel 3.5mm yang menghubungkan mikrofon ke input audio kamera. Output kabel
satu lagi untuk headphone stereo yang memungkinkan Kamu memantau audio yang
masuk saat perekaman. Meskipun konstruksi body terbuat dari logam yang
memperkokoh mikrofon, namun beban Saramonic Vmic Pro ini cukup ringan.
Saramonic Vmic Pro tidak memiliki fitur plug &play tapi harus menggunakan 2
buah batre AA.
Jadi, Pilih
Blogger atau Vlogger?
Setelah mengetahui perbedaannya, kamu pasti sudah ada gambaran akan menjadi blogger atau vlogger. Apapun yang kamu pilih, sebagai pemula sebaiknya mulai dengan memanfaatkan apa yang ada. Mau jadi Blogger atau Vlogger yang penting mulai saja dari yang ada dahulu. Karena semuanya itu membutuhkan proses. Apalagi mau membangun “image” di internet. Percayalah, butuh waktu untuk membangun persona di internet. Kamu tidak akan mendapatkan keuntungan dan kesuksesan saat itu juga. Justru, itu semua akan kamu dapatkan lewat proses.
Blogger dan
Vlogger sama-sama memiliki keunggulan masing-masing. Prospek masa depannya juga
sangat meyakinkan melihat perkembangan teknologi serta minat masyarakat yang
terus meningkat. Mengenai penghasilan, sebenarnya sama saja karena keduanya
sama-sama dipengaruhi oleh jumlah visitor atau pembaca, subscriber dan
kepopuleran konten Anda. Meskipun. Vlog lebih memiliki peluang untuk
mendapatkan jumlah visitor yang lebih tinggi karena konten video dianggap lebih
menarik. Namun, bukan berarti Blogger tidak dapat menyaingi seorang Vlogger.
Keduanya tetaplah bisa dijadikan ladang uang yang menjanjikan.
No comments:
Post a Comment