Para Penulis Sukses dari Indonesia
Di sekitar kita sebenarnya terdapat
banyak sekali tokoh-tokoh penulis yang disenangi para pembacanya, mereka telah
memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi perkembangan ke-penulisan Nasional
dan juga telah mampu memberikan hasil nyata bagi penulisnya sendiri. Berbagai
karya best-seller dari para penulis penulis tersebut telah melahirkan semangat
baru dalam hal keinginan membaca dalam kehidupan masyarakat. Dalam beberapa hal
juga telah ikut memperkaya khasanah perfiliman nasional. Banyak dari
karya-karya para penulis tersebut, ternyata dapat menarik para sinema untuk
memvisualisasikannya di layar lebar. Semua itu telah ikut memperkaya kehidupan
budaya kita, memperkaya rasa ke Indonesiaan kita.
Berikut ini saya ingin memperkenalkan
beberapa nama dari banyaknya penulis tersebut. Tetapi yang saya tampilkan di
sini, tidak sekaligus dan dilakukan hanya semata-mata karena kemudahan saya mendapatkan
data mereka. Jadi bukan dalam rangka memperlihatkan “rangking terbaiknya” sama
sekali tidak. Karena menurut saya soal menjadi yang terbaik itu, biarlah
lembaga lain yang professional yang melakukannya. Jadi ini hanya sekedar
memperkenalkan beberapa penulis yang menarik dan mempunyai karya yang enak di
baca dan kebetulan data mereka mudah pula saya peroleh dan tulisan ini akan
bersambung-selama masih diinginkan oleh para pembacanya.
Andrea Hirata
Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di
Belitung, 24 Oktober 1976; Andrea Hirata adalah lulusan S1 Ekonomi Universitas
Indonesia. Setelah menyelesaikan studi S1 di UI, pria bekerja di kantor pusat
PT Telkom ini mendapat beasiswa Uni Eropa untuk studi Master of Science di
Université de Paris, Sorbonne, Perancis dan Sheffield Hallam University, United
Kingdom. Tesis Andrea di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan
dari kedua universitas tersebut dan ia lulus cumlaude.
Tesis itu telah diadaptasi ke dalam
Bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang
ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai referensi Ilmiah.
Penulis ini merupakan salah satu
novelis terkenal indonesia yang menurut banyak pihak telah merevolusi dunia
Sastra Indonesia. Berasal dari Pulai Belitung provinsi bangka belitung dengan
novel perdananya adalah Laskar Pelangi. Namanya makin melejit seiring
kesuksesan novel pertamanya, LASKAR PELANGI. Novel tersebut kemudian jadi best
seller. Selain LASKAR PELANGI, ia juga menulis SANG PEMIMPI dan EDENSOR, serta
MARYAMAH KARPOV. Keempat novel tersebut tergabung dalam tetralogi. Novel Laskar
pelangi merupakan salah satu novel paling laris di Indonesia sejak tahun 2006 dan
hingga saat ini masih diminati. Menurut beberapa sumber Laskar Pelangi telah
berhasil di jual lebih dari 600.000 exp. Selain itu, novel ini telah diadaptasi
menjadi berbagai bentuk senilain, seperti Film, Lagu, dan Drama musikal.
Karya-karya Andrea Hirata antara lain :
1.
Laskar Pelangi
2.
Sang Pemimpi
3.
Edensor
4.
Maryamah Karpov
5.
Padang Bulan & Cinta di Dalam Gelas (2010)
6.
Sebelas Patriot (2011)
7.
Laskar Pelangi Song Book (2012).
Andrea Hirata sebenarnya dalam
kesahariannya adalah seorang mantan mahasiswa yang menggeluti ekonomi tetapi ternyata, malah menemukan
kisah suksesnya dalam dunia kepenulisan melalui karya-karya nya yang memuat
ide-ide segar pada zamannya. Para
pencintanya umumnya tertarik akan gaya penulisannya yang khas-yang mampu
membuat pembacanya hanyut sesuai irama cerita yang ditulisnya. Dan bagi anda
yang suka SELF PUBLISHING penulis ini bisa dijadikan contoh yang bagus. Sebab
dan ternyata pada awalnya karya-karyanya
itu banyak yang ditolak oleh penerbit utama; khususnya karena gaya atau tutur
bahasa yang khas Andrea miliki. Karena di tolak dia lalu mencoba menerbitkan
sendiri bukunya…dan BANG maka jadilah ia penulis best seller.
Habiburrahman El Shirazy~
Habiburrahman El Shirazy (lahir di Semarang,
Jawa Tengah, 30 September 1976) penulis ini dikenal sebagai Novelis, Dai,
sutradara dan penyair, merupakan lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.
Dari berbagai penghargaan yang pernah di raihnya, juga pernah di nobatkan
sebagai Novelis No.1 Indonesia oleh INSANI UNIVERSITAS DIPONEGORO (UNDIP)
Semarang. Sesuai dengan perkembangan ke populerannya, ternyata karya-karyanya
banyak juga diminati di negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei,
Hongkong, Taiwan dan Australia.
Banyak yang menilai karya-karya penulis
ini dapat membangun jiwa dan menumbuhkan semangat untuk berprestasi
pembaca-nya. Di antara karya-karyanya yang telah beredar di pasaran dan
berhasil menjadi salah satu novel fiksi terlaris di Indonesia yang dicetak
sampai dengan ratusanribu eksemplar hanya dalam jangka waktu tiga tahun adalah
Ayat-Ayat Cinta, yang telah diadaptasi menjadi film pada 2008.
Karya-karya Penulis Terkenal
Habiburrahman El Shirazy
Diatas Sajadah Cinta (telah
disinetronkan Trans TV, 2004),
Ayat-Ayat Cinta (Republika-Basmala,
2004)
Ketika Cinta Berbuah Surga (MQS
Publishing, 2005)
Pudarnya Pesona Cleopatra (Republika,
2005)
Ketika Cinta Bertasbih
(Republika-Basmala, 2007),
Ketika Cinta Bertasbih 2
(Republika-Basmala, 2007)
Dalam Mihrab Cinta (Republika-Basmala,
2007)
Tidak tahu persisi apakah karya nya
dengan judul “Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, dan Bulan
Madu di Yerussalem” sudah selesai dan terbit apa belum? Tentu karya-karya
tersebut pasti akan jadi sesuatu yang menarik.
Kang Abik, demikian novelis ini biasa
dipanggil adik-adiknya, semasa di SLTA pernah menulis teatrikal puisi berjudul
Dzikir Dajjal sekaligus menyutradarai pementasannya bersama Teater Mbambung di
Gedung Seni Wayang Orang Sriwedari Surakarta (1994). Pernah meraih Juara II
lomba menulis artikel se-MAN I Surakarta (1994). Pernah menjadi pemenang I
dalam lomba baca puisi relijius tingkat SLTA se-Jateng (diadakan oleh panitia
Book Fair’94 dan ICMI Orwil Jateng di Semarang, 1994). Pemenang I lomba pidato
tingkat remaja se-eks Keresidenan Surakarta (diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul
Huda, UNS Surakarta, 1994). Ia juga pemenang pertama lomba pidato bahasa Arab
se- Jateng dan DIY yang diadakan oleh UMS Surakarta (1994).
Meraih Juara I lomba baca puisi Arab
tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA UGM Jogjakarta (1994). Pernah
mengudara di radio JPI Surakarta selama satu tahun (1994-1995) mengisi acara
Syharil Quran Setiap Jumat pagi. Pernah menjadi pemenang terbaik ke-5 dalam
lomba KIR tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh Kanwil P dan K Jateng
(1995) dengan judul tulisan, Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian
Remaja. Beberapa penghargaan bergengsi lain berhasil diraihnya antara lain,
Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005 dan IBF Award 2006.
Dari novelnya yang berjudul “Ayat-ayat Cinta” dia sudah memperoleh royalti
lebih dari 1,5 Milyar, sedangkan dari buku-bukunya yang lain tidak kurang
ratusan juta sudah dia kantongi.
Asma Nadia
Asmarani Rosalba (lahir di Jakarta
tahun 1972), lebih dikenal sebagai Asma Nadia, salah seorang Penulis Nasional,
dikenal sebagai pendiri Forum Lingkar Pena, yakni sebuah perkumpulan yang
membantu penulis-penulis muda untuk mengembangkan kemampuan menulis mereka. Merupakan
manajer Asma Nadia Publishing House. Telah banyak memperoleh penghargaan untuk
karya-karyanya, dan sering menjadi pengisi materi dalam berbagai loka karya
yang berkaitan dengan kepenulisan dan keperempuanan.
Motivasi lain Asma dalam menulis adalah
karena dengan menulis seseorang dapat berbicara dan menyampaikan protes pada
puluhan ribu orang, bahkan ratusan ribu, bisa menjangkau tempat-tempat yang
jauh dan tidak terbayangkan sebelumnya. Bahkan bagi perempuan, menurut Asma,
profesi menulis bisa membuatnya tetap dekat dengan keluarga.
Dari Wikipedia Org disebutkan bahwa :
Setelah lulus dari SMA 1 Budi Utomo, Jakarta, ia melanjutkan kuliah di Fakultas
Teknologi Pertanian di Institut Pertanian Bogor. Ia tidak menyelesaikan kuliah
yang dijalaninya, karena ia harus beristirahat karena penyakit yang
dideritanya. Ia mempunyai obsesi untuk terus menulis. Ketika kesehatannya
menurun, ia tetap bersemangat menulis. Di samping itu, dorongan dan semangat
yang diberikan keluarga dan orang yang menyayanginya memotivasi untuk terus
menulis. Asma tetap aktif mengirimkan tulisannya ke majalah Islam. Sebuah
cerpennya yang berjudul Imut dan Koran Gondrong pernah meraih juara pertama
Lomba Menulis Cerita Pendek Islami (LMCPI) tingkat nasional yang diadakan
majalah Aninda pada tahun 1994 dan 1995.
Selain menulis cerita fiksi, ia juga
aktif menulis lirik lagu. Sebagian lirik lagunya terdapat di album Bestari I
(1996), Bestari II (1997), dan Bestari III (2003), Snada The Prestation, Air
Mata Bosnia, Cinta Ilahi, dan Kaca Diri. Ia pernah mengikuti Pertemuan
Sastrawan Nusantara XI di Brunei Darusalam, bengkel kerja kepenulisan novel
yang diadakan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera). Dari hasil kegiatan
kepenulisan Mastera, ia menghasilkan novel yang berjudul Derai Sunyi. Sebagai
anggota ICMI, Asma Nadia juga pernah diundang untuk mengisi acara bengkel kerja
kepenulisan yang diadakan ICMI, orsat Kairo. Kesibukannya selain sebagai
penulis fiksi, ia memimpin Forum Lingkar Pena, sebuah forum kepenulisan bagi
penulis muda yang anggotanya hampir ada di seluruh provinsi di Indonesia. Asma
juga sering menjadi pemandu acara pada acara yang bernuansa keislaman. Kini,
Asma juga aktif dengan pekerjaannya sebagai direktur Yayasan Prakasa Insan
Mandiri (Prima). Ia juga sibuk mengadakan berbagai paket kegiatan anak melalui
prime kids dan memberi kursus bahasa Inggris.
Karena karya-karyanya, ia pernah
mendapat berbagai penghargaan. Selain menulis, Asma sering diminta untuk
memberi materi dalam berbagai lokakarya yang berkaitan dengan penulisan dan
feminisme, baik di dalam dan di luar negeri. Pada tahun 2009 dalam
perjalanannya keliling Eropa setelah mendapatkan undangan writers in residence
dari Le Chateau de Lavigny (Agustus - September 2009), ia sempat diundang untuk
memberikan seminar dan wawancara kepenulisan di PTRI Jenewa, Masjid Al Falah
Berlin (bekerja sama dengan FLP dan KBRI di sana), KBRI Roma, Manchester (dalam
acara KIBAR Gathering), dan Newcastle.
Sejak awal tahun 2009, ia merintis
penerbitan sendiri dengan nama Asma Nadia Publishing House. Beberapa bukunya
yang telah diadaptasi menjadi film adalah Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa
Jendela dan Assalamualaikum Beijing. Seluruh royalti dari buku Emak Ingin Naik
Haji disumbangkannya untuk sosial dan kemanusiaan, khususnya membantu mewujudkan
impian kaum Islam untuk menunaikan ibadah haji tapi kurang mampu. Ia juga
berprofesi sebagai penulis tetap di kolom resonansi Republika setiap Sabtu.
Ia pernah menjadi satu dari 35 penulis
dari 31 negara yang diundang untuk menjadi penulis tamu dalam Iowa
International Writing Program, di sana ia sempat berbagi tentang Indonesia dan
proses kreatifnya dalam menulis dengan pelajar dan mahasiswa serta kaum tua di
Amerika Serikat. Selain memenuhi undangan membaca cerpen yang telah
diterjemahkan ke bahasa Inggris, karyanya terpilih untuk ditampilkan dalam
adaptasi ke pentas teater di Iowa, selain berkolaborasi dengan aktor tunarungu
Amerika Serikat dalam pementasan di State Department, Washington D.C.
Ia menggemari seni fotografi, dan telah
menjelajah 59 negara dan 270 kota di dunia. Melalui Yayasan Asma Nadia, ia
merintis Rumah Baca Asma Nadia yang tersebar di seluruh Indonesia, rumah baca
sederhana yang beberapa di antaranya memiliki sekolah dan kelas komputer serta
tempat tinggal bagi anak yatim secara gratis untuk membaca dan beraktivitas
bagi anak-anak dan remaja yang kurang mampu. Saat ini, ada 140 perpustakaan
yang dikelola bersama relawan untuk kaum yang kurang beruntung dan tidak
mampu.[1]
Karya-karya Penulis Terkenal Asma Nadia
Terakhir, telah menulis 49 buku! Dan
dibawah ini adalah beberapa diantaraanya:
Assalamualaikum Beijing
Salon Kepribadian
Derai Sunyi[novel], mendapat
penghargaan MASTERA
Preh (A Waiting), naskah drama dua
bahasa
Cinta Tak Pernah Menar [kumcer] meraih
Pena Award
Rembulan di Mata Ibu (2001), novel,
memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI
Dialog Dua Layar, Adikarya IKAPI, 2002
101 Dating meraih penghargaan Adikarya
IKAPI, 2005
Jangan Jadi Muslimah Nyebelin!,
nonfiksi, best seller.
Emak Ingin Naik Haji: Cinta Hingga Ke
Tanah Suci (AsmaNadia Publishing House)
Jilbab Traveler (AsmaNadia Publishing
House)
Muhasabah Cinta Seorang Istri
Catatan hati bunda
Sepuluh langkah menjadi penulis menurut
asma nadia:
Memiliki motivasi untuk membuat yang
terbaik. (2) Rajin mengamati apa saja. (3) Banyak membaca buku. (4) Menuliskan
mimpi yang dialami semalam. (5) Memiliki buku kecil untuk mencatat. (6)
Sering-sering buka kamus. (7) Manfaatkan pengalaman masa lalu. (8) Banyak
berdiskusi dan berkumpul dengan